Jenis Kelamin Status Menopause Asupan Kalsium

menopause lebih banyak mengalami osteopenia 60.5; responden yang memiliki asupan kalsium kurang dan asupan kalsium cukup lebih banyak mengalami osteopenia yaitu masing-masing 53.5 dan 45.8; responden dengan aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat lebih banyak mengalami osteopenia yaitu masing-masing 100, 52.9, dan 49.1; responden yang tidak merokok lebih banyak 52 mengalami osteopenia. Sedangkan responden yang merokok dengan kepadatan tulang tidak normal osteopenia dan osteoporosis memiliki persentase yang sama yaitu masing-masing 50; dan responden yang tidak mengkonsumsi alkohol lebih banyak mengalami osteopenia 51.8.

C. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepadatan Tulang

Dalam penelitian ini untuk variabel kebiasaan mengkonsumsi alkohol tidak ditemukan responden yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol sehingga data yang didapatkan homogen. Oleh karena itu data yang diolah tidak dapat dilakukan uji statistik untuk melihat apakah ada hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi alkohol dengan kepadatan tulang.

1. Jenis Kelamin

Tabel 5.4 Hubungan Jenis Kelamin dengan Kepadatan Tulang Responden di Puskesmas Pisangan Jenis Kelamin Kepadatan Tulang Total Pvalue Normal Tidak normal n n n Perempuan 9 9.2 89 90.8 98 100 0.273 Laki-laki 12 100 12 100 Total 9

8.2 101

91.8 110

100 Hasil analisis pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa kepadatan tulang yang tidak normal lebih banyak terjadi pada responden laki-laki 100 dibandingkan dengan responden perempuan 90.8 walaupun persentase hasilnya tidak terlalu berbeda. Hasil uji statistic didapatkan nilai p = 0.273, hal tersebut menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel jenis kelamin dengan variabel kepadatan tulang.

2. Status Menopause

Tabel 5.5 Hubungan Status Menopause dengan Kepadatan Tulang Responden di Puskesmas Pisangan Status Menopause Kepadatan Tulang Total OR 95 CI Pvalue Normal Tidak normal n n n Sudah 2 22.2 53 59.6 55 56.1 0.194 0.03-0.98 0.032 Belum 7 77.8 36 40.4 43 43.9 Total 9 100 89 100 98 100 Hasil analisis pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa kepadatan tulang yang tidak normal lebih banyak terjadi pada responden yang sudah mengalami menopause 59.6 dibandingkan dengan yang belum menopause 40.4. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0.032, hal tersebut menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara variabel status menopause dengan kepadatan tulang. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=0,194, artinya perempuan yang sudah menopause mempunayi peluang 0,194 kali untuk memiliki kepadatan tulang tidak normal dibandingkan dengan perempuan yang belum menopause.

3. Asupan Kalsium

Tabel 5.6 Hubungan Asupan Kalsium dengan Kepadatan Tulang Responden di Puskesmas Pisangan Asupan Kalsium Kepadatan Tulang Total Pvalue Normal Tidak normal n n n Kurang 5 55.6 81 80.2 86 78.2 0.086 Cukup 4 44.4 20 19.8 24 21.8 Total 9 100 101 100 110 100 Hasil analisis pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa kepadatan tulang yang tidak normal lebih banyak terjadi pada responden yang memiliki asupan kalsium kurang 80.2 dibandingkan dengan responden yang memiliki asupan kalsium cukup 19.8. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0.086, hal tersebut menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan kalsium dengan kepadatan tulang.

4. Aktivitas Fisik