Tabel 5.3 Derajat pass-through G terhadap konsumsi
No Negara Derajat
Pass-Through
1 Indonesia 0.48
2 Malaysia 0.27
3 Singapura -0.10
4 Thailand 0.26
5 Philipina 0.26
6 Korea Selatan
0.44 7 Jepang
-0.30
Sumber: diolah
5.6.4 Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah terhadap Konsumsi
Pengeluaran pemerintah mempunyai pengaruh yang sama terhadap konsumsi di Negara ASEAN+3, kecuali Singapura dan Jepang. Indonesia adalah
merupakan negara yang paling besar merespon kenaikan pengeluaran pemerintah terhadap konsumsi. Fungsi konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan disposable,
yaitu pendapatan yang telah dikurangi oleh pajak. Ini sejalan dengan pengaruhnya terhadap outputPDB, bahwa pengaruh paling besar juga terjadi di Indonesia,
pengaruh yang paling kecil terjadi di Singapura dan Jepang. Peningkatan konsumsi yang disebabkan oleh guncangan pengeluaran pemerintah sejalan
dengan penelitian Fatas dan Mihov 2000 bahwa inovasi positif dari pengeluaran pemerintah akan diikuti dengan peningkatan konsumsi.
Berdasarkan derajat pass-through, pengaruh terkecil juga terjadi di Singapura dan Jepang. Ini mengindikasikan bahwa semakin maju suatu negara
maka pengaruh dari peranan pemerintah semakin kecil. Berdasarkan komponen yang memengaruhi konsumsi di Negara-negara ASEAN+3, yang utama adalah
PDB, kecuali di Indonesia dan Philipina faktor pengeluaran pemerintah lebih dominan memengaruhi konsumsi. Komposisi konsumsi di Singapura lebih
dipengaruhi oleh variabilitas internal, yaitu konsumsi itu sendiri. Derajat pass- through juga mengalami penurunan seiring dengan kenaikan pada konsumsi per
kapita, kecuali Negara Korea Selatan, derajat pass-through untuk konsumsi tetap tinggi walaupun konsumsi per kapita sudah tinggi, terlihat pada Gambar 5.6.
Gambar 5.6 Hubungan derajat pass-through dengan konsumsi per kapita
5.7 Pengaruh Pengeluaran Pemerintah terhadap Investasi 5.7.1 Analisis
Impulse Response Function
Pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap investasi mempunyai pengaruh yang sama dengan PDB dan konsumsi. Semua negara merespon positif
pengeluaran pemerintah terhadap investasi kecuali Jepang dan Singapura. Philipina mempunyai pengaruh yang terbesar akibat dari guncangan pengeluaran
pemerintah dibandingkan dengan negara lainnya. Investasi di Philipina merespon guncangan pengeluaran pemerintah berkisar antara 4.68 sampai 16.92 dan
mulai terlihat stabil pada periode ke-20, terlihat pada Gambar 5.7. Indonesia mengalami respon terbesar kedua dengan respon pada awal
periode sebesar 5.55 dan mencapai kestabilan pada nilai 15.08. Negara Malaysia, Thailand dan Korea Selatan mempunyai respon yang hampir sama yang
berfluktuasi antara 1.42 sampai 8.49. Ketiga negara ini mencapai titik keseimbangan baru pada periode ke-20 dengan respon masing-masing sebesar
6.78, 4.75 dan 3.50. Respon investasi dengan kenaikan pengeluaran pemerintah di Jepang pada awal periode sebesar -0.40, respon investasi ini
cenderung turun sampai pada periode ke-15 dengan respon sebesar -0.21. Respon investasi di Singapura mengalami penurunan yang relatif besar dan
signifikan akibat dari guncangan pengeluaran pemerintah. Responnya cenderung menurun dari -1.66 pada awal periode menjadi -6.98 pada periode ke-17.
‐0.40 ‐0.20
0.00 0.20
0.40 0.60
‐ 5,000
10,000 15,000
20,000 25,000
Pass ‐through
effect
Konsumsi per kapita
Grafik hubungan derajat pass‐through dengan
konsumsi per kapita
Indonesia Malaysia
Singapura Thailand
Philipina Korea
Jepang