Pengertian Perancangan Pemilihan Kerangka Kerja

seperti akurat berarti harus terbebas dari adanya kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan bagi pengguna, relevan atau sesuai, timely yang berarti informasi dapat disajikan tepat pada saat dibutuhkan, lengkap, dan mudah dimengerti. 2.2.3 Sistem Informasi “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi yang menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.” Jogiyanto, 2005 Pengertian lain dari sistem informasi adalah “kumpulan elemen– elemen sumber daya dan jaringan prosedur yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis tertentu, dan bertujuan un tuk mengolah data menjadi informasi.” Gondodiyoto, 2007 Dengan memahami definisi sistem, definisi informasi serta definisi sistem informasi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang saling berhubungan dalam mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan terbaik saat ini dan masa depan. Menurut Sutarman 2009, sistem informasi memiliki beberapa kemampuan sebagai berikut : a. Menyediakan proses transaksi yang cepat dan akurat dengan cara sistem informasi menangkap, merekam, menyimpan, dan meng update data. b. Menyediakan penyimpanan dengan kapasitas besar dan akses cepat terhadap penyimpanan. c. Menyediakan komunikasi yang cepat menggunakan jaringan yang memungkinkan pekerja dan komputer untuk berkomunikasi secara langsung. d. Mengurangi informasi yang terlalu berlebihan menggunakan jaringan komputer dengan cara merancang sistem informasi yang dapat menyaring informasi. e. Span boundaries yang memfasilitasi pengambilan keputusan pada area fungsional, rekayasa proses bisnis, dan komunikasi. f. Menyediakan penunjang dalam pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi dan pada semua level organisasi.

2.2.4 Komponen Sistem Informasi

1. Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data dan jaringan Mulyanto, 2009. Sumber Daya Manusia Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir, orang yang menggunakan informasi sebagai produk dari sistem informasi dan pakar sistem informasi, orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi. 2. Sumber Daya Hardware Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal. Contoh hardware dalam sistem informasi berbasis komputer, yaitu sistem komputer yaitu terdiri atas CPU Central Processing Unit yang mengandung microprocessors dan variasi perangkat terhubung, seperti printer, scanner, monitor, dan lainnya. dan sekeliling komputer computer peripheral seperti keyboard dan mouse untuk memasukkan data, printer untuk mengeluarkan informasi, dan magnetic atau optical disk drive untuk penyimpanan sumber data. 3. Sumber Daya Software Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah instruksi yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja yang merupakan sekumpulan instruksi untuk pemrosesan informasi, tetapi juga berupa prosedur yang merupakan sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang menggunakan informasi. 4. Sumber Daya Data Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi untuk dikelola, disimpan dan diakses oleh teknologi manajemen sumber daya data ke dalam database. Seperti dijelaskan data dapat berbentuk teks, gambar, audio, maupun audio. 5. Sumber Daya Jaringan Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi.

2.2.5 Teknologi Informasi

Menurut Information Technology Association of America ITAA dalam buku pengantar teknologi informasi Sutarman, 2009 teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer. TI memanfaatkan komputer elektronik dan perangkat lunak computer untuk mengubah, menyimpan, melindungi, memproses, mentransmisikan, dan memperoleh informasi secara aman. Menurut Sutarman 2009, fungsi teknologi informasi ada enam, yaitu : a. Menangkap capture Menangkap data yang relevan dengan kebutuhan user dari kumpulan data yang tersedia. b. Mengolah processing Mengolah data masukan untuk menjadi informasi, berupa konversi pengubahan data ke bentuk lain, analisis analisis kondisi, perhitungan kalkulasi, sintesis penggabungan segala bentuk data dan informasi. c. Menghasilkan generating Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang berguna, misalnya laporan, tabel, dan grafik. d. Menyimpan storage Menyimpan data dan informasi dalam suatu media penyimpanan yang dapat digunakan untuk keperluan lainnya. e. Mencari kembali retrieval Menelusuri, mendapatkan kembali informasi atau menyalin data dan informasi yang sudah tersimpan. f. Transmisi transmission Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan komputer. Keuntungan dari penerapan teknologi informasi Sutarman, 2009 adalah sebagai berikut : a. Kecepatan speed Komputer dapat mengerjakan suatu perhitungan yang kompleks dalam hitungan detik, jauh lebih cepat dari yang dapat dikerjakan oleh manusia. b. Konsistensi consistency Hasil pengolahan data lebih konsisten dan tidak berubah-ubah karena formatbentuknya sudah standar. c. Ketepatan precision Komputer dapat mendeteksi suatu perbedaan yang sangat kecil, yang tidak dapat dilihat dengan kemampuan manusia, dan juga dapat melakukan perhitungan yang sulit. d. Keandalan reliability Hasil keluaran dari komputer lebih dipercaya dibandingkan dengan yang dilakukan manusia karena kesalahan yang terjadi kemungkinannya lebih kecil jika menggunakan komputer.

