Macam-macam Surat Niaga Hakikat Surat Niaga

36 atau logo. Leher surat terdiri dari tanggal, nomor surat, perihal, alamat tujuan surat, lambang atau logo. Badan surat terdiri atas salam pembuka, paragraf pembuka, isi surat, paragraf penutup, dan salam penutup. Sedangkan kaki surat terdiri atas jabatan, tanda tangan, dan nama lengkap pengirim surat, tembusan, dan cap organisasi atau perusahaan.

e. Macam-macam Surat Niaga

Transaksi yang sering dilakukan oleh lembaga bisnis sangat kompleks, berliku-liku, tidak berlangsung dengan mudah, kadang tidak bisa diramal sebelumnya setiap persoalan memerlukan penyelesaian tersendiri. Terjadinya transaksi kadang diawali lobi, negosiasi atau tawar-menawar. Hal ini memerlukan kebijakan dan wawasan yang luas. Bila sudah ada kesesuaian masing-masing pihak barulah masuk pada tahapan transaksi itu sendiri. Aulia Gunawan 2009 menyebutkan macam-macam suarat niagabisnis adalah: surat-surat pencarian informasi, surat-surat pesanan dan penanganan pesanan, surat-surat penjualan, surat-surat edaran dan pengumuman, surat-surat agen, dan surat-surat ekspor impor. Menurut Purwanto 2008: 6 yang termasuk surat niagabisnis adalah surat pemberitahuan, surat pemesanan, surat permintaan informasi, surat penawaran produk, surat pengiriman produk, surat penagihan, surat pembayaran, surat penolakan kerja, surat penerimaan kerja, surat perintah kerja, surat perjanjian jual beli, dan surat pengaduan. Heni Subagyo 2007: 640 mengklasifikasikan surat bisnis dalam surat permintaan penawaran, surat penawaran, surat pesanan, surat tagihan, surat belasungkawa, surat ucapan terima 37 kasih, surat ucapan selamat, surat pengumuman, surat pemberitahuan, surat peringatan, surat undangan, dan surat keputusan. Irra Chrisyanti Dewi 2011: 126-127 proses terjadinya surat bisnis secara sistematis dapat dibagankan sebagai berikut. Gambar 1. Alur Korespondensi Niaga Berdasarkan bagan yang dibuat Irra Chrisyanti Dewi, surat niaga di antaranya dapat dijelaskan sebagai berikut. Pengenalan PRODUSEN PRODUSEN PRODUSEN PRODUSEN CALON KONSUMEN CALON KONSUMEN CALON KONSUMEN CALON KONSUMEN Permintaan Penawaran Penawaran Pesanan Pengiriman Pesanan Pengaduan Penagihan 38 1 Surat Permintaan Penawaran Surat permintaan penawaran inquiry adalah surat permintaan tentang harga atau keadaan barang. Tujuannya untuk memperoleh atau memilih penawaran harga yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Menyusun surat permintaan penawaran dapat mengikuti pedoman sebagai berikut: a mengenalkan identitas calon pembeli, kondisi dan potensi perusahaan calon pembeli. b Mengemukakan latar belakang atau dorongan calon pembeli sehingga meminta penawaran c Mencantumkan rincian data atau kondisi yang diinginkan. d Hendaknya berupa kalimat harapan dan ucapan terima kasih. Hal-hal yang perlu dikemukakan dalam surat permintaan penawaran, antara lain: a nama barang yang diinginkan, b harga satuannya, c merek, d kualitas, e tipe, jenis, ukuran, dan model, f syarat pembayaran, g syarat penyerahan barang, h potongan harga, i sifat penawaran, dan j keterangan teknis dan cara perawatannya. 2 Surat Penawaran Surat ini harus disusun dengan teliti dan menarik perhatian pembacanya serta mampu mendorong keinginan pembaca untuk membeli produk yang ditawarkan, atau setidaknya untuk menjalin hubungan baik dengan relasi serta untuk mempertahankan citra. Melalui surat penawaran diharapkan calon konsumen mengetahui hal-hal sebagai berikut: a nama jenis produk, b merek, mutu, spesifikasi keterangan teknis, gambaran fasilitatorfitur produk, dan keunggulan lainnya, c harga, potongandiskon, cara pembayaran, biaya-biaya lain, dan d cara pengiriman. 