Subjek Penelitian METODE PENELITIAN
61
Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua kali tes yaitu tes pra tindakan dan tes pasca tindakan. Tes pra tindakan dilaksanakan untuk mengetahui
kemampuan merangkai kalimat anak tunarungu kelas Dasar V sebelum diberikan tindakan treatment. Sedangkan tes pasca tindakan dilakukan setelah kegiatan
treatment diberikan kepada siswa. Tes pasca tindakan ditujukan untuk mengukur kemampuan merangkai kalimat setelah pemberian treatment pada siswa, dan
sejauh mana pengaruh treatment terhadap kemampuan merangkai kalimat anak tunarungu dalam penelitian ini. Tes ini dilakukan dua kali dalam satu siklus yaitu
tes awal sebelum pelaksanaan treatment dan tes akhir setelah diberikan treatment. Materi tes dalam penelitian ini yaitu kalimat yang berisi kata-kata acak tentang
kegiatan di sekolah yang nantinya akan dirangkai oleh siswa dengan memperhatikan struktur yang tepat. Data diperoleh dengan menghitung jumlah
benar dalam setiap tes, kemudian melakukan penghitungan skor nilai tes masing-masing siswa yang digabung dan dirata-ratakan.
2. Teknik observasi Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi partisipan
yaitu observasi yang dilakukan dengan ikut secara aktif dalam kegiatan yang dilakukan subjek. Peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis. Observasi ini digunakan untuk mengungkap sikap dan langkah- langkah siswa dalam pembelajaran menggunakan media pembelajaran I-CHAT.
Observasi juga dilakukan terhadap guru dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Peneliti mengamati siswa dan guru selama pelajaran berlangsung
dengan cermat untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hasil observasi akan
62
dicatat dalam instrumen yang telah disusun sebelumnya, kemudian dianalisis untuk melihat tingkat kemampuan siswa dalam merangkai kalimat. Kegiatan ini
dilakukan untuk memperoleh data mengenai sikap siswa dan guru selama mengikuti pembelajaran yang berlangsung, meliputi keaktifan, antusiasme, kerja
sama, ketanggapan, serta kemampuan guru untuk memberikan materi pelajaran dengan baik dan tepat waktu.
3. Teknik wawancara Data selanjutnya diperoleh dari hasil wawancara dengan guru kelas,
dengan bentuk wawancara terpimpin. Peneliti menyiapkan pertanyaan yang telah disusun untuk guru dalam bentuk istrumen, bertujuan mengungkap beberapa hal
mengenai kemampuan merangkai kalimat siswa kelas Dasar V. Tujuan lain dilakukan wawancara ini adalah untuk mengetahui metode pembelajaran dan
karakteristik masing-masing siswa secara lebih lanjut. Wawancara dengan guru juga dilakukan untuk mengetahui pengetahuan siswa dan guru mengenai
penggunaan media pembelajaran I-CHAT dan bagaimana pengaruhnya terhadap kemampuan merangkai kalimat anak tunarungu.