40
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN A.
Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian Cross Sectional. Penelitian cross sectional
merupakan penelitian non eksperimental dalam rangka mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek yang berupa penyakit atau status
kesehatan tertentu. Variabel yang termasuk faktor risiko dan variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada saat yang sama. Pengertian pada saat
yang sama disini bukan berarti pada satu saat observasi dilakukan pada semua subjek untuk semua variabel, tetapi tiap subjek hanya diobservasi satu kali saja,
dan faktor risiko serta efek diukur menurut keadaan atau status waktu diobservasi Sumantri, 2011. Desain tersebut dipilih oleh peneliti dengan pertimbangan
waktu yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, relative murah namun tetap dapat menjelaskan variabel yang diteliti.
B. Tempat dan waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di 3 Posbindu di naungan wilayah kerja Puskesmas
Pisangan Kota Tangerang Selatan pada tahun 2016. Daerah tersebut dipilih karena belum pernah dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang
berhubungan dengan kepadatan tulang berkaitan dengan asupan kalsium,
status menopause, aktivitas fisik, perilaku merokok dan kebiasaan mengkonsumsi alkohol pada lansia awal di Puskesmas Pisangan.
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 11 sampai 22 April 2016.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Setiadi,
2007. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang berusia lansia awal yang datang ke Posbindu untuk memeriksakan kepadatan tulang di
wilayah kerja Puskesmas Pisangan. 2. Sampel
Sampel penelitian sebagai unit yang lebih kecil lagi setelah sekelompok individu yang merupakan bagian dari populasi terjangkau dimana
peneliti langsung mengumpulkan data atau melakukan pengamatan pengukuran pada unit ini. Pada dasarnya penelitian dilakukan pada sampel
yang terpilih dari populasi terjangkau Dharma, 2011. Sampel penelitian ini adalah masyarakat wilayah Pisangan Ciputat yang melakukan pengecekan
kepadatan tulang di Posbindu naungan Puskesmas Pisangan menggunakan alat Quantitative Ultrasound. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan
teknik Purpossive Sampling dimana sampel yang diambil berdasarkan kriteria yang memenuhi inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan peneliti, yaitu:
a. Kriteria Inklusi 1 Kesadaran baik
2 Usia antara 46-55 tahun lansia awal 3 Mampu berkomunikasi dengan baik
4 Pasien yang memeriksakan diri di Posbindu naungan Puskesmas Pisangan
5 Bersedia menjadi responden
Besar sampel teknik sampel
Jumlah sampel minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus pengujian hipotesa beda dua proporsi kelompok
independen, yaitu :
Keterangan : N = besar sampel yang diharapkan
Z
1- α2
= Nilai Z pada derajat kepercayaan 1- α2 atau derajat kemaknaan α pada
uji dua sisi, derajat kemaknaan α yang digunakan adalah 5 sehingga nilai Z = 1,96
Z
1- β
= Nilai Z pada kekuatan uji power 1- β, kekuatan uji yang digunaan
adalah 95 yaitu dengan nilai Z = 1,64 P = P
1
+P
2
2 P
1
= Proporsi asupan kalsium kurang dengan DMT tidak normal, sebesar 58,4 Trihapsari, 2009
P
2
= Proporsi asupan kalsium cukup dengan DMT tidak normal, sebesar 19 Trihapsari, 2009
n = 49,5 = 50 Karena menggunakan rumus uji beda proporsi. Maka hasil dikali dua :
50 X 2 = 100 Untuk menghindari terjadinya sampel yang drop out dan sebagai
cadangan maka peneliti menambahkan 10 dari jumlah sampel dalam penelitian ini adalah : 100 + 10 = 110 responden.
D. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data