39 Untuk memudahkan konsumen memesan produk, tidak jarang surat penawaran disertai form order formulir pemesanan. Dalam surat penawaran sering digunakan kalimat-kalimat sugesti, misalnya: - Kami yakin Saudara tidak akan menyia-nyiakan kesempatan istimewa ini. - Sekali coba, Anda pasti suka. - Pembelian selama bulan X mendapat diskon istimewa 50 persen. - Raih kalender suvenir cantik selama persediaan masih ada. - Pembelian tunai di atas Rp 1.000.000 mendapat potongan harga 10, dsb. 3 Surat pemesanan Surat pemesanan dibuat oleh calon pembelikonsumen, berisi permintaan suatu produk barang atau jasa. Biasanya pesanan dilakukan setelah menerima surat penawaran dan daftar harga. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan surat pesanan antara lain: a kejelasan mengenai barang-barang yang dipesan, b spesifikasi dan jumlahnya, c cara pengiriman yang dikehendaki, d cara pembayaran yang dikehendaki, e waktu pengiriman, dan f asuransi dan cara pengepakan barang serta lain-lain yang dianggap penting. 4 Surat Pengiriman Barang Surat pengiriman barang adalah surat yang dibuat dan dikirimkan oleh penjual kepada pemesan yang memberitahukan bahwa barang pesanan siap dikirim, telah diserahkan ke perusahaan pengangkutan atau sedang dalam perjalanan. Surat ini dapat dikirimkan sebelum atau sesudah barang diserahkan ke perusahaan pengangkutan. Pada prinsipnya isi surat ini sama dengan faktur, meliputi penjelasan tentang macam dan jumlah barang yang dikirim, harga 40 satuan, ongkos dan potongan. Karena berbentuk surat, bagian-bagiannya juga seperti halnya surat pada umumnya, seperti ucapan terima kasih dan harapan. Dengan kata lain surat pengiriman barang lebih terurai daripada faktur. Isi surat pengiriman barang adalah a nomor dan tanggal surat pesanan, b nama, jenis dan jumlah barang yang dikirim, c cara pengemasan barang, kode atau nomor kemasan, d waktu pengiriman barang, dalam hal ini hari, tanggal dan jam penyerahan barang keprusahaan yang bersangkutan, e perusahaan ekspedisipengangkutan yang ditunjuk, dan f dokumen yang disertakan. 5 Surat Penerimaan Barang dan Surat Pengiriman Pembayaran Apabila barang-barang yang dipesan telah diterima oleh pembeli, maka pembeli sebaiknya memberi kabar kepada penjual bahwa barang-barang yang dipesan telah diterima. Hal ini berkaitan dengan syarat pembayaran yang harus dilaksanakan setelah barang diterima. Hakikat surat penerimaan barang adalah sebuah pengakuan. Surat itu memuat berita meliputi nama, tipe, jumlah barang, berat barang, kelengkapan yang menyertai, tanggal penerimaan dan kondisi atau keadaan barang, kedatangannya, dan sebagainya. Dalam surat pengiriman pembayaran hendaknya dicantumkan alat pembayaran. Umumnya pembayaran dilakukan dengan uang kontan, cek, atau giro bilyet. Juga dikemukakan cara pengiriman pembayaran melalui rekening atau transfer bank. Cara menyusun surat penerimaan barang dan pengiriman pembayaran adalah sebagai berikut. a Kemukakan tentang barang yang diterima, dengan 41 menyebutkan nama, tipe, jumlah barang, tanggal penerimaan dan keadaan barang. b Menyampaikan ucapan terima kasih atas pengiriman barang yang dipesan. c Kemukakan cara pengiriman pembayaran yang dilakukan, misalnya dengan cek atau giro dan sebutkan juga tanggal dan nomor faktur barang yang dipesan. d Surat penerimaan barang dan pengiriman pembayaran ditutup dengan harapan yang dapat menguntungkan kedua belah pihak pembeli dan penjual. 