1. Tidak pernah 2. Jarang
3. Kadang-kadang 4. Sering
5. Sangat sering Dan untuk kategori no.C4 yaitu :
1. 5 menit 2. 5-15 menit
3. 16-30 menit 4. 31-45 menit
5. 45 menit Kemudian dijumlahkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
IWL = {6-no.C1+no.C2+no.C3+no.C4} : 4
Dari hasil perhitungan masing-masing indeks, kemudian dihitung aktivitas fisik
dengan rumus IWK + IWO + IWL, selanjutnya dikategorikan menjadi 3, yaitu
: 1. Aktivitas ringan : 5,6
2. Aktivitas sedang : 5,6 – 7,9
3. Aktivitas berat : 7,9
E. Tahap Pengumpulan Data
Pengambilan data dilakukan bulan April tahun 2016. Data yang dihimpun dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dengan menggunakan
kuesioner. Ada beberapa tahap yang dilakukan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu:
1. Setelah tema penelitian disetujui oleh dosen pembimbing, peneliti membuat surat perizinan kepada dinas kesehatan Tangerang Selatan untuk mengambil
data hasil pemeriksaan kepadatan tulang pada tahun 2015 di wilayah Tangerang selatan untuk menentukan tempat penelitian yang akan dilakukan.
2. Setelah menentukan tempat penelitian yaitu di Puskesmas Pisangan peneliti membuat surat perizinan kepada kepala Puskesmas Pisangan untuk
melakukan penelitian di tempat tersebut. 3. Peneliti bekerja sama dengan pihak Deabetasol untuk melakukan peminjaman
alat pengecekan kepadatan tulang. 4. Selanjutnya, peneliti melakukan pengecekan kepadatan tulang DMT dibantu
oleh pihak Deabetasol di Posbindu wilayah cakupan Puskesmas Pisangan dengan alat Quantitative Ultrasound Bone Density.
5. Setelah dilakukan pengukuran DMT peneliti dibantu oleh teman-teman menyebarkan kuesioner untuk penilaian serta memberikan lembar inform
consent dan memberikan penjelasan tentang cara pengisian kuesioner. 6. Setelah data terkumpul, peneliti melakukan pengecekan apakah data yang
terkumpul sudah lengkap atau belum. Setelah lengkap, data diberi kode pada masing-masing pernyataan untuk mempermudah saat analisis data.
7. Setelah data dianalisis selanjutnya menyimpulkan hasil data yang telah didapat.
F. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Validitas Validitas menyatakan apa yang seharusnya diukur. Sebuah instrument
dikatakan valid jika instrument itu mampu mengukur apa-apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu Setiadi, 2007. Hasil
uji validitas kuesioner Baecke untuk aktivitas fisik yaitu r=0,8 Supeni, 2007. Kuesioner perilaku merokok dan kebiasaan minum alkohol dilakukan uji
keterbacaan. Perhitungan dilakukan dengan rumus korelasi Pearson Product Moment yang rumusnya adalah :
Keterangan : r = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden X = Skor tiap item pertanyaan
Y = Skor total Pratisto, 2005.
2. Hasil Uji Reliabilitas Setelah mengukur validitas, peneliti perlu mengukur reliabilitas data,
apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak. Reliabilitas instrument adalah
adanya suatu kesamaan hasil apabila pengukuran dilakukan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda Setiadi, 2007.
Teknik pengujian pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach
α, dalam uji reliabilitas r hasil adalah alpha. Hasil uji reliabilitas untuk kuesioner aktivitas fisik yaitu r=0,8 Supeni, 2007.
G. Pengolahan Data