di Kp. Jogjogan 8,66 – 15,34 mgm
2
dengan rata-rata 11,59 mgm
2
, sedangkan stasiun Cibinong berkisar 14,58 – 29,11 mgm
2
dengan rata-rata 21,33 mgm
2
.
Gambar 25. Hasil perhitungan klorofil-a perifiton perairan Sungai Ciliwung selama penelitian.
Biomassa perifiton hasil perhitungan AFDM juga menunjukkan adanya peningkatan Gambar 26. Stasiun Gunung Mas hasil perhitungan berkisar 0,04 –
0,20 mgm
2
dengan rata-rata 0,11 mgm
2
, Kp. Pensiunan berkisar antara 0,04 – 0,57 mgm
2
rata-rata 0,35 mgm
2
, Kp. Jogjogan berkisar 0,04 – 1,19 mgm
2
dengan rata-rata 0,44 mgm
2
, sedangkan stasiun Cibinong kisaran AFDM 0,50 – 0,99 mgm
2
rata-ratanya 0,75 mgm
2
.
Gambar 26. Hasil perhitungan biomassa perifiton perairan Sungai Ciliwung selama penelitian.
Menurut Cuker 1983 pertumbuhan perifiton dan struktur komunitasnya dipengaruhi oleh ketersediaan nutrien yang ada dalam perairan. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Lazarek 1985 menunjukkan pertumbuhan alga merupakan bioakumulasi massa sebagai akibat keberadaan unsur hara di perairan.
4.3.4. Analisis CCA
Berdasarkan kondisi perifiton dan konsentrasi beberapa parameter kualitas air yang diperoleh dari setiap lokasi sampling di Sungai Ciliwung dilakukan
analisis dengan ordinasi CCA yang digambarkan dalam bentuk grafik triplot seperti ditunjukkan Gambar 27.
Hasil ordinasi CCA seperti yang ditunjukkan Gambar 27, menunjukan bahwa stasiun Gunung Mas St. 1 sangat dipengaruhi kondisi fisik sungai seperti
kondisi substrat, ketinggian lokasi, dan kecepatan arus. Kondisi pH perairan juga berpengaruh akan tetapi tidak terlalu kuat seperti kondisi fisik. Kondisi perairan di
stasiun Gunung Mas ini dicirikan juga dengan rendahnya hampir semua parameter yang terukur seperti unsur hara TN, NO
2
, NO
3
, NH
4
, o-PO
4
dan TP selain itu juga parameter konduktivitas, turbiditas, TDS, alkalinitas maupun klorofil-a.
Perifiton yang ditemukan dalam jumlah banyak antara lain: Hydrodaction, Oscilatoria brevis, Synechococcus, Tetraspora, Phormidium, Westella,
dan Melosira dickie
.
Gambar 27. Hasil ordinasi CCa stasiun penelitian di Sungai Ciliwung. Stasiun Kp. Pensiunan St. 2 stasiun ini memiliki karakteristik yang
hampir mirip dengan stasiun Gunung Mas, tetapi Stasiun Kp. Pensiunan lebih
dicirikan oleh keberadaan ketinggian lokasi dibandingkan dengan kondisi substratnya. Kelimpahan perifiton yang ditemukan dalam jumlah banyak meliputi
Nitzschia linearis, Sphaerocystis, Coelastrum, Nitzschia cf intermedia, Diploneis, Gomphonema,
dan Klebsormidium. Stasiun Kp. Jogjogan dicirikan dengan kuatnya nilai konduktivitas maupun
hasil pengukuran TDS, selain itu juga dipengaruhi kondisi turbiditas perairan maupun konsentrasi nutrien yang masuk ke perairan sungai. Sedangkan faktor
ketinggian, kecepatan arus, kondisi substrat, maupun pH pengaruhnya kecil. Kelimpahan perifiton yang banyak ditemukan di stasiun Kp. Jogjogan antara lain
Oscillatoria rubescens, Oscillatoria agardhii, Oscillatoria princeps, Staurosira cf anceps, Melosira varians,
dan Pinnularia cf gibba. Stasiun Cibinong lebih dicirikan dengan faktor-faktor lingkungan yang
berkaitan dengan parameter nutrien, turbiditas, dan alkalinitas dalam konsentrasi tinggi sedangkan kondisi DO, pH, dan ketinggian lokasi yang lebih rendah serta
kecepatan arus yang lebih lemah. Perifiton yang banyak ditemukan di stasiun Cibinong antara lain Pediastrum tetras, Gongrosira, Tabellaria, Synedra acus,
Gomphonema parvulum , sedangkan perifiton yang ditemukan dalam kelimpahan
lebih sedikit Microspora, Ceratium, Achnanthidium, Closterium, Surirella, Anabaena, Fragilaria crotonensis, Pediastrum duplex,
dan Peridinium.
