Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

melainkan juga menekankan arti tertentu pada pembaca. Wartawan menggunakan perangkat retoris untuk membuat citra, meningkatkan kemenonjolan pada sisi tertentu dan meningkatkan gambaran yang diinginkan dari suatu cerita. Struktur retoris dari wacana berita juga menunjukkan kecenderungan bahwa apa yang disampaikan tersebut adalah suatu kebenaran. 1. Leksikon, pemilihan dan pemakaian kata-kata tertentu untuk menandai atau menggambarkan peristiwa. 2. Grafis, biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan lain. Pemakaian huruf tebal, huruf miring, pemakaian garis bawah dan huruf yang dibuat lebih besar. Termasuk di dalamnya pemakaian grafik, gambar, tabel dan caption. 3. Metafora, penggunaan ungkapan atau kiasan dengan tujuan membentuk citra yang diinginkan wartawan.

2.2. Kerangka Berpikir

Pekerjaan media pada dasarnya adalah yang berhubungan dengan pembentukan realitas. Realitas bukanlah sesuatu yang tersedia, yang kemudian ditampilkan wartawan dalam pesan-pesannya lewat berita. Berita merupakan hasil konstruksi dan realitas dari sebuah proses manajaemen ternyata tidak selalu menghasilkan makna yang sama seperti yang diharapkan wartawan dalam diri khalayak pembacanya. Penelitian ini berangkat dari adanya fenomena media, pada tanggal 6, 7 dan 8 Oktober 2010 yang menyajikan berita seputar pembatalan kunjungan Negara ke Belanda oleh Presiden Yudhoyono secara mendadak. Hal ini dikarenakan akan adanya pergerakan di Den Haag yang mengajukan tuntutan ke pengadilan yang mempersoalkan masalah Hak Asasi Manusia HAM yang diajukan sejumlah warga Belanda dan organisasi termasuk Republik Maluku Selatan RMS. Dalam gugatan tersebut RMS menuntut Presiden SBY juga ditangkap. Berita ini menjadi sorotan berbagai media cetak dan bahkan beberapa surat kabar menampilkan berita ini sebagai headline, tak terkecuali harian Kompas dan Jawa Pos. Meskipun tidak semua berita mengenai pembatalan kunjungan Negara ini menjadi headline, harian Kompas dan Jawa Pos kompak memuat headline mengenai berita ini pada edisi 6 dan 7 Oktober 2010 dengan konstruksi realitas masing-masing media. Dengan demikian kedua harian tersebut menganggap berita ini merupakan berita yang sangat penting untuk khalayak pembacanya. Jika suatu media menaruh sebuah kasus atau peristiwa di halaman muka maka diasumsikan peristiwa tersebut pasti memperoleh perhatian besar dari khalayak. Setiap peristiwa yang dianggap dapat menarik minat pembaca selalu dijadikan headline atau diletakkan pada halaman muka Sobur, 2001:167. Pemuatan berita pembatalan kunjungan kenegaraan pada media cetak harian Kompas dan Jawa Pos dipilih peneliti karena cenderung memiliki konstruksi realitas media yang berbeda. Harian Kompas merupakan surat kabar nasional yang dikenal objektif oleh masyarakat dan dalam penulisan beritanya cenderung menggunakan bahasa dan kalimat yang sopan dan bersahaja. Sedangkan harian Jawa Pos adalah surat kabar yang berkembang menjadi konglomerat pers melalui konsentrasi secar eksklusif di pasar provinsi. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis framing yang digunakan untuk mengetahui realitas yang dibingkai oleh media. Dengan demikian realitas social dipahami, dimaknai dan dikonstruksi dengan bentuk dan makna tertentu sehingga elemen tersebut menandakan sebuah peristiwa berlangsung. Dari latar belakang tersebut maka paradigm, konsep dan teori yang digunakan peneliti adalah paradigma konstruktivisme. Dalam penelitian ini digunakan model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Perangkat framing dibagi menjadi empat bagian struktur besar, yaitu struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik dan struktur retoris. Teori yang akan digunakan untuk mengetahui kecenderungan atau perbedaan harian Kompas dan Jawa Pos dalam memproduksi informasi adalah Teori Hierarchy of Influence.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis framing. Analisis framing digunakan untuk mengetahui bagaimana realitas peristiwa, aktor, kelompok dan lain sebagainya dikonstruksi oleh media dengan cara dan teknik apa peristiwa ditekankan atau ditonjolkan. Apakah dalam berita itu ada bagian yang dihilangkan, tepat atau bahkan disembunyikan. Dalam pemberitaan, semua elemen tersebut tidak hanya bagian dari teknisi jurnalistik, tetapi menandakan bagaimana peristiwa dimaknai dan ditampilkan Eriyanto, 2005:3. Pada penelitian ini dijelaskan bagaimana cara media membingkai atau mengkonstruksi berita-berita mengenai Pembatalan Kunjungan Negara ke Belanda secara mendadak oleh Presiden yang meliputi penyeleksian isu dan penonjolan dalam aspek-aspek tertentu. Penulisan berita ini meliputi bagaimana cara wartawan dalam menyusun fakta, mengisahkan fakta, menuliskan fakta dan menekankan fakta. Pendekatan model framing yang digunakan adalah model framing yang dikemukakan oleh Pan dan Kosicki. Dalam model ini, perangkat framing terbagi dalam empat struktur besar yaitu struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik dan struktur retoris yang nantinya digunakan untuk menganalisis keseluruhan teks berita pembatalan kunjungan kenegaraan pada harian Kompas dan Jawa Pos. 47