Secara teori, analisis stimulus fiskal dimulai dengan Keynesian yang meliputi kriteria negara maju atau negara berkembang, perekonomian tertutup
atau terbuka, dan sistem nilai tukar tetap atau mengambang. Berdasarkan Mundel- Flemming Model, kebijakan fiskal tidak akan efektif pada negara dengan
perekonomian terbuka dan mempunyai sistem nilai tukar tukar yang mengambang, karena crowding out melalui nilai tukar yang memengaruhi ekspor
neto.
2.1.8 Konsep dan Definisi
1 PDB merupakan total nilai tambah bruto yang dihasilkan unit produksi yang
beroperasi disuatu wilayah negara dalam jangka waktu tertentu BPS 2008. PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa
yang dihitung menggunakan harga berlaku setiap tahun, sedangkan PDB atas harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang
dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar.
Pendekatan dalam menghitung PDB BPS 2008 yaitu: a Pendekatan Produksi
PDB adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu
tertentu biasanya satu tahun. Unit-unit produksi tersebut dalam penyajiannya dikelompokkan menjadi sembilan sektor yaitu: pertanian,
pertambangan, industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih, bangunan, transportasi, keuangan dan jasa.
b Pendekatan Pendapatan PDB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor
produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah
upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan; semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam
definisi PDB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto pajak tak langsung dikurangi subsidi.
c Pendekatan Pengeluaran
PDB adalah semua komponen permintaan akhir yang terdiri dari: pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga nirlaba, konsumsi
pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan stok dan ekspor neto ekspor dikurangi impor. Secara konsep ketiga
pendekatan ini akan menghasilkan angka yang sama. Jumlah pengeluaran akan sama dengan jumlah barang dan jasa akhir dan harus sama dengan
jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksi. 2 Konsumsi rumah tangga adalah pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah
tangga. “Barang” mencakup pembelanjaan rumah tangga pada barang yang tahan lama seperti kendaraan dan perlengkapan, dan tidak tahan lama seperti
makanan dan pakaian. ”Jasa” mencakup barang yang tidak berwujud konkret, seperti potong rambut dan perawatan kesehatan. Pembelanjaan rumahtangga
atas pendidikan juga dimasukkan sebagai konsumsi jasa. 3
Investasi atau pembentukan modal tetap bruto adalah pembelian barang yang nantinya akan digunakan untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa.
Investasi adalah jumlah dari pembelian peralatan modal, persediaan, dan bangunan atau struktur. Investasi pada bangunan mencakup pengeluaran
untuk mendapatkan tempat tinggal baru. Menurut kesepakatan bersama, pembelian tempat tinggal baru merupakan satu bentuk pembelanjan rumah
tangga yang dikategorikan sebagai investasi dan bukan sebagai konsumsi. 4 Pengeluaran pemerintah mencakup pembelanjaan barang dan jasa oleh
pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Belanja pemerintah mencakup upah pekerja pemerintah dan pembelanjaan untuk kepentingan umum.
5 Indeks Harga Konsumen IHK adalah perbandingan nilai konsumsi bulan berjalan dengan nilai konsumsi pada tahun dasar dikalikan dengan 100. Pada
tahun dasar IHK akan bernilai 100 sebab tahun berjalan sama dengan tahun dasar.
IHK dipakai untuk mengukur rata-rata perubahan harga dari suatu paket komoditas yang dikonsumsi oleh masyarakatrumah tangga di suatu daerah
dalam kurun waktu tertentu.