2.3 Service Oriented Architecture SOA

2.3.1 Definisi Service

Menurut Schekkerman 2006 dalam penelitian Gigih Forda Nama 2013 sebuah service layanan adalah suatu implementasi dari fungsi bisnis yang telah didefinisikan dengan baik beroperasi secara independen bersama service lainnya di dalam sebuah sistem. Service memiliki interface yang telah didefinisikan dengan baik dan beroperasi melalui kesepakatan yang telah didefinisikan antara client dari service dan service itu sendiri. Menurut Michelson 2006 dalam penelitian Gigih Forda Nama 2013, service layaknya aplikasi yang diperuntukkan memenuhi suatu tujuan, seperti mengambil informasi sampai dengan tingkat kompleksitas menjalankan sebuah proses bisnis. Contoh paling umum yang dikenal saat inimengenai service adalah pada web service yang merupakan komponen-komponen aplikasi yang mudah digabung-gabungkan dan dijalankan melalui teknologi standar internet.

2.3.2 Definisi Service Oriented Architecture SOA

Menurut Michelson 2006 dalam penelitian Gigih Forda Nama 2013, istilah Service Oriented Architecture SOA digunakan secara bergantian untuk tiga jenis konsep yang berbeda: konsep arsitektur, gaya dari hasil solusi bisnis, dan infrastruktur pendukung. Namun yang dimaksudkan disini adalah SOA sebagai konsep arsitektur TI untuk solusi bisnis dan solusi infrastruktur yang diterapkan berdasarkan konsep berorientasi layanan. Konsep arsitektur ini memungkinkan komunikasi antar service, penyedia provider dengan peminta requestor, sehingga sang peminta hanya tahu apa kerja dari service itu dan bagaimana memintanya. Namun aplikasi berbasis web hanyalah salah satu bentuk aplikasi yang menggunakan SOA, meskipun harus diakui bahwa pada saat ini basis yang paling cocok untuk SOA adalah berbentuk portal atau web Nama, 2013. Gambar 2.1 Perbedaan arsitektur 3-tier dengan SOA Tibco 2007 Gambar 2.1 memperlihatkan perbedaan antara arsitektur 3-tier dengan SOA yang memungkinkan aplikasi yang beragam heterogeneous untuk saling berkomunikasi. SOA juga menguntungkan karena tidak bergantung kepada satu bahasa pemograman, sebaliknya SOA memungkinkan kebebasan memilih bahasa pemograman. Aplikasi yang dibangun selama ini cenderung menggunakan prinsip tier dengan menempatkan pada satu atau dua server dengan dibedakan antara server aplikasi dan server basis data, namun dengan SOA, service dari aplikasi yang dibangun dapat terpisah dari aplikasi induk atau ditaruh di server SOA untuk didistribusikan dan dipergunakan oleh aplikasi lain. Aplikasi yang dibangun pun cenderung terfokus pada pemrogramannya coding yang berakibat aplikasi cenderung berdiri sendiri namun dengan SOA fokus diarahkan pada kerjasama antara bisnis dan TI sehingga aplikasi yang dibangun dengan landasan SOA saling berkomunikasi secara lebih nyaman dan merupakan integrasi semua aplikasi yang ada. Selain itu terjadi penambahan teknik komunikasi dari aplikasi yang selama ini adalah meminta request dan dibalas reply, kini diperkaya dengan kemampuan menerbitkan publish, mendaftar untuk menggunakan service subscribe, dan membuat service dijalankan apabila terdapat keadaan event yang merupakan pemicu Nama, 2013. Selama ini aplikasi-aplikasi perusahaan mungkin beragam, namun setiap aplikasi berdiri sendiri-sendiri. Gambar 2.2 Aplikasi-aplikasi yang berdiri sendiri FileNet 2006 Gambar 2.2 memperlihatkan bagaimana tiga aplikasi yang merupakan aplikasi back-office ERP sebenarnya terpisah dengan aplikasi front- office untuk layanan pelanggan CRM dan layanan pemasok SCM. Gambar 2.2 memperlihatkan bagaimana teknologi SOA memungkinkan service yang merupakan komponen dari aplikasi-aplikasi tersebut digunakan sebagai bagian dari sebuah proses bisnis Nama, 2013. Gambar 2.3 Service dihasilkan dari aplikasi dan digunakan dalam proses bisnis FileNet 2006

