Architecture dengan
Menggunakan TOGAF
Architecture Development
Method pada PT. Satya
Karya Utama
Perusahaan belum
mempunyai rancangan
aplikasi pendukung
berbasis elektronik
untuk menunjang proses bisnis.
Perusahaan belum
mempunyai arsitektur
teknologi informasi. TOGAF ADM.
Rancangan arsitektur bisnis perusahaan.
Rancangan arsitektur sistem informasi.
Rancangan arsitektur teknologi.
Rancangan peluang
dan solusi. Analisis
biaya investasi
untuk implementasi EA.
2. Kartika Dwi
Hapsari 2014
Perancangan Model
Arsitektur Enterprise pada
Proses Perencanaan dan
Monitoring Evaluasi
Anggaran Berbasis
TOGAF Studi kasus:
Kementerian Pertanian RI
Bagaimana menentukan
framework yang dapat memberikan
panduan dalam merancang EA
untuk memudahkan
persajajaran strategi
bisnis dengan strategi IT
Bagaimana melakukan perancangan EA yang
dapat menggambarkan
proses perencanaan dan monitoring
evaluasi anggaran diusulkan pada
Kementerian Pertanian
sesuai TOGAF
Rancangan berdasarkan
konsep EA
menggunakan TOGAF ADM.
Rancangan arsitektur bisnis perusahaan.
Rancangan arsitektur sistem informasi.
Rancangan arsitektur teknologi.
Analisis biaya investasi untuk
implementasi EA.
3. Aenun
Jariyatul Umami
2013 Perencanaan
Infrastuktur Teknologi
Informasi di
Lembaga Penelitian
Lemlit UIN
Syarif Hidayatullah
Jakarta Menggunakan
TOGAF ADM Bagaimana
merencanakan infrastruktur
teknologi informasi di Lembaga
Penelitian Lemlit
sehingga dapat
memudahkan fungsi
bisnis yang
berjalandengan strategi
teknologi informasi untuk membantu mencapai visi
dan misi Lemlit dengan TOGAF
Architechture Development
Method ADM
Rancangan berdasarkan
konsep EA
menggunakan TOGAF ADM.
Rancangan arsitektur bisnis perusahaan.
Rancangan arsitektur sistem informasi.
Rancangan arsitektur teknologi.
4. Anis
Khairunisa 2013
Perencanaan Arsitektur
Enterprise pada PT. Dian Nikel
Mining Perusahaan
tidak memiliki
perencanaan strategis SI pada bidang
SITI. Divisi TI belum masuk
dalam struktur organisasi perusahaan.
Aplikasi yang digunakan perusahaan
hanya Microsoft Office.
Rancangan kerangka kerja
berdasarkan TOGAF ADM.
Analisis kebutuhan
dari perencanaan
strategis SI. Rancangan arsitektur
visi. Rancangan arsitektur
bisnis. Rancangan arsitektur
sistem informasi. Rancangan arsitektur
teknologi. Rancangan Peluang
dan Solusi. Rancangan
Perencanaan Migrasi
3.2 Metode Perancangan Enterprise Architecture
Untuk perancangan enterprise architecture menggunakan TOGAF ADM.
Dalam pemodelan ini dimulai dari menerapkan TOGAF ADM adalah melakukan persiapan-persiapan, yaitu mengidentifikasi konteks arsitektur yang
akan dikembangkan. Selanjutnya, mendefinisikan strategi dari arsitektur dan menetapkan bagian-bagian arsitektur yang akan dirancang, seperti arsitektur
bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi. Ada 6 tahap dalam metodologi TOGAF ADM
The Open Group, 2009 yang digunakan
penulis yaitu: 3.2.1
Preliminary Phase
Fase ini
tentang mendefinisikan
bagaimana melakukan
perancangan di perusahaan yang bersangkutan. Pada fase ini akan dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Menentukan
prinsip-prinsip perencanaan
sebagai acuan
pengembangan arsitektur.
2. Menentukan identifikasi 5w who, what, where, why, dan when +
1H how dalam perancangan arsitektur. Menentukan ruang lingkup
perancangan enterprise architecture what. Menentukan siapa saja
actor yang akan bertanggung jawab untuk mengerjakan perancangan enterprise architecture who. Menentukan lokasi perancangan
enterprise architecture yang akan dibuat where. Menentukan waktu mulai dan target penyelesaian perancangan
enterprise architecture when. Menetapkan alasan perancangan enterprise
architecture ini dibangun why. Menetapkan bagaimana perancangan
enterprise architecture ini dibuat how.
Tools yang digunakan pada fase ini yaitu Principles Catalog.
3.2.2 Requirement Management
Pada fase ini dilakukan analisis kebutuhan dari PT. Bali Double C dan kebutuhan dari
user. Tujuan fase ini, yaitu untuk menganalisis dan mengelola kebutuhan arsitektur di seluruh fase ADM.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam fase ini, yaitu :
1. Mengidentifikasi permasalahan pada PT. Bali Double C. 2. Membuat solusi aktivitas dari permasalahan yang telah diidentifikasi.
3. Membuat solusi sistem informasi dari permasalahan yang telah diidentifikasi.
3.2.3 Phase A: Architecture Vision
Pada tahapan architecture vision tahap visi arsitektur bertujuan
untuk menciptakan keseragaman pandangan mengenai pentingnya enterprise architecture untuk mencapai tujuan PT. Bali Double C yang
dirumuskan dalam bentuk strategi serta menentukan lingkup dari arsitektur yang akan dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip dan
identifikasi yang sudah dirancang pada fase preliminary, dan untuk itu
penulis menguraikan beberapa tahapan untuk menentukan visi arsitektur berdasarkan pengamatan yg dilakukan pada perusahaan tersebut, yaitu:
1. Mendefinisikan visi PT. Bali Double C. 1.
Menentukan seluruh aktivitas di PT. Bali Double C, meliputi aktivitas utama dan aktivitas pendukung.
2. Mendefinisikan stakeholder.
3. Menentukan hubungan stakeholder dengan aktivitas utama dan
pendukung menggunakan stakeholder map matrix.
4. Membuat rancangan arsitektur visi.
Tools yang digunakan pada fase ini, yaitu Value Chain Diagram dan
Stakeholder Map Matrix. 3.2.4
Phase B : Business Architecture
Tahapan business architecture arsitektur bisnis ini menentukan
model aktivitas sejarah perusahaan, proses, dan fungsi yang diinginkan untuk menentukan arah PT. Bali Double C di masa depan melalui sudut