kacang  panjang,  ikan  basah,  telur,  kangkung,  sayur  sop,  dan  sayur  asam.  75 warga yang tidak olahraga dan 25 jarang berolahraga. 63 jarang minum susu,
37 tidak suka minum susu. Jika ada waktu luang digunakan untuk menonton tv, tidur-tiduran.
Berdasarkan  data-data  hasil  penelitian  diatas  maka  peneliti  tertarik  untuk melakukan  penelitian  mengenai  faktor-faktor  yang  berhubungan  dengan
kepadatan  tulang  pada  lansia  awal  di  wilayah  Puskesmas  Pisangan  karena  dari hasil  data  pemeriksaan  kepadatan  tulang  di  wilayah  Tangerang  Selatan  tahun
2015  oleh  Dinas  Kesehatan  Tangerang  Selatan  menunjukkan  bahwa  angka tertinggi  responden  yang  mengalami  pengeroposan  tulang  adalah  di  Puskesmas
Pisangan.  Salah  satu  cara  untuk  mengurangi  angka  kejadian  osteoporosis  yaitu dengan cara mengetahui  faktor-faktor  yang mempengaruhi kepadatan tulang  itu
sendiri.  Alasan  peneliti  memilih  lansia  awal  karena  pada  usia  saat  itu  proses puncak  massa  tulang  sudah  terlewati  dan  mulai  terjadinya  penurunan  kepadatan
tulang  Corwin,  2009.  Penelitian  ini  dilakukan  di  Puskesmas  Pisangan Tangerang  Selatan  dengan  mengukur  kepadatan  mineral  tulang  sampel
menggunakan alat Quantitative Ultrasound QUS.
B. Rumusan Masalah
Puncak  pembentukan  tulang  peak  bone  mass  yang  optimal  terutama terjadi  pada  masa  dewasa  yaitu  pada  rentang  usia  20-35  tahun  Permatasari,
2011. Kecepatan pembentukan tulang berkurang secara progresif sejalan dengan usia, yang dimulai pada usia sekitar 30 atau 40 tahun Corwin, 2009.  Penelitian
Permatasari  tahun  2011  menunjukkan  hasil  terdapat  hubungan  secara  bermakna terhadap  gangguan  kepadatan  tulang  kejadian  osteoporosis  adalah  asupan
kalsium,  asupan  vitamin  D,  jenis  kelamin,  indeks  massa  tubuh,  frekuensi konsumsi makanan sumber kalsium, dan frekuensi konsumsi suplemen kalsium.
Puskesmas Pisangan merupakan salah satu puskesmas yang menunjukkan hasil  tertinggi  yang  paling  banyak  mengalami  kejadian  pengeroposan  tulang  se-
Tangerang  Selatan  dan  Puskesmas  terendah  yaitu  Puskesmas  Paku  Alam. Berdasarkan  data  hasil  pemeriksaan  kepadatan  tulang  oleh  Dinas  Kesehatan  di
Puskesmas  Pisangan  pada  tahun  2015  menunjukkan  hasil  yaitu,  sebesar  95,5 responden  mengalami  pengeroposan  tulangkepadatan  tulang  tidak  normal,  dan
4,5  menunjukkan  hasil  kepadatan  tulangnya  normal.  Dampak  berkurangnya kepadatan  tulang  jika  tidak  ditangani  yaitu  seperti  tinggi  badan  berkurang,  tiba-
tiba  terjadi  rasa  nyeri  pada  tulang,  sakit  punggung,  sakit  pinggang  yang  parah, atau  kelainan  bentuk  tulang  belakang  yang  menyebabkan  postur  tubuh  bungkuk
kyphsis  Wijayakusumah,  2009.  Kiranya  peneliti  ingin  melakukan  penelitian tentang  faktor-faktor  yang  berhubungan  dengan  kepadatan  tulang  pada  lansia
awal  usia  46-55  tahun  di  Puskesmas  Pisangan  Tangerang  Selatan,  melalui beberapa  aktivitas  penelitian  dan  peneliti  berharap  hasil  dari  penelitian  ini  dapat
memberikan informasi bagi peneliti selanjutnya.
C.
Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan  perumusan  masalah  penelitian  yang  telah  dipaparkan,  maka dapat diambil pertanyaan penelitian yaitu sebagai berikut :
1.  Bagaimana  gambaran  kepadatan  tulang  pada  lansia  awal  di  Puskesmas Pisangan Tangerang Selatan?
2.  Apakah ada hubungan jenis kelamin dengan kepadatan tulang? 3.  Apakah ada hubungan status menopause dengan kepadatan tulang?
4.  Apakah ada hubungan asupan kalsium dengan kepadatan tulang? 5.  Apakah ada hubungan aktivitas fisik dengan kepadatan tulang?
6.  Apakah ada hubungan perilaku merokok dengan kepadatan tulang? 7.  Apakah ada hubungan kebiasaan konsumsi alkohol dengan kepadatan tulang?
D. Tujuan Penelitian