2.4 Konsep Enterprise Architecture

2.4.1 Enterprise

Umumnya pengertian enterprise sering disamakan dengan pengertian organisasi atau perusahaan. Didalam buku The Open Group, 2009. Enterprise diartikan sebagai semua kumpulan organisasi yang memiliki sekumpulan tujuan. Enterprise diartikan sebuah agen pemerintahan, sebuah korporasi keseluruhan, divisi korporasi, departemen tunggal atau sebuah rantai organisasi yang terhubung tetapi berjauhan secara geografis. Enterprise dalam konteks arsitektur enterprise dapat digunakan oleh semua perusahaan yang meliputi layanan sistem informasi, teknologi informasi, proses, dan infrastruktur dan domain tertentu dalam perusahaan. Dalam definisi tersebut dapat disimpulkan kumpulan organisasi berupa organisasi non-profitnirlaba seperti pemerintah, organisasi amal atau institusi pendidikan bisa dikatakan juga sebagai enterprise yang memiliki sekumpulan pemanfaatan dari sistem informasi, teknologi informasi, proses, dan infrastruktur guna mencapai tujuan . 2.4.2 Architecture Menurut The Open Group 2009 architecture arsitektur didefinisikan sebagai dasar sistem organisasi yang terdiri dari sekumpulan komponen yang memiliki hubungan satu sama lainnya serta memiliki kerterhubungan dengan lingkungan sistem, dan memiliki aturan untuk perancangan dan evaluasi. Sebuah arsitektur juga merupakan penggambaran jelas tentang rencana detail bagaimana bentuk konstruksi sebuah sistem, bagaimana setiap komponen sistem disusun, dan bagaimana aturan dan interface penghubung sistem digunakan untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada tersebut hingga implementasi.

2.4.3 Enterprise Architecture

Enterprise architecture adalah kumpulan prinsip, metode, dan model yang bersifat masuk akal yang digunakan untuk mendisain dan merealisasikan sebuah struktur organisasi enterprise, proses bisnis seperti perencanaan bisnis dan operasional bisnis, sistem informasi, dan infrastruktur teknologi informasi Surendro, 2009. Menurut The Open Group 2009 dapat disimpulkan enterprise architecture adalah blueprint organisasi yang menentukan bisnis, informasi, dan teknologi yang digunakan agar tercapai misi organisasi. Sebuah enterprise architecture penting diterapkan karena sebagai proses menerjemahkan visi bisnis dan strategi baik perusahaan dan TI menjadi efektif dengan menciptakan, berintegrasi dan meningkatkan persyaratan utama, prinsip-prinsip dan model yang menggambarkan keadaan perusahaan sekarang, masa depan dan memungkinkan evolusi dengan membangun dan menggunakan sistem TI. Keuntungan yang dihasilkan dari sebuah enterprise architecture yang baik yaitu Open Group, 2009: a. Dalam operasi bisnis, istilah enterprise architecture mengacu pada seni dan ilmu merancang suatu perusahaan sehingga dapat memungkinkan bagaimana menghasilkan kualitas organisasi yang semakin baik, pengelolaan biaya operasional yang lebih rendah, menghasilkan tenaga kerja yang fleksibel, dan meningkatkan produktivitas bisnis. b. Dalam operasi teknologi informasi, implementasi teknologi informasi, seperti halnya rumah yang dibangun tidak akan selamanya kokoh berdiri pastinya didalamnya terdapat perbaikan. Teknologi informasi memiliki pengembangan hampir setiap bidang bisnis dan koordinasi operasional. Namun, dengan enterprise architecture yang baik maka operasi TI akan lebih efisien seperti pengembangan perangkat lunak, dukungan dan biaya pemeliharaan yang lebih rendah, portabilitas aplikasi yang meningkat, interoperability yang ditingkatkan, manajemen sistem dan jaringan yang lebih mudah, kemampuan untuk memenuhi masalah yang perlu ditingkatkan seperti keamanan, upgrade dan petukaran komponen sistem yang lebih mudah. c. Pengurangan risiko untuk investasi masa depan, pengurangan kompleksitas dalam infrastruktur TI, fleksibilitas untuk membuat, pengadaan, membeli atau solusi TI secara outsource, mengurangi resiko secara keseluruhan dalam investasi baru dan biaya kepemilikan TI. d. Menyediakan suatu mekanisme yang memungkinkan komunikasi tentang elemen-elemen EA diantara organisasi bisnis dan TI dan berfungsinya enterprise. e. Menghasilkan informasi yang terpusat, stabil dan meningkatkan konsistensi, ketelitian, ketepatan waktu, integritas, kualitas, ketersediaan, akses dan pembagian informasi. f. Memungkinkan organisasi untuk mengurangi duplikasi dalam informasi. g. Mempercepat integrasi sistem lama serta migrasi sistem yang baru h. Fokus pada strategi penggunaan teknologi untuk mengelola data sebagai aset.

