seperti perkebunan teh Kp. Pensiunan, pertanian dan domestik Kp. Jogjogan serta industri Cibinong.
4.5. Pengelolaan Sungai Ciliwung
Keberadaan unsur hara N dan P di perairan Sungai Ciliwung yang dihasilkan dari aktivitas antropogenik baik domestik maupun industri akan
berpengaruh terhadap biota yang ada dalam perairan khususnya perifiton. Penilaian kondisi perairan secara menyeluruh baik dari kualitas perairan, kondisi
habitat dan biota yang ada di perairan tersebut akan membantu mengetahui kondisi perairan yang sebenarnya.
Hasil analisis parameter unsur hara N dan P mulai dari Gunung Mas hingga Cibinong mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya aktivitas
antropogenik maupun perubahan tata guna lahan yang ada disekitar DAS Sungai Ciliwung, kondisi ini akan mengakibatkan perubahan komposisi perifiton sebagai
biota yang langsung berhubungan dengan kualitas perairan Sungai Ciliwung. Kondisi perairan Sungai Ciliwung dari setiap stasiun penelitian berdasarkan
kondisi dari tiga indeks metrik yang diperoleh baik kondisi habitat, kualitas perairan maupun metrik PIBI dapat digambarkan dalam bentuk grafik radar
seperti Gambar 30. Berdasarkan Gambar 30 stasiun yang masih dalam kondisi baik ditunjukkan
oleh stasiun Gunung Mas dimana nilai indeks metrik yang diperoleh baik kualitas perairan, kondisi habitat dan PIBI semua mendekati nilai maksimal. Kondisi
habitat yang masih baik dengan minimnya gangguan serta sedikitnya bahan polutan berupa nutrien yang masuk ke parairan menjadikan stasiun Gunung Mas
lebih stabil demikian juga kondisi perifiton yang ditemukan hasil penilaian PIBI diperoleh penilaian yang paling tinggi mendekati 100 menunjukkan kondisi
perifitonnya tidak mudah berubah dan cenderung stabil dengan penyebaran yang merata serta tidak adanya kecenderungan dominansi jenis.
Stasiun Kp. Pensiunan, Kp. Jogjogan dan Cibinong memiliki pola grafik radar yang memiliki pola tidak simetris kondisi ini akibat dari gangguan yang
terjadi di stasiun penelitian tersebut. Stasiun Cibinong seperti ditunjukkan Gambar 31 memiliki grafik radar cenderung memusat hal ini disebabkan kondisi perairan
di stasiun Cibinong sudah mengalami gangguan dari aktivitas antropogenik yang berada di sepanjang DAS Sungai Ciliwung yang ditunjukkan semakin
terganggunya kondisi habitat dan semakin meningkatnya bahan polutan khususnya unsur hara N dan P yang masuk ke dalam perairan mengakibatkan
tumbuh suburnya jenis perifiton yang ditemukan dan kelimpahan yang semakin meningkat.
Gambar 30. Kondisi matrik indeks setiap stasiun penelitian. Berdasarkan hasil penilaian kondisi perairan pada setiap lokasi stasiun di
sepanjang Sungai Ciliwung, apabila tidak ada penanganan yang serius dari pejabat pembuat kebijakan dalam hal ini pemerintah setempat akan menimbulkan
permasalahan tersendiri dimasa yang akan datang. Pengelolaan kodisi lingkungan perairan Sungai Ciliwung memerlukan pendekatan penilaian secara khusus seperti
penilaian kualitas biologi dengan menggunakan perifiton Pan et al. 1996; Hill et
al. 2000; Leland et al. 2001. Penilaian dengan menggunakan indeks multimetrik
dan analisis multivariat menggambarkan pendekatan terkini pemantauan perairan sungai Gerritsen 1995; Norris 1995; Reynoldson et al. 1997. Berdasarkan
penilaian ini pemerintah pembuat kebijakan dapat mempertimbangkan pola pengelolaan kawasan Sungai Ciliwung utamanya DAS nya sehingga dapat ditekan
seminimal mungkin gangguan yang akan berpengaruh terhadap kondisi perairan sungai.