Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

124 Guru hendaknya menggunakan media yang lebih efektif dalam melaksanakan pembelajaran bahasa, yaitu dengan menggunakan media I-CHAT yang mampu menambah keaktifan dan antusiasme siswa, sehingga pembelajaran dan hasil belajar yang diperoleh dapat lebih optimal dan maksimal sesuai yang diharapkan. Selain itu guru diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih nyaman dan menyenangkan untuk siswa, dengan lebih melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan memberikan kesempatan lebih banyak kepada siswa dalam mengambil peran aktif dalam menghidupkan suasana pembelajaran. 2. Bagi sekolah Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam membuat kebijakan mengenai kegiatan pembelajaran yang aktif dan menarik untuk anak tunarungu, misalnya dengan menggunakan media pembelajaran I-CHAT sebagai salah satu referensi media pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan, antusiasme dan kemampuan merangkai kalimat siswa. Agar dapat menjadi inspirasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melaksanakan pembelajaran yang lebih aktif, efektif dan menyenangkan bagi siswa. 3. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian yang dapat dimanfaatkan dalam penulisan karya ilmiah selanjutnya, khususnya dalam hal peningkatan kemampuan merangkai kalimat siswa tunarungu. Peneliti selanjutnya dapat menjadikan penelitian ini sebagai referensi atau panduan dalam menyusun 125 karya ilmiah untuk tema yang berhubungan dengan anak tunarungu, merangkai kalimat, media pembelajaran, serta media I-CHAT. 4. Bagi kepala sekolah Diharapkan setelah penelitian ini dapat dipertimbangkan kebijakan untuk menggunakan media I-CHAT dalam pembelajaran bahasa, agar kemampuan berbahasa siswa tunarungu khususnya kemampuan merangkai kalimat dapat meningkat. 5. Bagi siswa Diharapkan dengan telah terlaksananya penelitian ini, siswa dapat belajar merangkai kalimat atau belajar aspek bahasa lainnya menggunakan media I- CHAT yang dapat digunakan di sekolah maupun di rumah. Diharapkan pula siswa membiasakan diri untuk belajar membuat kalimat sendiri dan rajin meminta bimbingan pada guru untuk mengoreksi hasil kalimat yang dirangkai siswa, agar kemampuan berbahasa siswa meningkat. 126 DAFTAR PUSTAKA Agung Sasongko. 2010. Persembahan PT. Telkom Indonesia, Media Komunitas Tunarungu. Republika. Diakses pada 21 Oktober 2015 melalui www.republika.co.id . Ahmad Thahir. 2013. Syarat-syarat Kalimat yang Baik dan Komunikatif. Jurnal. Jurnal SMKN 1 Puloampel. Alek Achmad. 2011 Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Ali Muhson. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII, No. 2, Hlm. 1-10. Anas Sudjono. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grofindo Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Arsyad, Azhar, Prof. Dr. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Effendi, Mohammad. 2006. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hanifah Rahman. 2012. Meningkatkan Bahasa Verbal Melalui Media I-CHAT bagi Anak Tunarungu Kelas IX B di SMPLB YPCC Sawahlunto. Jurnal Pendidikan Khusus, Vol. 1 No. 2. Padang: UNP. Hasan Alwi, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Haenudin. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunarungu. Jakarta: PT. Luxima Metro Media. Hermanto. 2011. Penguasaan Kosakata Anak Tunarungu dalam Pembelajaran Membaca Melalui Penerapan Metode Maternal. Majalah Ilmiah Pembelajaran, Nomor 02, Volume 07. Yogyakarta: UNY. Luqman, Hidayat. 2014. Pengaruh Pembelajaran dengan Multimedia Interaktif I-CHAT Terhadap Penguasaan Perbendaharaan Kata Anak Tunarungu Kelas 1 di SLB Negeri Sragen Tahun Ajaran 20132014. Skripsi. Solo: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.