Hasil penjumlahan pada kolom 6 PPh Yang Dipotong yang Klik tombol Tutup pada formulir Daftar Bukti Pemotongan Pajak Pada bagian Wajib Pajak Dipotong , klik tombol

3. Setelah formulir Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 Final aktif, dapat

dilihat kolom yang sudah berisi data sesuai dengan tahun pajak yang telah dipilih. 4. Lakukan perubahan pada kolom–kolom yang diinginkan. Tekan tombol Tab setiap perpindahan kolom ke kolom berikutnya 5. Klik tombol Simpan untuk menyimpan perubahan data yang telah dimasukkan. Maka akan ditampilkan pesan Apakah Data Tersebut Akan Disimpan ?

a. Jika No maka akan kembali ke formulir Daftar Bukti Pemotongan

PPh Pasal 23 dan atau Pasal 26.

b. Jika Cancel maka akan kembali ke formulir Bukti Pemotongan PPh

Pasal 23Final yang telah terisi.

c. Jika Yes maka akan ditampilkan pesan bahwa Data Berhasil

Disimpan . Klik OK, maka tampilan kembali ke form Daftar BP PPh Pasal 23 dan atau Pasal 26. 6. Nilai–nilai hasil perubahan pada formulir ini otomatis akan dipindahkan ke formulir SPT Masa PPh Pasal 23 Dan Atau Pasal 26 hal 1 bagian PPh Pasal 23 yang telah dipotong disesuaikan dengan judul kolomnya.

7. Hasil penjumlahan pada kolom 3 Jumlah Penghasilan Bruto Rp

yang diperoleh dari perubahan data pada formulir ini akan dipindahkan ke formulir Daftar Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 dan atau Pasal 26 pada Bagian A. kolom 6 Jumlah Obyek Pajak.

8. Hasil penjumlahan pada kolom 6 PPh Yang Dipotong yang

diperoleh dari penambahan data pada formulir ini akan dipindahkan ke formulir Daftar Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 dan atau Pasal 26 pada Bagian A. kolom 7 PPh Yang Dipotong .

9. Klik tombol Tutup pada formulir Daftar Bukti Pemotongan Pajak

Penghasilan Pasal 23 dan atau Pasal 26 untuk kembali ke menu SPT Masa PPh. Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 26 Formulir Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 adalah bukti potong pajak atas penghasilan yang diterima oleh WP LN dari Indonesia, selain penghasilan usaha atau melalui suatu bentuk usaha BUT di Indonesia yang dilakukan oleh Badan Pemerintah, Subyek Pajak Dalam Negeri, Penyelenggara Kegiatan, dan Bentuk Usaha Tetap. Untuk PPh Pasal 26 tarif pajak yang dikenakan adalah sebesar 20 dari penghasilan sehubungan dengan kegiatan yang telah dipotong oleh PPh Pasal 23. Formulir ini memungkinkan Operator melakukan penambahan data langsung pada formulir tersebut. Untuk perubahan, penghapusan dan pencetakan data-nya dilakukan melalui formulir Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 Dan Atau Pasal 26. Hasil penjumlahan data formulir ini akan dipindahkan ke formulir Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 dan atau Pasal 26. GAMBAR70. Formulir Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 Menambah data Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 26 Untuk menambah data pada formulir BP PPh Pasal 26, ikuti langkah berikut ini : 1. Pada tampilan aplikasi eSPT Masa PPh, klik menu Jenis Pajak Penghasilan. Kemudian pilih dan klik menu Pasal 23 Dan Atau Pasal 26  Bukti Potong PPh Pasal 26 , maka formulir tersebut  akan ditampilkan.

2. Pada bagian Wajib Pajak Dipotong , klik tombol

yang terdapat di sebelah kanan kolom NPWP untuk menampilkan formulir Daftar Wajib Pajak Dipotong . Pilih salah satu nomor NPWP pada kolom Daftar Wajib Pajak Dipotong. Jika wajib pajak belum terdaftar maka lakukan penambahan data Wajib Pajak melalui Tabel Wajib Pajak pada menu Utiliti yang telah dijelaskan pada Chapter 14. Menggunakan Menu Utiliti.

3. Pada formulir ini , kolom Nomor Bukti otomatis akan terisi 6 digit