Konduktivitas Parameter Fisika-Kimia Perairan

mendukung kehidupan biota akuatik Effendi 2003. Kondisi perairan dengan pH netral sampai basa umumnya mampu mendukung kehidupan alga biru serta keanekaragaman jenisnya. Sedangkan dalam kondisi asam pH 6 akan menghambat pertumbuhannya. Wetzel 1979.

4.2.7. Alkalinitas

Hasil analisis parameter alkalinitas air Sungai Ciliwung dari setiap lokasi penelitian yang ditunjukkan Gambar 11 memiliki kecenderungan semakin meningkat dari stasiun Gunung Mas hingga stasiun Cibinong. Gunung Mas memiliki kisaran nilai alkalinitas berkisar 27,69 – 40,18 mgkg CaCO 3 dengan rata-rata 52,63 mgkg CaCO 3 , kisaran nilai alkalinitas stasiun Kp. Pensiunan berkisar 31,03 – 44,63 mgkg CaCO 3 dengan rata-rata 36,92 mgkg CaCO 3 , dan Kp. Jogjogan memiliki kisaran nlai alkalinitas 46,78 – 61,20 mgkg CaCO 3 dengan rata-rata 52,22 mgkg CaCO 3 , sedangkan stasiun Cibinong kisaran nilai alkalinitas tertinggi dibandingkan dengan stasiun yang lain yaitu berkisar 78,95 – 86,70 mgkg CaCO 3 dengan rata-rata 82,32 mgkg CaCO 3 . Perairan dengan nilai alkalinitas tinggi secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap meningkatnya produktivitas perairan dan biasanya perairan alami memiliki nilai alkalinitas berkisar 40 mgl CaCO 3 Boyd 1988. Gambar 11. Nilai alkalinitas air Sungai Ciliwung hasil pengukuran selama penelitian.

4.2.8. Oksigen Terlarut

Hasil pengukuran konsentrasi oksigen terlarut air Sungai Ciliwung selama penelitian ditunjukkan pada Gambar 12. Terlihat tidak terdapat perbedaan yang cukup tajam di antara lokasi penelitian akan tetapi memiliki kecenderungan mengalami penurunan konsentrasi antara stasiun Gunung Mas hingga Cibinong. Konsentrasi oksigen terlarut stasiun Gunung Mas diperoleh hasil pengukuran paling bagus yaitu berkisar 7,7 – 8,3 mgl dengan rata-rata 8,05 mgl, konsentrasi yang hampir sama diperoleh pada stasiun Kp. Pensiunan 7,32 – 7,8 mgl dengan rata-rata 7,51 mgl dengan stasiun Kp. Jogjogan konsentrasi DO 7,2 – 7,8 mgl dengan rata-rata 7,55 mgl, sedangkan stasiun Cibinong hasil pengukuran selama penelitian menunjukkan konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan dengan stasiun yang lain yaitu berkisar 6,2 – 6,83 mgl dengan konsentrasi rata-rata 6,51 mgl. Gambar 12. Konsentrasi oksigen terlarut hasil pengukuran selama penelitian. Hasil pengukuran konsentrasi oksigen terlarut selama penelitian tidak berfluktuasi dan masih dalam kisaran normal dalam mendukung proses kehidupan akuatik dan masih jauh diatas ambang batas kualitas air yang ditetapkan dalam PP No. 82 tahun 2001 yaitu 6 mgl untuk air kelas I. Konsentrasi oksigen terlarut pada perairan Sungai Ciliwung hulu hingga pertengahan masih tergolong baik karena pada bagian badan air ini masih dapat di mungkinkan terjadinya difusi dari udara langsung melalui riak-riak air akibat adanya kecepatan arus maupun akibat benturan dengan substrat dasar yang berupa batuan.

4.2.9. Unsur Hara Nutrien

Unsur hara yang diukur pada penelitian ini adalah unsur hara penting seperti nitrit, nitrat, ammonia, total nitrogen, orto fosfat dan total fosfat yang semuanya akan disajikan dalam gambar grafik.