17
mengutarakanmengekspresikan perasaan dan emosi, tujuan penugasan, tujuan pernyataan diri, tujuan kreatif, dan tujuan pemecahan masalah.
d. Kriteria Tulisan yang Baik
Menulis yang baik adalah menulis yang bisa dipahami pembaca. Menulis memiliki beberapa kriteria, sebagai berikut. 1 Kejelasan, kejelasan artinya tulisan
harus dapat dibaca dan dimengerti pembaca. 2 Keringkasan, keringkasan berarti kalimat yang disusun tidak terlalu panjang. Kalimat tersebut jelas dan sesuai inti
permasalahan. 3 Ketepatan, ketepatan berarti gagasan penulis yang ingin disampaikan kepada pembaca sesuai yang dimaksud. Dengan kata lain, apa yang
diinginkan oleh penulis bisa dipahami sama persis oleh pembaca. 4 Kesatupaduan, kesatupaduan adalah gagasan dalam satu alenia. 5 Pertautan,
pertautan artinya antaralinea saling bertautan. Untuk mempertautkan antaralinea, penulis dapat menggunakan kata penghubung. 6 Penegasan, antara alinea satu
dengan yang lain mempunyai perbedaan yang menonjol. Perbedaan tersebut terletak pada pikiran pokok setiap alenia. Y. Budi Artati, 2008: 9-10.
Sejalan dengan pemikiran Y. Budi Artati, menurut F. L. Lucas 1955: 3 agar menulis lebih baik, perlu memperhatikan prinsip-prinsip dasar menulis
berikut. 1 Keringkasan, menulis cukup ringkas saja sehingga tidak membingungkan pembaca. 2 Kejelasan, penulis harus jelas dalam menyampaikan
gagasan. Penulis harus mengutamakan kejelasan gagasan dibanding gaya penulisan yang dianggap berkesan pada diri pembaca. 3 Komunikatif, bahasa
yang digunakan penulis merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan
18
informasi. Tulisan harus dapat menyampaikan gagasan dan gagasan tersebut dapat diterima dengan baik oleh pembaca sama seperti apa yang dimaksudkan penulis.
4 Tekanan, tulisan ditekankan pada satu pokok pikiran, dalam beberapa bentuk tulisan penegasan maksud diletakkan pada bagian akhir klausa atau kalimat. 5
Kejujuran, penulis menyampaikan fakta-fakta sesuai aslinya. Penulis harus mampu menjaga keorisinalan tulisannya. 6 Teratur dan menarik, dalam
menyampaikan gagasannya, penulis harus menggunakan sistematika yang tepat sehingga kejelasan maksud yang disampaikan dapat lebih mudah dipahami
pembaca. Tulisan harus memiliki daya tarik yang kuat sehingga pembaca tertarik untuk membaca. 7 Membaca, agar dapat menulis dengan baik, seorang penulis
harus rajin membaca. 8 Revisi, sebelum tulisan dipublikasikan, penulis sebaiknya mengadakan revisi-revisi pada tulisan yang dibuat untuk memperoleh bentuk
tulisan yang baik. 9 Kesederhanaan dan kekinian, tulisan tidak usah berlebih- lebihan, kesederhana gaya penulisan akan membuat pembaca mudah memahami
isi tulisan dari pada tulisan yang panjang lebar namun tidak jelas apa maksudnya. Tulisan juga harus menampilkan hal-hal yang baru, yang masih aktual sehingga
menarik untuk dibaca. 10 Nada, penulis juga harus memperhatikan cara mereka menyampaikan gagasan dalam tulisan. Ide-ide yang mereka sampaikan harus jelas
dengan ekspresi yang sederhana, tidak terlalu banyak saran menggurui. Adel-Stein Pival dalam Tarigan 2008: 7-8 menyebutkan kriteria
tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis mempergunakan nada yang serasi, menyusun bahan-bahan yang tersedia menjadi suatu keseluruhan yang
utuh, menarik
minat pembaca
terhadap pokok
pembicaraan serta
19
mendemonstrasikan suatu pengertian yang masuk akal dan cermat-teliti mengenai suatu hal. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk mengkritik
serta mampu memperbaikinya dan merupakan kebanggaan penulis dalam naskah atau manuskrip, kemauan mempergunakan ejaan dan tanda baca secara seksama,
memeriksa makna kata dan hubungan ketatabahasaan dalam kalimat-kalimat sebelum menyajikannya kepada pembaca serta menyadari bahwa hal-hal kecil itu
dapat memberi akibat yang kurang baik terhadap karyanya. Mc. Mahan Day dalam Tarigan 2008: 7 juga menyebutkan kriteria
tulisan yang baik sebagai berikut jujur, jelas, singkat dan keanekaragaman. Tulisan yang baik merupakan komunikasi pikiran dan perasaan yang efektif atau
tepat guna. Katherine K. Gottschalk 2011: 1 menyebutkan tulisan yang baik menarik, kreatif dan tidak membosankan. Hairston dalam Slamet 2008:109
menulis yang baik adalah menyesuaikan kebutuhan pembaca. Tulisan dapat formal, sederhana, resmi, kasar, dan halus. Tulisan yang baik adalah yang dapat
berkomunikasi secara efektif dengan pembaca. Penulis yang baik tidak pernah vakum dalam bekerja, ia terus berpikir tentang pembacanya baik sebelum atau
ketika sedang menulis. Ia membuat karakteristik sebuah tulisan antara lain: berterima, jelas, utuh, ekonomis, dan gramatikal.
Dari berbagai pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menghasilkan tulisan yang baik penulis harus memperhatikan beberapa prinsip
yakni keringkasan, kejelasan, komunikatif, tekanan, kejujuran, teratur dan menarik, penulis harus rajin membaca, mengadakan revisi-revisi pada tulisan
yang dibuat, kesederhanaan dan kekinian, dan nada yang serasi.
20
e. Ragam tulisan