6 Surat Pengaduan Surat pengaduan berarti surat yang ditulis dan dikirimkan oleh pembeli yang umumnya berisi tuntutan atau pengaduan atas ketidaksesuaian atau penyimpangan barang pesanan yang diterima kepada penjual. Ketidaksesuaian atau penyimpangan yang mungkin terjadi ialah a barang pesanan terlambat diterima, b kekeliruan jenis, model barang yang dikirim, c kualitas tidak sesuai dengan pesanan, d jumlah, banyak, berat barang tidak cocok dengan dokumen, e potongan harga berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali, dan f barang yang diterima ternyata sebagian cacat atau rusak. Tuntutan yang diajukan dapat meliputi: a pembatalan pesanan, b penukaranpenggantian barang, c penambahan kekurangan, d pengurangan harga, e pengembalian barang, atau f diserahkan pada kebijaksanaan penjual. Agar tidak meragukan penjual, dalam surat pengaduan hendaknya dicantumkan: a tanggal surat pesananperjanjian jual-beli yang telah disetujui bersama, b tanggal penerimaan barang, c sebab dan alasan pengaduan, d macam atau wujud tuntutan, e bukti atau saksi-saksi yang ada, dan sebagainya. 42 Dalam mengemukakan tuntutan, pembeli hendaknya: a jangan memakai uraian yang panjang dan lebar, b jangan dengan nada marah, c menguraikan secara rinci hal-hal yang kurang memuaskan berdasarkan kenyataan, dan d jangan sampai memberi kesan menuduh. 7 Surat Perjanjian Surat perjanjian memuat sejumlah pasal dari atau ayat yang mengikat berbagai pihak yang mengadakan perjanjian. Dalam surat penjanjian, sedikitnya ada dua pihak yang berkepentingan yaitu pihak pertama dan kedua. Namun tertutup kemungkinan adanya perjanjian tiga pihak tripa rtit atau lebih. Dalam surat perjanjian jual beli, pihak pertama ialah penjual dan pihak kedua ialah pembeli. Dalam perjanjian kerja pihak pertama ialah pemilik pekerjaan dan pihak kedua ialah pekerja atau pelaksana. Semua pihak yang terlibat dalam perjanjian itu harus ikut menandatangani surat penjanjian itu. Jika dipandang perlu, surat perjanjian hendaknya juga ditandatangani oleh saksi-saksi. Surat perjanjian kerja memuat: a nama instansilembaga, b judul surat, c hari tanggal perjanjian, d identitas pihak pertama, e identitas pihak kedua, f dasar perjanjian, g pasal-pasal tentang: objek perjanjian, biayaharga, waktu penyelesaian, denda atas keterlambatan, h tanda tangan kedua belah pihak. Surat perjanjian jual beli pada umumnya memuat: judul, identitas pihak 1 penjualpemilik, identitas pihak 2 pembeli, tempat dan tanggal perjanjian, pasal-pasal yang menjadi kesepakatan, tanda tangan masing-masing pihak dan saksi. Pasal-pasal yang perlu disepakati meliputi: objek yang diperjualbelikan, 43 harga dan cara pembayaran, denda atas keterlambatan, kapan penyerahan objek, dan lain-lain. Surat perjanjian sewa beli sering disebut lea sing atau jual beli secara kredit. Pada dasarnya sama dengan jual beli, hanya pembayarannya biasanya dalam jangka waktu yang relatif lama. Surat perjanjian sewa beli biasanya memuat pasal yang menyebutkan bahwa jika pihak kedua tidak melakukan angsuran berturut-turut sampai sekian kali, maka pihak keduadebiturpembeli dinyatakan wanprestasi dan objek jual beli bisa ditarik lagi oleh pihak pertama, dan uang yang telah dibayarkan oleh pihak kedua dianggap sebagai sewa. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas macam surat niaga adalah sebagai berikut: surat pemberitahuan, surat permintaan penawaran, surat pemesanan, surat permintaan informasi, surat penawaran produk, surat pengiriman produk, surat penagihan, surat pembayaran, surat penolakan kerja, surat penerimaan kerja, surat perintah kerja, surat perjanjian jual beli, dan surat pengaduan. Berdasarkan teori dari berbagai pendapat tokoh dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis surat niaga adalah kecakapan untuk mengetahui, memahami, dan menggunakan unsur-unsur kata, kalimat, paragraf serta tata tulis, mencetuskan ide, mengorganisasi isi tulisan secara sistematis dan menguasai teknik penulisan surat yang dipergunakan oleh seseorang atau badan yang menyelenggarakan usaha dengan tujuan mencari keuntungan. 44

f. Aspek-aspek yang Dinilai dalam Keterampilan Menulis Surat Niaga