4.3.5. Interpretasi Metrik PIBI
Hasil perhitungan metrik-metrik yang digunakan dalam PIBI tercantum dalam tabel 7. Peningkatan jumlah nilai skor PIBI menunjukkan kondisi perairan
yang cenderung baik dan sedikit mengalami gangguan antropogenik Hill et al. 2000.
Hasil perhitungan metrik PIBI Tabel 7 memperlihatkan seluruh stasiun penelitian memiliki nilai kisaran yang hampir sama, hal ini mengindikasikan
bahwa kondisi perairan Sungai Ciliwung dari hulu Gunung Mas hingga bagian tengah Cibinong dari kondisi biota perifitonnya masih tergolong baik dan
gangguan antropogenik yang terjadi masih bisa mendukung kehidupan akuatik.
Tabel. 7. Hasil perhitungan metrik-metrik PIBI di setiap stasiun selama penelitian.
No. Metrik
Skore metrik hasil perhitugan Gunung Mas
Kp. Pensiunan
Kp. Jogjogan
Cibinong
1 Kekayaan Taksa relatif
Rata-rata 4,52 – 5,94
5,38 1,14 – 5,59
4,40 5,85 – 6,32
5,93 3,99 – 6,10
5,31 2
Keanekaragaman Rata-rata
20,45 – 31,28 28,88
17,94 – 29,4 24,17
24,56 – 32,31 29,51
25,19 – 31,70 29,63
3 Indeks Toleransi Polusi
Rata-rata 4,19 – 12,20
9,52 3,24 – 19,64
9,17 4,87 – 15,54
11,08 4,47 – 10,59
7,08 4
Indeks Cyanobacteria Rata-rata
5,81 – 9,04 7,36
4,86 – 9,06 7,73
3,84 – 9,32 7,18
6,44 – 8,80 7,55
5 Indeks Pengendapan
Rata-rata 7,47 – 9,42
8,48 7,09 – 9,20
8,26 7,52 – 8,99
8,30 6,55 – 9,33
7,84 6
Indeks Eutraphentic Rata-rata
6,39 – 9,59 7,42
3,36 – 8,76 6,54
4,19 – 8,37 6,57
5,02 – 8,37 6,75
7 Index achnanthes
minutissima Rata-rata
8,76 – 9,36 9,10
9,16 – 9,62 9,38
8,82 – 9,73 9,28
8,75 – 9,60 9,28
8 Klorofil a
Rata-rata 7,11 – 8,42
7,59 3,41 – 6,57
5,01 4,05 – 5,47
4,80 2,64 – 4,17
3,37 9
Biomassa Rata-rata
5,99 – 8,88 7,47
3,45 - 8,76 5,16
2,01 – 8,91 5,52
2,33 – 3,76 2,94
10 Indeks Autotropfik
Rata-rata 3,36 – 5,53
4,56 2,48 – 8,39
4,82 1,67 – 8,70
5,41 3,42 – 5,84
4,08
PIBI skor Rata-rata
Kategori
85,83 – 99,97 95,97
Sangat baik 69,69 – 92,72
84,65 Sedang
90,10 – 98,51 93,57
Baik 80,12 – 88,65
83,83 Sedang
Korelasi metrik atau indeks yang digunakan dalam perhitungan PIBI seperti yang ditunjukkan pada Tabel 8, memperlihatkan bahwa metrik kekayaan
taksa berkorelasi negatif dengan parameter fisika lingkungan perairan Sungai Ciliwung yaitu: ketinggian lokasi -0,514, kecepatan arus -0,523 dan kondisi
substratnya -0,452 serta berkorelasi positif terhadap parameter suhu 0,533, konduktivitas 0,529, NO
2
0,509, NO
3
0,493, TN 0,549, o-PO
4
0,785, TDS 0,52, turbiditas 0,53 dan alkalinitas 0,49.
Nilai biomassa AFDM dan klorofil-a memiliki korelasi negatif terhadap ketinggian -0,64; -0,83, kecepatan arus -0,63; -0,69, kondisi substrat -0,59; -
0,78, dan konsentrasi oksigen terlarut -0,73; -0,79. Metrik ini berkorelasi positif terhadap konduktivitas 0,63; 0,79, NO
2
0,59; 0,73, NO
3
0,6; 0,73, NH4 0,62; 0,85 TN 0,57; 0,69, o-PO
4
0,52; 0,57, TP 0,47; 0,72, TDS 0,64; 0,79, turbiditas 0,64; 84 dan alkalinitas 0,58; 0,79. Total skor PIBI berkorelasi
negatif terhadap suhu -0,47, NH
4
-0,49, TP -0,49, TDS -0,46, dan Turbiditas -0,53, sedangkan korelasi positif ditunjukkan antara total skor PIBI