Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

wewenangnya. Manajer juga memiliki tanggung jawab untuk melaporkan setiap perkembangan yang terjadi didalam kegiatan setiap produksi kepada Direktur. 3. Bagian Keuangan Bagian keuangan memiliki tugas dan fungsi seperti mengatur dan mengawasi penerimaan, penyimpanan dan penggunaan keuangan, mencatat dan membuat laporan akuntansi pertanggung jawaban keuangan perusahaan kepada Manajer serta Direktur. 4. Bagian Administrasi Bagian administrasi adalah bagian yang memiliki tugas dan fungsi untuk menyelenggarakan tata administrasi masyarakat dan dokumentasi serta mengumpulkan laporan-laporan menyangkut kegiatan operasional dan administrasi. 5. Bagian Pemasaran Bagian pemasaran memiliki tugas dan fungsi untuk berkomunikasi dengan customer yang ingin membeli ikan hias dan melakukan bagaimana mengenalkan perusahaan ke para customer maupun calon customer. 6. Bagian Pengadaan Bagian Pengadaan merupakan bertanggung jawab dalam pengadaan barangikan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan, mulai dari proses mencari supplier, memilih supplier, sampai melakukan pembelian barang, selain itu divisi ini juga bertanggung jawab dalam mengawasi ikan yang tersedia di penampungan, serta mengawasi ikan yang masuk dan keluar dari penampungan. 7. Bagian Pemeliharaan Bagian pemeliharaan adalah bagian yang pemberian makan, memelihara kesehatan ikan hias, mulai dari kualitas air serta kualitas ikan dengan penelitian dan kualitas pengembangan ikan dan mengawasi ikan hias sebelum di pisahkan dan yang sudah dipisahkan untuk diekspor. Bagian pemeliharaan ini memiliki organisasi dibawahnya yang dinamai line. Line terdiri dari delapan line dengan pemeliharaan jenis ikan yang berbeda, sehingga diperlukan pencatatan masing-masing line untuk melaporkan kembali ke bagian pengadaan. 8. Bagian Transportasi Bagian transportasi merupakan bagian yang memiliki tugas dan fungsi untuk menjamin kelancaran pengambilan produk dari supplier di Bandara, dan membantu dalam memudahkan kegiatan bisnis diluar perusahaan.

4.3.4 Analisis Value Chain

Analisis value chain bertujuan untuk mengelompokkan seluruh aktivitas yang ada di dalam PT. Bali Double C. Pengelompokkan aktivitas dalam analisis value chain terbagi menjadi dua kelompok, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Gambar 4.15 Analisis Value chain PT. Bali Double C

4.3.4.1 Aktivitas utama

Aktivitas utama yang termasuk kedalam kegiatan value chain PT. Bali Double C terdiri dari aktivitas inbound logistic, operation, outbound logistic, sales marketing dan yang terakhir servicing. Berikut merupakan rincian aktivitasnya: 1. Inbound Logistic PT. Bali Double C menerima bahan baku atau pasokan ikan dari pemasok atau supplier. Aktivitas ini dilakukan oleh bagian pengadaan. Bagian pengadaan menghubungi supplier untuk memesan ikan yang sesuai kebutuhan seperti jenis ikan, harga ikan dan berapa banyak ikan yang dipesan. Pengiriman ikan dari supplier yang berasal dari pulau jawa biasanya dikirim dengan transportasi mereka sendiri dan supplier yang berasal dari luar pulau jawa biasanya menggunakan cargo yang biayanya ditanggung oleh pihak supplier itu sendiri. Pengiriman ikan hias dari supplier biasanya dilakukan pada pagi hari, ini dikarenakan untuk menekan angka kematian pada saat pengiriman dan menghindari agar ikan tidak terlalu stres selama diperjalanan. Ikan yang sudah sesuai dengan permintaan PT. Bali Double C dari kualitas ikan hingga jumlahnya maka akan dimasukan dalam akuarium dan dicatat sebagai laporan data ikan yang masuk di persediaan dan laporan untuk manajer perusahaan sebagai pengawas kegiatan bisnis di PT. Bali Double C. 2. Operation Untuk mendapatkan ikan hias yang berkualitas maka PT Bali Double C melakukan kontrol kualitas terlebih dahulu terhadap ikan hias yang diperoleh dari supplier. Ikan hias yang baru datang dari supplier dimasukan ke penampungan sementara lalu disortir berdasarkan ukuran, kesehatan serta penampilan ikan. Ikan yang tidak memenuhi syarat ukuran tidak sesuai, sakit, luka, mati dan kurang bagus dari segi penampilan tidak akan diambil. Selanjutnya proses aklimatisasi. Aklimatisasi dilakukan agar ikan tidak mengalami shock karena perbedaan temperatur pada saat pengangkutan dengan kondisi pada saat turun dari alat angkut. Ikan yang memenuhi syarat sesuai dengan permintaan PT.Bali Double C akan langsung dimasukan ke dalam akuariumkolam sesuai jenis ikan dan ukurannya. Selanjutnya proses adaptasi yang dilakukan adalah dengan mengganti sebagian volume air dengan air baru dari perusahaan, prosesnya lebih kurang dari satu jam agar ikan tidak stres dengan lingkungan yang barunya serta agar ikan tersebut sehat kembali setelah stress dalam perjalanan. Lalu ikan-ikan tersebut dipindahkan ke dalam akuarium yang telah diberi cooper cairan yang menyehatkan ikan kemudian di penampungan ikan akan diadakan proses pemeliharaan. Dalam proses pemeliharaan dan perawatan dilakukan pemberikan pakan, mengontrol kesehatan ikan dan memelihara sanitasi. PT Bali Double C menggunakan dua jenis air untuk menunjang kegiatan penampungan dan ekspor ikan hias yaitu air tawar dan air laut. Untuk memenuhi kebutuhan air tawar dan air