Total Padatan Terlarut Parameter Fisika-Kimia Perairan

Konsentrasi NO 2 setiap lokasi penelitian seperti ditunjukkan Gambar 13 stasiun Cibinong memiliki konsentrasi yang cukup tinggi dan fluktuatif dengan kisaran antara 0,086 – 0,706 mgl dengan rata-rata 0,26 mgl, sedangkan konsentrasi stasiun Gunung Mas dan Kp. Pensiunan relatif rendah dengan kisaran berturut-turut antara 0,001 – 0,003 mgl rata-ratanya 0,0017 mgl dan 0,001 – 0,004 mgl dengan rata-rata 0,003 mgl. Sementara stasiun Kp. Jogjogan konsentrasi NO 2 relatif sedikit lebih tinggi dengan kisaran 0,01 – 0,055 mgl dengan rata-rata 0,031 mgl. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka stasiun Cibinong kondisi perairannya kurang mendukung untuk kehidupan organisme akuatik yang sensitif karena menurut Moore 1991 perairan dengan kadar nitrit lebih dari 0,05 mgl akan persifat toksik bagi organisme perairan yang sangat sensitif. Sedangkan untuk kepentingan air minum masih dapat dipergunakan karena belum melebihi 1 mgl seperti yang direkomendasikan oleh WHO Moore 1991. Gambar 13. Konsentrasi NO 2 setiap lokasi sampling selama penelitian. Konsentrasi NO 3 hasil analisa setiap lokasi penelitian selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 14. Konsentrasi nitrat sedikit lebih tinggi dari konsentrasi nitrit pada lokasi dan waktu yang sama. Gambar 14. Konsentrasi NO 3 setiap lokasi sampling selama penelitian. Konsentrasi nitrat di stasiun Gunung Mas, Kp. Pensiunan dan Kp. Jogjogan relatif rendah meskipun ada kecenderungan mengalami kenaikan. Konsentrasi nitrat setiap lokasi sampling berturut-turut dari stasiun Gunung Mas berkisar 0,225 – 0,674 mgl dengan rata-rata 0,504 mgl, kisaran 1,073 – 1,723 mgl dengan rata-rata 1,271 mgl dari stasiun Kp. Pensiunan, sementara kisaran 1,29 – 3,57 mgl rata-rata 1,925 mgl dari stasiun Kp. Jogjogan, sedangkan di stasiun Cibinong hasil analisis nitrat dengan konsentrasi tertinggi dan fluktuatif dengan kisaran 3,78 – 20, 58 mgl dengan rata-rata konsentrasi 9,50 mgl. Kondisi ini mengindikasikan bahwa air Sungai Ciliwung yang melalui stasiun Cibinong sudah mengalami pencemaran antropogenik yang berasal dari aktivitas manusia maupun kotoran hewan karena konsentrasinya melebihi 5 mgl Davis Cornwell 1991. Konsentrasi NH 4 di air Sungai Ciliwung mulai stasiun Gunung Mas hingga Cibinong seperti ditunjukkan Gambar 15 cenderung mengalami kenaikan. Konsentrasi amonia terendah berkisar 0,001- 0,027 mgl dengan rata-rata 0.009 mgl diperoleh dari stasiun Gunung Mas, sementara di stasiun Kp. Pensiunan kisaran konsentrasi amonia antara 0,048 – 0,086 mgl dengan rata-rata 0,07 mgl dan konsentrasi di Kp. Jogjogan sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi di Gunung Mas maupun Kp. Pensiunan dengan kisaran 0,066 – 0,46 mgl dengan rata-rata 0,26 mgl, sedangkan konsentrasi yang cukup tinggi diperoleh dari stasiun Cibinong dengan kisaran konsentrasi 0,71 – 103 mgl dengan rata-rata 0,93 mgl.