2.5 Kerangka Kerja Enterprise Architecture

Pengertian tentang kerangka kerja adalah suatu ide, pemikiran, dan konsep yang digunakan untuk membuat pemikiran lain yang lebih spesifik dalam suatu obyek dan digunakan untuk mengelompokkan suatu organisasi yang penting bagi manajemen organisasi tersebut dan digunakan juga dalam pengembangan sistem perusahaan yang akan datang Aham, 2012. Dalam pengembangan sebuah enterprise architecture akan lebih baik dan lebih mudah jika mengikuti sebuah kerangka berpikir tertentu. Kerangka berpikir tersebut dikenal dengan istilah kerangka kerja enterprise architecture. Kerangka kerja enterprise architecture mengidentifikasikan jenis informasi yang dibutuhkan untuk mendeskripsikan enterprise architecture, mengorganisasikan jenis informasi dalam struktur logis, dan mendeskripsikan hubungan antara jenis informasi tersebut menjelaskan dan menunjukkan bagaimana metode merancang, mengembangkan dari arsitektur-arsitektur yang berbeda sesuai dengan yang direncanakan sehingga mempercepat dan menyederhanakan pengembangan arsitektur Surendro, 2009. Penggunaan kerangka kerja framework mempunyai tujuan utama yang sama, yaitu menggambarkan struktur dimana hubungan dari objek kompleks dapat berinteraksi untuk menghubungkan orang, proses, dan teknologi dan menghasilkan cetak biru enterprise architecture. Cetak biru blueprint menyediakan alat bantu untuk menerapkan teknologi ke dalam perusahaan secara tepat dan mengandung rincian bisnis, informasi, dan teknologi yang ada saat ini, dan yang diusulkan perusahaan untuk masa depan. Sebagai contoh, saat teknologi baru dibawa ke dalam perusahaan dan teknologi lama digantikan, cetak biru arsitektur harus diperbaharui untuk menunjukkan adanya perubahan portofolio bisnis atau portofolio teknologi informasi. Kerangka kerja yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan enterprise architecture, contohnya seperti The Zachman Framework for Enterprise Architectures, FEAF Framework Federal Enterprise Architecture Framework dan The Open Group Architecture Framework TOGAF.

2.5.1 Kerangka Kerja Zachman

Kerangka kerja Zachman Zachman Framework pertama kali dipublikasikan oleh John Zachman pada tahun 1987 dalam tulisannya yang berjudul “A Framework for Information Systems Architecture” di IBM Systems Journal. Kerangka kerja Zachman adalah suatu skema yang merupakan pertemuan antara dua klasifikasi yang telah digunakan selama ribuan tahun. Pertama adalah dasar-dasar komunikasi yang ditemukan di dalam pertanyaan-pertanyaan klasik seperti What, How, When, Who, Where dan Why. Pertanyaan-pertanyaan ini mengintegrasikan jawaban dari pertanyaan yang komprehensif dan gambaran dari ide yang kompleks. Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kerangka kerja Zachman merupakan suatu alat bantu berfikir bagi arsitek atau manajer dalam memetakan permasalahan atau memotret arsitektur yang terdapat di suatu organisasi sehingga didapatkan gambaran membuat struktur, klasifikasi dan dokumentasi tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan manajemen dan pembangunan sistem dalam suatu enterprise dan mengurusi apa yang perlu diurus namun bukan merupakan metodologi untuk mengembangkan arsitektur enterprise dan tidak ada cara standar untuk mengimplentasikannya Surendro, 2009.

