7
BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA
BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teori
Penelitian ini mengambil acuan teori mengenai keterampilan menulis surat niaga, dan penguasaan kalimat efektif, dan motivasi menulis. Sesuai dengan judul
penelitian Hubungan Penguasaan Kalimat Efektif dan Motivasi Menulis dengan Keterampilan Menulis Surat Niaga Survei pada Siswa Kelas XII SMK Negeri
Kecamatan Pacitan, kajian teori yang diambil ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang memadai sebagai pijakan dalam penelitian ini. Selain memuat
deskripsi teoritis sebagai acuan penelitian, dalam bab ini juga terdapat penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
1. Hakikat Keterampilan Menulis Surat Niaga
a. Pengertian Keterampilan Menulis
Menulis menurut Y. Budi Artati 2008: 2 adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan tulisan. Maksudnya melahirkan pikiran atau
perasaan dengan tulisan. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka
dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam menulis, penulis harus terampil memanfaatkan grafologi,
struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis diperoleh melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur Tarigan, 2008: 3-4.
8
Dalam kehidupan yang modern ini dapat dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang
terpelajar. Menulis digunakan oleh orang terpelajar untuk mencatatmerekam, meyakinkan, melaporkan dan mempengaruhi, dan maksud serta tujuan seperti itu
hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas. kejelasan ini tergantung pada
pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata dan struktur kalimat Sejalan dengan Tarigan, Frank J. D’Angello 1980: 5 menyebutkan
menulis adalah sebuah bentuk pemikiran, berpikir untuk pembaca tertentu, dan untuk kesempatan tertentu. Menulis dapat membantu seseorang untuk berpikir
kritis, dapat memungkinkan melihat hubungan, untuk memperdalam persepsi, untuk memecahkan masalah, untuk memberikan pengalaman. Menulis dapat
membantu seseorang menjernihkan pikiran. Dalam penulisan seseorang dapat menemukan apa yang benar-benar dipikirkan dan dirasakan orang-orang, ide-ide,
berita, dan peristiwa. Salah satu tugas penting sebagai penulis adalah untuk menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir, hal itu akan membantu penulis
mencapai tujuannya . Menurut Burhan Nurgiyantoro 2008: 171 menulis merupakan
manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa paling akhir dikuasai pelajar bahasa setelah mendengarkan, berbicara, dan membaca. Kegiatan menulis
menghendaki orang untuk menguasai lambang atau simbol-simbol visual dan aturan tata tulis, khususnya yang menyangkut masalah ejaan. Agar komunikasi
lewat lambang tulis dapat seperti yang diharapkan, penulis hendaklah
9
menuangkan gagasannya ke dalam bahasa yang tepat, teratur, dan lengkap. Tarigan 2008: 21 juga menyebutkan, menulis ialah menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang grafik yang mengambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca dan memahami
lambang grafik tersebut. Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan- kesatuan ekspresi bahasa. Pada prinsipnya tulisan adalah alat komunikasi tidak
langsung. Sejalan dengan Tarigan, menulis pada dasarnya dianggap sebagai representasi pengetahuan dari bahasa lisan untuk komunikasi tidak langsung dan
transmisi pengetahuan. Jadi, menulis diasumsikan selain untuk mewakili bahasa lisan dalam media persisten juga harus memiliki tujuan penulisan Peter
Damerow, 2006 : 2 Lebih lanjut St. Y. Slamet 2008: 96 menjelaskan, menulis dapat
didefinisikan sebagai suatu kegiatan menyampaikan pesan komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya. Tulisan merupakan sebuah simbol
atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Dalam komunikasi tulis setidaknya ada empat unsur yang terlibat yaitu penulis sebagai
penyampai pesan, isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. Menulis bukan hanya berupa melahirkan pikiran atau
perasaan saja, melainkan juga merupakan pengungkapan ide, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis. Oleh karena itu menulis
bukanlah merupakan kegiatan yang sederhana dan tidak perlu dipelajari, tetapi justru harus dikuasai.
10
Sebagai proses, menulis merupakan serangkaian aktivitas kegiatan yang terjadi dan melibatkan beberapa fase tahap yaitu pramenulis persiapan,
penulisan pengembangan isi karangan, dan pascapenulisan telaah dan revisi atau penyempurnaan tulisan. Menulis juga merupakan kegiatan yang sangat
kompleks karena melibatkan cara berpikir yang teratur dan berbagai persyaratan yang berkait dengan teknik penulisan, antara lain 1 kesatuan gagasan, 2
penggunaan kalimat yang jelas dan efektif, 3 paragraf disusun dengan baik, 4 penerapan kaidah ejaan yang benar, dan 5 penguasaan kosakata yang memadai.
Penguasaan terhadap menulis berarti kecakapan untuk mengetahui dan memahami struktur bahasa yang sesuai dengan kaidah yang berlaku. Kecakapan
tersebut merupakan sebagian persyaratan keterampilan menulis seseorang untuk mengetahui, memahami, dan menggunakan unsur-unsur kata, kalimat, paragraf
serta tata tulis. Persyaratan kecakapan lain yang harus dimiliki oleh seorang penulis yang baik, seperti mencetuskan ide, mengorganisasi isi tulisan secara
sistematis dan menerapkan kaidah-kaidah bahasa yang benar dan menguasai teknik penulisan.
Kompleksitas kegiatan menulis yang baik meliputi 1 keterampilan gramatika, 2 penuangan isi, 3 keterampilan stilistika, 4 keterampilan mekanik,
dan 5 keterampilan memutuskan. Sehubungan dengan kompleksnya kegiatan yang diperlukan untuk keterampilan menulis, menulis harus dipelajari atau
diperoleh melalui proses belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh . Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah dalam suatu
rangkaian kegiatan pengungkapan gagasan, pikiran, perasaan, atau pengalaman
11
serta pengetahuan dengan bahasa tulis yang diorganisasi secara logis dan sistematis sehingga dapat dipahami pembaca dengan tepat. Penulis harus memiliki
kecakapan, dan keterampilan seperti mencetuskan ide, mengorganisasi isi tulisan secara sistematis, dan menerapkan kaidah-kaidah kebahasaan secara benar.
Keterampilan menulis tidak datang secara otomatis tetapi dapat diperoleh dan ditingkatkan melalui latihan dan praktik yang intensif dan teratur.
b. Manfaat Menulis