Asupan Kalsium Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepadatan Tulang

menopause atau terdapat hubungan yang bermakna antara status menopause dengan kepadatan tulang nilai p=0.012. Perempuan yang sudah menopause mempunyai risiko osteoporosis sebesar 5,6 kali dibandingkan dengan yang belum menopause. Tulang akan menyusut terutama pada saat menopause akibat produksi hormon estrogen menurun drastis. Pada wanita, selama 5-8 tahun pertama pasca menopause, kepadatan tulang akan berkurang 40-50 dari massa tulangnya. Sementara pada laki-laki setelah usia 50 tahun, hanya berkurang 1 per tahun Prihatini, 2010.

3. Asupan Kalsium

Hasil uji statistic dengan menggunakan Uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,086. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan kalsium dengan kepadatan tulang. Dalam penelitian ini diketahui kepadatan tulang tidak normal lebih sering terjadi pada responden yang kurang mengkonsumsi asupan kalsium 80.2, dibandingkan dengan responden yang cukup mengkonsumsi asupan kalsium 19.8 walaupun hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara asupan kalsium dengan kepadatan tulang. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dani 2015 yang menemukan tidak ada hubungan antara asupan kalsium dengan kepadatan tulang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Dani 2015 frekuensi asupan kalsium kurang yaitu sebesar 77.8 dan asupan kalsium yang cukup sebesar 22.2. Sejalan juga dengan hasil penelitian Agustin 2009 yang menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara asupan kalsium dengan kepadatan tulang. Persentase responden dengan asupan kalsium yang kurang mengalami kepadatan tulang tidak normal hampir sama dengan responden yang memiliki asupan kalsium cukup. Hasil uji statistik dengan Chi-Square menunjukkan nilai p=1.000 Agustin, 2009. Hasil uji statistik menunjukkan hubungan yang tidak bermakna p0,05. Kesamaan yang digunakan pada penelitian ini dengan penelitian peneliti yaitu sama-sama menggunakan kuesioner FFQ untuk mengetahui asupan kalisum responden. Asupan kalsium yang kurang 6 kali berisiko memiliki massa tulang tidak normal dibandingkan asupan kalsium yang cukup. Kalsium dibutuhkan untuk pembentukan mineral tulang dan penting untuk pengaturan proses fisiologik dan biokimia. Selain itu kalsium diperlukan untuk memaksimalkan puncak massa tulang dan mempertahankan densitas tulang yang normal Dani, 2015. Tidak semua kalsium yang dimakan terserap dengan sempurna, karena kalsium juga dapat hilang atau terbuang melalui kulit, urin, dan tinja. Jika kalsium tubuh kurang, maka tubuh akan mengeluarkan hormon paratiroid PTH yang akan mengambil kalsium dari bagian tubuh lain, terutama tulang, sehingga terjadi penurunan kepadatan tulang yang ditandai dengan pengeroposan tulang Zaviera, 2008. Menurut Tandra 2009 mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh yaitu kalsium kebutuhan kalsium ini akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Karena pada usia lebih dari 30 tahun, massa tulang akan mulai berkurang. Terutama pada wanita, akan mengalami menopause yang mengakibatkan kehilangan massa tulang sebesar 15. Sehingga diperlukan asupan kalsium yang cukup Heaney, 2005. Menurut Gopalan, sebaiknya konsumsi kalsium yang cukup sudah dimulai sejak usia remaja, karena pada masa remaja kalsium yang diserap dapat disimpan dalam tubuh sampai lansia, sehingga dapat mencegah timbulnya osteoporosis Gopalan, 1994 dalam Agustin, 2009.

4. Aktivitas Fisik