50
E. Kerangka Pikir
Permasalahan dalam pendidikan anak tunarungu yang paling mendasar adalah aspek kebahasaan yang sulit meningkat karena mereka tidak dapat
mendengar bunyi bahasa yang berasal dari lingkungan secara sempurna atau lengkap. Hal ini berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi dan memahami
informasi dari apa yang dilihat menjadi sangat kecil atau tidak berkembang sama sekali. Rendahnya kemampuan komunikasi tersebut menjadikan anak tunarungu
tidak mampu bersosialisasi dengan baik di lingkungan masyarakat. Anak tunarungu menangkap informasi yang diberikan orang lain secara
tidak sempurna atau terpotong-potong. Ketidaksempurnaan masukan informasi tersebut mengakibatkan informasi yang dikeluarkan anak menjadi tidak sempurna
pula. Anak seringkali mengutarakan pendapat atau memberikan informasi dengan bahasa atau kalimat yang tidak mudah dimengerti lawan bicaranya, terutama
orang normal. Misalnya dengan pemilihan kosakata atau tanda hubung yang salah maupun perangkaian kalimat dengan struktur yang tidak tepat. Terbatasnya
kemampuan merangkai kalimat anak tunarungu tersebut dapat mempengaruhi prestasi belajar anak di sekolah dan mempengaruhi hubungan sosial anak di
lingkungan masyarakat. Salah satu hambatan yang terjadi adalah hambatan komunikasi berbicara dan mendengar yang akan mengakibatkan keterlambatan
dalam menyerap informasi dari berbagai kegiatan, baik dalam belajar, bersosialisasi dan kehidupan bermasyarakat. Kemampuan komunikasi anak
tunarungu di kelas Dasar V di SLB B Karnnamanohara juga mengalami hambatan
51
yang disebabkan oleh kondisi ketunarunguan kategori berat yang mereka miliki, sehingga kemampuan merangkai kalimat mereka rendah.
Berdasarkan masalah tersebut, di dalam proses penelitian akan diberikan pembelajaran dengan menggunakan media I-CHAT. Kelebihan dalam aplikasi ini
adalah menyediakan pembelajaran interaktif dalam bidang bahasa yang dapat menambah pengetahuan anak tunarungu. Salah satu kegunaan yang paling
menonjol adalah untuk meningkatkan kemampuan merangkai kalimat anak tunarungu. Media ini dapat meningkatkan kemampuan merangkai kalimat karena
terdapat fitur-fitur yang berisi tentang berbagai macam latihan perangkaian kalimat yang dilengkapi dengan nama dan gambar benda yang menarik, langkah-
langkah penyusunan kalimat, serta terdapat video pengucapan dan video isyarat untuk masing-masing kalimat yang telah dirangkai. Diharapkan dengan
penggunaan apikasi I-CHAT secara bertahap dalam dua siklus dapat meningkatkan kemampuan merangkai kalimat anak tunarungu. Adapun alur
berpikir dalam penelitian disederhanakan dalam bagan berikut.
52
Bagan 1 Alur kerangka pikir penelitian
F. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah: media pembelajaran I-CHAT dapat meningkatkan kemampuan merangkai kalimat anak tunarungu kelas Dasar V SLB
B Karnnamanohara.
Hambatan anak tunarungu dalam berkomunikasi yang berhubungan dengan kemampuan merangkai kalimat yang rendah.
Kemampuan berbahasa dipengaruhi oleh kemampuan merangkai kalimat.
Kemampuan merangkai kalimat anak tunarungu rendah.
Penggunaan media pembelajaran I-CHAT yang mampu meningkatkan kemampuan merangkai kalimat anak tunarungu.
Kemampuan merangkai kalimat anak tunarungu meningkat.