2.5.2 FEAF Framework Federal Enterprise Architecture Framework

Federal Enterprise Architecture Framework FEAF merupakan sebuah framework yang diperkenalkan pada tahun 1999 oleh Federal CEO Council. FEAF ini ditujukan untuk mengembangkan EA dalam Federal Agency atau sistem yang melewati batas multiple inter-agency. FEAF menyediakan standar untuk mengembangkan dan mendokumentasikan deskripsi arsitektur pada area yang menjadi prioritas utama. FEAF ini cocok untuk mendeskripsikan arsitektur bagi pemerintahan federal Setiawan,2009. Beberapa karakteristik FEAF menurut Setiawan 2009 antara lain, FEAF merupakan EA Reference Model, menampilkan prespective view yang menyeluruh, dan merupakan tools yang digunakan untuk perencanaan dan komunikasi. Kelebihan pada framework FEAF: 1. FEAF menampilkan prespektif view yang menyeluruh 2. Support terhadap evolusi arsitektur 3. Mempunyai Architecture Knowledge Base Kekurangan framework FEAF: 1. Proses arsitektur sistem yang ridak mendetail 2. Bersifat tidak netral 3. Tidak menyediakan prinsip arsitektur.

2.5.3 The Open Group Architecture Framework TOGAF

Menurut The Open Group 2009, The Open Group Architecture Framework TOGAF adalah kerangka kerja arsitektur yang menyediakan metode dan tools untuk membantu dalam penerimaan, produksi, penggunaan, dan pemeliharaan arsitektur enterprise. TOGAF didasarkan pada proses yang berulang-ulang yang didukung oleh best practices dan penggunaan kembali aset-aset arsitektur yang sudah ada. The Open Group Architecture Framework TOGAF adalah kerangka kerja dan metode yang diterima secara luas dalam pengembangan arsitektur perusahaan. TOGAF memberikan metode yang detail mengenai bagaimana membangun, mengelola, dan mengimplementasikan arsitektur enterprise dan sistem informasi yang disebut dengan Architecture Development Method ADM Surendro, 2009. TOGAF berperan penting dalam membantu proses pengembangan arsitektur, memungkinkan pengguna TI membangun solusi berbasis sistem terbuka untuk kebutuhan bisnis mereka. Menurut The Open Group 2009, ada empat jenis arsitektur yang umumnya diterima sebagai bagian dari keseluruhan enterprise architecture, yaitu arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi. Kombinasi arsitektur data dan aplikasi disebut juga arsitektur sistem informasi. 1. Arsitektur Bisnis Arsitektur yang menetapkan strategi bisnis, tata kelola, organisasi, dan proses bisnis utama. Arsitektur bisnis menggambarkan strategi, maksud, fungsi, proses, informasi dan aset bisnis yang penting untuk memberikan layanan bagi masyarakat, bisnis, pemerintah, dan sebagainya. Kerangka arsitektur bisnis memberikan struktur untuk pengumpulan detail mengenai motivasi, organisasi, lokasi, kejadian, fungsi, dan aset yang menentukan arah perusahaan dari sudut pandang bisnis Surendro, 2009. 2. Arsitektur Data Arsitektur yang menggambarkan struktur aset data dan sumber daya manajemen data organisasi secara logis dan fisik. Kerangka arsitektur data menyediakan struktur untuk mendokumentasikan detail informasi yang penting bagi organisasi Surendro, 2009. 3. Arsitektur Aplikasi Arsitektur yang menyediakan blueprint untuk sistem aplikasi individu untuk digunakan, interaksi sistem aplikasi individu, dan hubungan sistem aplikasi individu dengan proses bisnis inti organisasi. Arsitektur aplikasi adalah proses yang memusatkan pada pengembangan dan penerapan solusi atau layanan yang sedang diciptakan untuk organisasi tersebut. Kerangka arsitektur aplikasi adalah gabungan dari proses yang memanfaatkan komponen dan model bisnis, informasi, dan teknologi untuk merancang suatu aplikasi bisnis yang diinginkan Surendro, 2009. 4. Arsitektur Teknologi Menggambarkan kemampuan logis software dan hardware yang diperlukan untuk mendukung penyebaran bisnis, data, dan layanan aplikasi. Arsitektur teknologi memasukkan infrastruktur TI, middleware, jaringan, komunikasi, proses dan standar. Arsitektur teknologi adalah suatu pendekatan dalam menjelaskan struktur dan hubungan teknologi perusahaan saat ini dan di masa depan untuk memaksimalkan nilai dalam teknologi tersebut. Kerangka arsitektur teknologi menyediakan sekumpulan proses yang mendukung penerapan dan penyampaian arsitektur teknologi Surendro, 2009. Gambar 2.4 Subset Enterprise Architecture TOGAF Open Group, 2009

