Prinsip‐prinsip Dasar Program Adiwiyata

29 Sekolah peduli dan berbudaya lingkungan agar terwujud perlu didukung sarana dan prasarana sebagai upaya pengelolaan lingkungan hidup memiliki. Standar pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan ialah sebagai berikut. 1 Ketersediaan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan. Implementasinya ialah: a menyediakan sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah, seperti : air bersih, sampah penyediaan tempat sampah terpisah, komposter, tinja, air limbahdrainase, ruang terbuka hijau, b Menyediakan sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran lingkungan hidup di sekolah, antara lain; pengomposan, pemanfaatan dan pengolahan air, hutantamankebun sekolah, green house, toga, kolam ikan, biopori, sumur. 2 Peningkatan kualitas pengelolaan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan di sekolah. Implementasinya ialah: a meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah meliputi : penanggung jawab, tata tertib, pelaksana daftar piket, pengawas, dll, b memanfaatkan listrik, air dan ATK secara efisien, dan c meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan.

E. Karakteritik Siswa Sekolah Dasar

Pembagian tahap perkembanganan anak menurut Desmita 2011: 15 terbagi dalam dua masa perkembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah 6-9 tahun, dan masa kanak-kanak akhir 10-12 tahun. Anak-anak pada usia tersebut memiliki 30 karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Anak lebih senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Piaget Rita Eka Izzaty: 2013:104-105 menyatakan bahwa masa kanak- kanak akhir usia 7-12 tahun secara kognitif tergolong pada masa operasi konkret, dimana anak berfikir logis terhadap objek yang konkret. Anak mulai berkurang rasa egonya, mulai bersikap sosial atau menerima pendapat orang lain. Anak berfikir induktif yaitu berfikir dari hal-hal yang khusus kemudian ditarik kesimpulan ke umum. Untuk menjelaskan ide yang kompleks pada anak dapat menggunakan contoh-contoh yang familier atau menggunakan media konkrit. Selanjutnya, menurut Syamsu Yusuf LN 2007: 24-25 masa usia sekolah dasar disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Pada masa ini anak-anak lebih mudah dididik daripada masa sebelum dan sesudahnya. Masa ini diperinci lagi menjadi dua fase, yaitu: 1 Masa kelas rendah sekolah dasar, berkisar antara 6 atau 7 tahun sampai umur 9 atau 10 tahun. Beberapa sifat anak-anak pada masa ini antara lain sebagai berikut. a Adanya hubungan positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi apabila jasmaninya sehat banyak prestasi yang diperoleh. b Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang tradisional. c Adanya kecenderungan memuji diri sendiri. d Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak yang lain.