Kegiatan : a. Melaksanakan posbindu di 2 kelurahan
b. Penilaian dan pembinaan posbindu c. Pelayanan lansia di puskesmas
Sarana tenaga kesehatan yang terdapat di Puskesmas Pisangan meliputi, 2 dokter umum, 1 dokter gigi, 1 ahli gizi, 3 perawat, 6 bidan, 3 perawat gigi, 1 tata
usaha, dan 3 petugas administrasi.
B. Karakteristik Responden
Hasil analisis dilakukan untuk menganalisis variabel-variabel karakteristik individu yang ada secara deskriptif dengan menggunakan distribusi frekuensi dan
proporsi. Analisis Univariat pada penelitian ini dilakukan pada variabel penelitian yang meliputi: karakteristik responden yang terdiri dari kepadatan tulang, jenis
kelamin, status menopause, asupan kalsium, aktivitas fisik, dan gaya hidup perilaku merokok dan kebiasaan mengkonsumsi alkohol.
1. Kepadatan Tulang
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Kepadatan Tulang Responden Di Puskesmas
Pisangan Tangerang Selatan Kepadatan Tulang
Frekuensi n Persentase
Normal 9
8.2 Tidak Normal
Osteopenia Osteoporosis
101
57 44
91.8
51.8 40
Total 110
100
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan hasil bahwa dari 110 responden yang memiliki kepadatan tulang tidak normal lebih banyak yaitu
101 orang 91.8 dibandingkan responden yang memiliki kepadatan tulang normal 8.2. Responden yang memiliki kepadatan tulang tidak normal
lebih banyak terjadi pada osteopenia yaitu sebesar 51.8.
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Di Puskesmas Pisangan Tangerang Selatan
Variabel Frekuensi n
Persentase
Jenis Kelamin Perempuan
Laki-laki 98
12 89.1
10.9 Status Menopause
Sudah Menopause Belum Menopause
55 43
56.1 43.9
Asupan Kalsium Kurang
Cukup 86
24 78.2
21.8 Aktivitas Fisik
Ringan Sedang
Berat 2
51 57
1.8 46.4
51.8 Kebiasaan Merokok
Tidak Merokok Merokok
100 10
90.9 9.1
Konsumsi Alkohol Tidak Mengkonsumsi Alkohol
Mengkonsumsi Alkohol 110
- 100
- TOTAL
110 100
Berdasarkan tabel 5.1 tentang karakteristik responden, digambarkan bahwa sebagian besar respondennya adalah ; perempuan 89.1; sudah
menopause 56.1; kurangnya asupan kalsium 78.2; aktivitas fisik berat 51.8; dan tidak merokok 90.9. Sedangkan semua responden dalam
penelitian ini tidak ada yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol 100.
2. Kepadatan Tulang Berdasarkan Karakteristik Responden
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Kepadatan Tulang Berdasarkan Karakteristik
Responden
Variabel Kepadatan Tulang
Total Normal
Tidak Normal Osteopenia
Osteoporosis n
n n
n Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki
9 9.2
50 7
51 58.3
39 5
39.8 41.7
98 12
100 100
Total 9
8.2 57
51.8 44
40 110
100
Status Menopause Sudah
Belum 2
7 3.6
16.3 24
26 43.6
60.5 29
10 52.7
23.3 55
43 100
100 Total
9 9.2
50 51
39 39.8
98 100
Asupan Kalsium Kurang
Cukup 5
4 5.8
16.7 46
11 53.5
45.8 35
9 40.7
37.5 86
24 100
100 Total
9 8.2
57 51.8
44 40
110 100
Aktivitas Fisik Ringan
Sedang Berat
4 5
7.8 8.8
2 27
28 100
52.9 49.1
20 24
39.2 42.1
2 51
57 100
100 100
Total 9
8.2 57
51.8 44
40 110
100
Kebiasaan Merokok Tidak Merokok
Merokok 9
9 52
5 52
50 39
5 39
50 100
10 100
100 Total
9 8.2
57 51.8
44 40
110 100
Konsumsi Alkohol Tidak Mengkonsumsi
Mengkonsumsi 9
- 8.2
- 57
51.8 -
44 -
40 -
110 -
100 -
Total 9
8.2 57
51.8 44
40 110
100
Tabel 5.3 menjelaskan tentang distribusi frekuensi kepadatan tulang berdasarkan demografi responden, digambarkan bahwa kepadatan tulang yang
tidak normal pada perempuan dan laki-laki lebih banyak osteopenia yaitu, perempuan 51, dan laki-laki 58.3; responden yang sudah menopause
lebih banyak mengalami osteoporosis 52.7. Sedangkan wanita yang belum
menopause lebih banyak mengalami osteopenia 60.5; responden yang memiliki asupan kalsium kurang dan asupan kalsium cukup lebih banyak
mengalami osteopenia yaitu masing-masing 53.5 dan 45.8; responden dengan aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat lebih banyak mengalami
osteopenia yaitu masing-masing 100, 52.9, dan 49.1; responden yang tidak merokok lebih banyak 52 mengalami osteopenia. Sedangkan
responden yang merokok dengan kepadatan tulang tidak normal osteopenia dan osteoporosis memiliki persentase yang sama yaitu masing-masing 50;
dan responden yang tidak mengkonsumsi alkohol lebih banyak mengalami osteopenia 51.8.
C. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepadatan Tulang