Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah

24 pembelajaran, budaya sekolah, serta ekstrakurikuler. Deskripsi nilai peduli lingkungan dan tiga implementasi nilai peduli lingkungan akan dijadikan acuan dalam penyusunan pedoman observasi dan pedoman wawancara dalam penelitian ini.

D. Sekolah Adiwiyata

1. Pengertian dan Tujuan Adiwiyata

Program adiwiyata dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Departemen Pendidikan Nasional pada tanggal 21 Februari 2006 sebagai bentuk kerjasama guna mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata. Pada awalnya program ini dilaksanakan di 10 sekolah di Pulau Jawa sebagai contoh model sekolah dengan melibatkan perguruan tinggi dan LSM yang bergerak di bidang Pendidikan Lingkungan Hidup. Dimana saat ini telah berkembang di sekolah- sekolah mulai dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah. Pada buku Panduan Adiwiyata KLH dan Kemendikbud, 2011:3 dijelaskan bahwa program adiwiyata mempunyai pengertian suatu tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia dalam menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembanguan dan berkelanjutan. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 05 tahun 2003 menjelaskan bahwa program adiwiyata merupakan program untuk mewujudkan sekolah peduli terhadap lingkungan. Dari pendapat diatas peneliti menyimpulkan bahwa program 25 adiwiyata ialah suatu program di sekolah yang baik dan ideal yang diharapkan dapat mengajak warga sekolah mewujudkan karakter peduli terhadap lingkungan. Program Adiwiyata memiliki tujuan yang dijelaskan secara spesifik pada buku panduan adiwiyata KLH dan Kemendikbud, 2011: 3 yaitu mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan adiwiyata ialah untuk menciptakan kondisi sekolah menjadi tempat pembelajaran bagi warga sekolah sehingga dikemudian hari warga sekolah dapat bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup berkelanjutan.

2. Prinsip‐prinsip Dasar Program Adiwiyata

Pelaksanaan Program Adiwiyata diletakkan pada dua prinsip dasar seperti yang dipaparkan dalam buku panduan Adiwiyata Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendikbud, 2011: 3 ialah sebagai berikut. a. Partisipatif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran. b. Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif. 26

3. Komponen Adiwiyata

Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4 empat komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah Adiwiyata. Keempat komponen tersebut ialah sebagai berikut. a. Kebijakan Berwawasan Lingkungan Untuk mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah. Berdasarkan Panduan Adiwiyata Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendikbud, 2011: 3 kebijakan berwawasan lingkungan memiliki standar sebagai berikut: 1 kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP memuat upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Implementasinya ialah: a termuat visi, misi dan tujuan sekolah yang memuat perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,dan b adanya mata pelajaran wajib danatau mulok yang terkait PLH dilengkapi dengan Ketuntasan minimal belajar. 2 RKAS memuat program dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. b. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan Kurikulum UUSPN:1:19 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan 27 pendidikan tertentu. Menurut Panduan Adiwiyata Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendikbud, 2011:3 pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan memiliki standart , yaitu: 1 tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran lingkungan hidup. Implementasinya ialah: a menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran, b mengembangkan isu lokal dan atau isu global sebagai materi pembelajaran LH, c mengembangkan indikator dan instrumen penilaian pembelajaran LH, dan d menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap. 2 peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Implementasinya ialah: a menghasilkan karya nyata yang berkaitan dengan pelestarian fungsi LH, mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan LH berupa makalah, Puisi Sajak, Artikel, Lagu, hasil Penelitian, gambar, seni tari, produk daur ulang, dll, b mengkaitkan pengetahuan konseptual dan prosedural dalam pemecahan masalah LH, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,dan c mengkomunikasikan hasil pembelajaran LH dengan berbagai cara dan media. Seperti majalah dinding, buletin sekolah, pameran, web ‐site, radio, TV, surat kabar, jurnal, dll. c. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif memiliki standar