Derajat Pass-Through Pengaruh Pengeluaran Pemerintah terhadap PDB .1 Analisis

Tabel 5.2 Derajat pass-through G terhadap PDB No Negara Derajat Pass-Through 1 Indonesia 0.56 2 Malaysia 0.35 3 Singapura -0.40 4 Thailand 0.32 5 Philipina 0.48 6 Korea Selatan 0.03 7 Jepang -0.05 Sumber: diolah

5.5.4 Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah terhadap PDB

Berdasarkan analisis IRF terlihat bahwa pengaruh pengeluaran pemerintah di Negara ASEAN+3 mempunyai pengaruh yang hampir sama kecuali Singapura dan Jepang. Guncangan pengeluaran pemerintah menyebabkan peningkatan pada PDB. Ini sesuai dengan teori bahwa kenaikan pengeluaran pemerintah akan menyebabkan kenaikan pada PDB. Indonesia merupakan negara yang paling besar merespon kenaikan pemerintah kemudian diikuti oleh Negara Philipina, Malaysia dan Thailand. Negara Korea Selatan mempunyai pengaruh positif tetapi tidak terlalu besar. Anomali terjadi di Singapura dan Jepang, kenaikan pengeluaran pemerintah direspon dengan penurunan PDB. Berdasarkan FEVD, faktor utama yang memengaruhi PDB di Negara-negara ASEAN+3 adalah PDB itu sendiri, kecuali Indonesia dan Philipina. Pada kedua negara ini yang paling memengaruhi PDB adalah pengeluaran pemerintah. Berdasarkan teori Rostow dalam Mangkoesoebroto 1997 bahwa pada awalnya peranan pemerintah lebih dominan kemudian akan cenderung turun seiring dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Peranan pemerintah akan digantikan oleh peranan swasta, sehingga pemerintah hanya menyediakan pelayanan yang bersifat sosial, seperti program kesejahteraan hari tua dan pelayanan kesehatan masyarakat. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Afonso 2009, pengeluaran pemerintah di Jerman menyebabkan penurunan pada PDB, ini dicerminkan dengan penurunan investasi. Menurut Scully dalam Chao 1997 peningkatan porsi pengeluaran pemerintah terhadap PDB sampai pada tingkat tertentu memberikan pengaruh yang lebih tinggi pada pertumbuhan, namun pada porsi yang lebih tinggi lagi melebihi tingkat optimal maka akan berdampak lebih rendah bahkan dapat mencapai nol atau negatif. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa negara Jepang, Singapura dan Korea Selatan sudah termasuk dalam negara maju, ini dibuktikan dengan peranan pengeluaran pemerintah yang semakin kecil terhadap perekonomian di negara tersebut. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Achsani dan Siregar 2009 mengenai pengelompokan negara ASEAN+3, sebagai berikut: i. Singapura, Jepang, Korea Selatan dan China, ii. Malaysia, Thailand dan Vietnam, iii Indonesia dan Philipina, iv Myanmar, Kamboja, Laos, v. Brunei. Berdasarkan Gambar 5.3, terlihat bahwa semakin besar PDB per kapita suatu negara, maka derajat pass-through juga semakin berkurang. Indonesia dan Philipina merupakan negara yang memiliki PDB perkapita yang terkecil, tapi memiliki derajat pass-through terbesar. Hal yang sama juga terjadi di Malaysia dan Thailand, pengaruh dari pengeluaran pemerintah semakin berkurang seiring dengan bertambahnya PDB per kapita. Korea Selatan, Jepang dan Singapura pada kelompok negara maju memiliki pengaruh dari pengeluaran pemerintah yang sangat kecil terhadap PDB, bahkan negatif. Gambar 5.3 Hubungan derajat pass-through dengan PDB per kapita ‐0.60 ‐0.40 ‐0.20 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 ‐ 10,000 20,000 30,000 40,000 Pass ‐through effect PDB per kapita Grafik hubungan derajat pass‐through dengan PDB per kapita Indonesia Malaysia Singapura Thailand Philipina Korea Jepang