6.5.2. Strategi Alokasi Sumberdaya Manusia
Strategi alokasi sumberdaya manusia ini dilakukan oleh rumahtangga nelayan dengan memanfaatkan seluruh tenaga kerja yang dimilikinya untuk
melakukan pekerjaan sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Semua anggota rumahtangga nelayan memberikan kontribusi terhadap keseluruhan
pendapatan yang diperoleh rumahtangga tersebut. Kewajiban dan beban untuk memperoleh pendapatan guna mempertahankan kelangsungan hidup ditanggung
oleh seluruh anggota rumahtangga meskipun kewajiban utama tetap berada pada kepala rumahtangga. Hal ini terjadi pada komunitas nelayan di Kampung Bambu,
terutama nelayan budidaya dan kuli nelayan. Baik anggota rumahtangga wanita maupun anak-anak melakukan pekerjaan untuk membantu kepala rumahtangga
memperpanjang distribusi pendapatan. Rumahtangga merupakan unit produksi, konsumsi, reproduksi, sosial dan
politik. Oleh karenanya, strategi bertahan hidup rumahtangga juga menjadi tanggung jawab dan kontribusi seluruh anggotanya. Hal serupa juga
dikembangkan oleh rumahtangga nelayan, ketidakpastian hasil produksi yang mereka alami diatasi dengan mengerahkan setiap anggota rumahtangganya untuk
terlibat dalam aktivitas nafkah sehingga dapat bertahan survival strategy. Nelayan dengan alat tangkap yang berbeda mengerahkan keterlibatan anggota
rumahtangga yang berbeda pula sebagai bentuk strategi ekonomi mereka. Nelayan
bagang , sero, jaring dan tembak memiliki kecenderungan pola
pelibatan anggota rumahtangga yang sama dalam kegiatan distribusi pendapatan rumahtangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diversifikasi kerja hampir
seluruhnya dilakukan oleh seluruh nelayan dengan berbagai jenis alat tangkap, terutama nelayan budidaya. Karena kecenderungan gagal panen dari ternak kerang
hijau yang besar dibandingkan dengan usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap lain, hampir seluruh rumahtangga nelayan budidaya memiliki pembagian
kerja sebagai bentuk strategi ekonomi. Nelayan budidaya terutama mengerahkan seluruh anggota keluarga untuk membantu memperpanjang distribusi pendapatan
rumahtangga antara lain istri dan anak-anak membantu mengupas kijing atau kerang hijau, setelah kepala keluarga mengambil ternak milik patron.
Jika dibandingkan, maka pelibatan anggota rumahtangga pada masing- masing nelayan dapat dimatrikskan dalam Gambar 3.
Gambar 3. Matriks Pelibatan Anggota Rumah Tangga Sebagai Strategi
Ekonomi Berdasarkan Jenis Alat Tangkap Nelayan Kampung Bambu, 2010
Nelayan Pelibatan Anggota Rumahtangga dalam Produksi
Bagang Kepala rumahtangga bapak sebagai pencari nafkah utama
nelayan, perempuan dewasa Sero
Kepala rumahtangga bapak sebagai pencari nafkah utama nelayan, perempuan dewasa
Tembak Kepala rumahtangga bapak sebagai pencari nafkah utama
nelayan, perempuan dewasa Jaring
Kepala rumahtangga bapak sebagai pencari nafkah utama nelayan, perempuan dewasa
Budidaya Kepala rumahtangga bapak sebagai pencari nafkah utama
nelayan, istri dan anak-anak sebagai pencari nafkah sampingan mengupas kerang hijau
Kuli Nelayan Seluruh anggota rumahtangga, baik dewasa sebagai pencari
nafkah utama, maupun anak-anak
Secara umum, nelayan dengan alat tangkap maupun nelayan budidaya berada dalam strata yang sama, kecuali kuli nelayan kuli angkutpanggul.
Perbedaan strata ini menyebabkan perbedaan pada pelibatan anggota rumahtangga. Semakin bawah strata, maka anggota rumahtangga yang terlibat
dalam aktivitas nafkah semakin banyak. Hal ini merupakan strategi untuk tetap mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Pemanfaatan modal manusia dalam rumahtangga nelayan juga dapat terlihat pada pola nafkah ganda yang dilakukan nelayan. Namun pada kenyataannya,
diperoleh hasil penelitian bahwa hanya empat belas rumahtangga nelayan yang kepala keluarganya melakukan pola nafkah ganda. Hal ini disebabkan nelayan
lebih memilih untuk mengandalkan satu jenis pekerjaan yang mereka kuasai daripada menyambi dengan perkerjaan lain yang mereka tidak terlalu paham
bidangnya. Nelayan juga mengaku bahwa mereka tidak punya ‘waktu’ untuk bekerja selain di laut, apabila ada waktu kosong mereka akan memilih untuk
memeriksa peralatan tangkap atau perahu untuk melaut.
6.5.3. Strategi Berdasarkan Basis Produksi