Klik tombol Tutup pada formulir Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal Klik menu Jenis Pajak Penghasilan pada tampilan Penambahan data langsung dilakukan pada formulir bukti Pada bagian Wajib Pajak Dipotong, klik tombol

dapat dilihat kolom yang sudah berisi data sesuai dengan tahun pajak yang telah di pilih. 4. Lakukan perubahan pada kolom–kolom yang diinginkan. Tekan tombol Tab setiap perpindahan kolom ke kolom berikutnya 5. Klik tombol Simpan untuk menyimpan perubahan data yang telah dimasukkan. Maka akan ditampilkan pesan Apakah Data Tersebut Akan Disimpan ?

a. Jika No maka akan kembali ke formulir Daftar Bukti Pemotongan

PPh Pasal 21 dan atau Pasal 26.

b. Jika Cancel maka akan kembali ke formulir Bukti Pemotongan PPh

Pasal 21Final yang telah terisi.

c. Jika Yes maka akan ditampilkan pesan bahwa Data Berhasil

Disimpan . Klik OK, maka tampilan kembali ke formulir Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 dan atau Pasal 26.

6. Nilai–nilai hasil perubahan pada formulir ini otomatis akan

dipindahkan ke formulir SPT Masa PPh Pasal 21 Dan Atau Pasal 26 hal 2 bagian PPh Pasal 21 Final yang telah dipotong disesuaikan dengan judul kolomnya.

7. Hasil penjumlahan total kolom 3 yang diperoleh dari perubahan nilai

formulir otomatis akan terisi ke dalam formulir Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 Dan Atau Pasal 26 bagian B. Final kolom 6.

8. Hasil penjumlahan total kolom 6 yang diperoleh dari perubahan nilai

formulir otomatis akan terisi ke dalam formulir Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 Dan Atau Pasal 26 bagian B. Final kolom 7.

9. Klik tombol Tutup pada formulir Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal

21 Dan Atau Pasal 26 untuk kembali ke menu SPT Masa PPh. Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 Formulir Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 adalah bukti potong pajak atas penghasilan yang diterima oleh WP LN dari Indonesia, selain penghasilan usaha atau melalui suatu bentuk usaha BUT di Indonesia yang dilakukan. oleh Badan Pemerintah, Subyek Pajak Dalam Negeri, Penyelenggara Kegiatan, dan Bentuk Usaha Tetap. Untuk PPh Pasal 26 tarif pajak yang dikenakan adalah sebesar 20 dari penghasilan sehubungan dengan kegiatan yang telah dipotong oleh PPh Pasal 21. Formulir ini memungkinkan Operator melakukan penambahan data dapat langsung dilakukan pada formulir ini. Untuk perubahan, penghapusan dan pencetakan data formulir ini dilakukan melalui formulir Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 dan atau Pasal 26. Hasil penjumlahan data formulir ini akan dipindahkan ke formulir Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 dan atau Pasal 26, sedangkan nilai-nilai data-nya akan terisi ke dalam formulir SPT Masa PPh Pasal 21 dan atau Pasal 26. GAMBAR47 . Tampilan formulir Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 Menambah data Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 Untuk menambah data pada formulir BP PPh Pasal 26, ikuti langkah berikut ini :

1. Klik menu Jenis Pajak Penghasilan pada tampilan

aplikasi eSPT Masa PPh. Kemudian klik pada menu Pasal 21 Dan Atau 26  Bukti Potong PPh Pasal 26 maka tampilan untuk formulir Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 akan aktif terbuka.

2. Penambahan data langsung dilakukan pada formulir bukti

pemotongan pasal pph 26 pada kolom yang aktif.

3. Pada bagian Wajib Pajak Dipotong, klik tombol

yang terdapat di sebelah kanan kolom NPWP untuk menampilkan formulir Daftar Wajib Pajak . Pilih dan klik salah satu nomor NPWP pada kolom Daftar Wajib Pajak Dipotong. Jika wajib pajak belum terdaftar maka lakukan penambahan data Wajib Pajak melalui Tabel Wajib Pajak pada menu Utiliti yang telah dijelaskan pada Chapter 14. Menggunakan Menu Utiliti.

4. Pada formulir Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 , kolom Nomor