2.6 Pemilihan Kerangka Kerja

Zachman Framework. FEAF Framework Federal Enterprise Architecture Framework, dan TOGAF The Open Group Architecture Framework merupakan kerangka kerja yang dapat digunakan dalam pengembangan enterprise architecture. Namun kekurangan yang dimiliki zachman framework yaitu bukan merupakan metodologi untuk mengembangkan arsitektur enterprise dan tidak ada cara standar untuk mengimplementasikannya serta FEAF framework proses arsitektur sistem yang tidak mendetail dan tidak menyediakan prinsip arsitektur, akhirnya penulis menggunakan TOGAF framework untuk perencanaan, mengelola, dan mengimplementasikan EA. TOGAF framework menyediakan metode yang sistematis dan tools yang lengkap untuk membangun serta memfokuskan pada siklus proses dan implementasi, mengidentifikasikan jenis informasi yang dibutuhkan untuk mendeskripsikan arsitektur , mengorganisasikan jenis informasi dalam struktur logis, dan mendeskripsikan hubungan antara jenis informasi tersebut.

2.7 TOGAF ADM Architechture Development Method

Menurut The Open Group 2009, elemen kunci dari TOGAF adalah Architecture Development Method ADM yang memberikan gambaran spesifik untuk proses pengembangan arsitektur enterprise. TOGAF ADM Architecture Development Method menyediakan proses yang teruji dan berulang untuk mengembangkan arsitektur. Semua kegiatan tersebut dilakukan dalam siklus berulang yang berkelanjutan dan terealisasi agar memungkinkan organisasi untuk mengubah perusahaan mereka dengan cara terkontrol dalam menanggapi tujuan bisnis dan peluang The Open Group, 2009. ADM Architecture Development Method merupakan hasil dari kerja sama praktisi arsitektur dalam Open Group Architecture. ADM adalah metode generic yang berisi sekumpulan aktivitas yang mempresentasikan progresi dari setiap fase ADM dan model arsitektur yang digunakan dan dibuat selama tahap pengembangan enterprise architecture Surendro, 2009. ADM adalah fitur penting yang memungkinkan organisasi mendefinisikan pengelolaan kebutuhan, dimana kebutuhan bisnis, sistem informasi, dan arsitektur teknologi selalu diselaraskan dengan sasaran dan kebutuhan bisnis. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing fase pada TOGAF ADM menurut The Open Group 2009. Gambar 2.5 TOGAF ADM Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing fase pada TOGAF ADM menurut The Open Group 2009.

2.7.1 Preliminary Phase

Tahapan persiapan priliminary phase merupakan tahap awal persiapan perancangan enterprise architecture. Tahapan ini dilakukan untuk menghasilkan prinsip-prinsip arsitektur yang merupakan bagian dari kebijakan teknologi informasi organisasi yang akan mempengaruhi keseluruhan proses design dan untuk meyakinkan setiap orang yang terlibat di dalamnya bahwa pendekatan ini berkomitmen untuk kesuksesan proses arsitektur. Tujuan lain dari fase preliminary adalah untuk meyakinkan setiap orang yang terlibat di dalamnya bahwa pendekatan ini berkomitmen untuk kesuksesan dari setiap arsitektur yang akan dibuat. Pada fase preliminary dilakukan identifikasi “who”, “what”, “why”, “when” dan “where” dari arsitektur itu sendiri The Open Group, 2009. 1. “What” adalah ruang lingkup dari usaha arsitektur. 2. “Who” adalah siapa yang akan memodelkannya, siapa orang yang bertanggung jawab untuk mengerjakan arsitektur tersebut, dimana mereka akan dialokasikan dan bagaimana peranan mereka. 3. “How” adalah bagaimana mengembangkan enterprise architecture, menentukan framework dan metode yang akan digunakan untuk menangkap informasi. 4. “When” adalah kapan tanggal penyelesaian arsitektur.