Asupan Kalsium Aktivitas Fisik

penelitian ini yaitu lansia awal yang berusia 46 sampai 55 tahun dimana pada usia tersebut wanita sudah memasuki masa menopause.

4. Asupan Kalsium

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asupan kalsium responden kebanyakan kurang yaitu sebanyak 86 responden 78.2. Sedangkan asupan kalsium cukup yaitu sebanyak 24 responden 21,8. Penelitian yang dilakukan oleh Trihapsari tahun 2009 sejalan dengan penelitian ini yaitu dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang kurang mengkonsumsi kalsium 67.9, dibandingkan dengan yang cukup mengkonsumsi kalsium 32.1. Penelitian ini sejalan dengan teori Permatasari 2011 yang menyatakan bahwa asupan kalsium harian orang Indonesia berdasarkan laporan dari Institusi of Medicine, US 1997 hanya memenuhi 25-30 dari kebutuhan kalsium per harinya. Rata-rata asupan kalsium orang Indonesia sebesar 289 mg kalsium per hari. Sedangkan pada populasi Indonesia Angka Kecukupan Gizi AKG untuk kalsium baik bagi laki-laki maupun perempuan usia 19-64 tahun adalah sebesar 800 mg. Kalsium yang adekuat sekitar 1000 mg akan memberikan manfaat positif pada sistem rangka baik untuk memaksimalkan peak bone mass puncak massa tulang yang terjadi pada usia 20-35 tahun Permatasari, 2011. Salah satu mineral utama yang sangat berkontribusi terhadap pembentukan tulang adalah kalsium. Lebih dari 99 kalsium terdapat dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Sektiar 91 volume tulang orang dewasa dibentuk sekitar akhir usia remaja atau masa dewasa awal. Pada masa remaja penyerapan kalsium dari konsumsi makanan dapat mencapai 75 lalu menurun hingga 20-40 begitu menginjak usia dewasa. Namun asupan kalsium harian orang Indonesia masih banyak yang belum mencukupi jumlah kalsium yang dibutuhkan untuk memelihara tulang maupun tubuh Permatasari, 2011.

5. Aktivitas Fisik

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki aktivitas fisik berat, yaitu sebesar 57 responden 51.8, aktivitas fisik sedang sebanyak 51 responden 46.8, sedangkan aktivitas fisik rendah yaitu sebanyak 2 responden 1.8. Hasil nilai aktivitas fisik ini diperoleh dari perhitungan skor aktivitas fisik yaitu waktu bekerja, waktu olahraga, dan waktu luang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Agustin 2009 yang menunjukkan hasil bahwa sebagian besar responden memiliki aktivitas fisik sedang yaitu sebanyak 84 orang 73, responden yang beraktivitas fisik berat sebanyak 14 orang 15.7, sedangkan responden yang memiliki aktivitas fisik ringan sebanyak 13 orang 11.3. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan energi. Kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor risiko indepeden untuk penyakit kronis dan secara keselurahan diperkirakan menyebabkan kematian secara global WHO, 2013 dalam Paramitha, 2014. Aktivitas fisik adalah pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang mengeluarkan energy Widiantini, 2014.

6. Perilaku Merokok