Analisis Value Chain Phase A : Architecture Vision
sakit, luka, mati dan kurang bagus dari segi penampilan tidak akan diambil.
Selanjutnya proses aklimatisasi. Aklimatisasi dilakukan agar ikan tidak mengalami
shock karena perbedaan temperatur pada saat pengangkutan dengan kondisi pada saat turun dari alat
angkut. Ikan yang memenuhi syarat sesuai dengan permintaan PT.Bali Double C akan langsung dimasukan ke dalam
akuariumkolam sesuai jenis ikan dan ukurannya. Selanjutnya proses adaptasi yang dilakukan adalah dengan mengganti
sebagian volume air dengan air baru dari perusahaan, prosesnya lebih kurang dari satu jam agar ikan tidak stres dengan
lingkungan yang barunya serta agar ikan tersebut sehat kembali setelah stress dalam perjalanan. Lalu ikan-ikan tersebut
dipindahkan ke dalam akuarium yang telah diberi cooper cairan
yang menyehatkan ikan kemudian di penampungan ikan akan diadakan proses pemeliharaan.
Dalam proses pemeliharaan dan perawatan dilakukan pemberikan pakan, mengontrol kesehatan ikan dan memelihara
sanitasi. PT Bali Double C menggunakan dua jenis air untuk menunjang kegiatan penampungan dan ekspor ikan hias yaitu air
tawar dan air laut. Untuk memenuhi kebutuhan air tawar dan air
laut tidak menjadi masalah karena lokasi PT. Bali Double C yang dekat dengan rawa memudahkan untuk mendapatkan pesedian
air laut dan air tawar. Air selalu dijaga kualitasnya dan selalu mengalami
pergantian melalui pipa-pipa akuarium setiap harinya dengan tujuan untuk membuang sisa pakan dan kotoran ikan sehingga
kualitas air tetap terjaga dan tidak beresiko timbulnya suatu penyakit. Cara yang digunakan untuk mengukur kualitas air
adalah dengan menjaga kadar garam dan melakukan pergantian atau pengurasan. Kadar garam air diukur dengan menggunakan
salinometer, apabila kadar garam terlalu tinggi ditambahkan dengan air tawar dan penggantian atau pengurasan air dilakukan
tergantung dari kondisi air tersebut. Proses pengamatan dan pengasingan dilakukan apabila
ditemukan ikan yang menunjukkan gejala sakit dan nantinya akan dipisahkan ke bak perlakuan. Selama masa pengasingan
dilakukan sampling untuk pemeriksaan lab. Proses pengamatan
juga mengawasi ikan sesuai jadwal pagi, siang, sore dan waktu- waktu tertentu dikarenakan dapat menyebabkan kekurangan
oksigen, temperatur naikturun secara ekstrim dan kontaminasi ikan sakit dan tindakan perbaikannya yang dilakukan dengan
kalibrasi alat kualitas air, pemisahan ikan sakit dengan ikan sehat serta memberi perlakuanpengobatan ramah lingkungan dengan
tepat dosis terhadap ikan sakit pada tempat yang khusus. Setelah itu, kegiatan
operation akhir yang dilakukan adalah packing atau pengemasan untuk pengiriman ekspor. Cara
pengemasannya dengan ikan diaklimatisasi terlebih dahulu pada temperatur rendah ±20
o
C agar tidak banyak kegiatan metabolisme, lalu pemberian oksigen murni, pengemasan dengan
plastik polyethylen dan pengemasan luar dengan menggunakan
styrofoam. 3.
Outbound logistic Yaitu adalah proses pengiriman atau ekspor ikan hias air
laut. Sebelum pengiriman pihak perusahaan sudah memesan melalui
cargo pesawat, jadi sudah ada penjadwalan kapan ikan siap dikirim ke lokasi yang dituju. Setelah jadwal pengiriman
diketahui, maka disiapkan beberapa hari sebelum penjadwalan dokumen yang diperlukan seperti AWB
Air Way Bill atau SMU Surat Muat Udara, konfirmasi penerbangan, dokumen
Certificate of original COO dan sertifikat kesehatan ikan. AWB
Air Way Bill, konfirmasi penerbangan, dokumen Certificate of original COO dan sertifikat kesehatan ikan yang
dikeluarkan oleh karantina ikan yang ada di Bandara harus dikonfirmasikan kepada
importer untuk konfirmasi ke Agen Airlines di negara Customer. Kemudian proses akhir Customer
dapat mengambil pesanannya di bandara yang bersangkutan. 4.
Sales and Marketing Proses penjualan di PT. Bali Double C adalah perusahaan
menerima pesanan ikan untuk di ekspor dari customer melalui
email. Proses ini dilakukan oleh bagian pemasaran. Selanjutnya customer dapat melakukan pembayaran. Cara pembayaran
advance payment adalah yang diambil Perusahaan. Advance payment yaitu importir melakukan pembayaran terlebih dahulu
sebelum terima barang sampai di tujuan, sehingga perusahaan memiliki kepercayaan penuh dari importir untuk memproses
pesanan tersebut. Bagian Pemasaran akan meminta konfirmasi dari keuangan apakah pembayaran sudah diterima atau belum.
Bagian Keuangan mengkonfirmasi bukti pembayaran pemesanan dari
customer kemudian manajer memiliki hak untuk mengawasi semua kegiatan pemesanan ikan yang ada dan bertanggung
jawab untuk melaporkan kembali kepada Direktur. Proses pemasaran yang dilakukan perusahaan dengan
memperkenalkan perusahaan dan memberikan penawaran
kepada calon customer serta menangani segala kebutuhan yang
diinginkan oleh customer. Proses pemberitahuan informasi
tentang perusahaan, jenis ikan, harga ikan dan ketersediaan ikan yang ada dilakukan melalui
via email. 5.
Service Servicing adalah menambahkan nilai lebih jauh lagi dengan
memastikan customer mendapatkan manfaat. PT. Bali Double C
melakukan penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik CKIB sehingga bebas Hama dan Penyakit Ikan Karantina HPIK
sesuai dengan standar negara mitra. Customer juga akan
mendapatkan ikan hias dengan kualitas jauh lebih baik dengan pelayanan dari perusahaan yang memiliki lokasi perusahaan yang
didasarkan pada pertimbangan faktor pendukung lingkungan dan transportasi.
Lokasi perusahaan yang berada didekat rawa memberikan keuntungan karena memudahkan untuk mendapatkan air laut
sebagai faktor penting. Selain itu letak perusahaan yang jaraknya tidak tertalu jauh dari Bandara Ngurah Rai Tuban yang hanya
membutuhkan waktu sekitar 30 menit.