11,8 persen merasa puas dan hanya dua orang responden nelayan bagang yang merasa sangat puas kepada patron.
Ragam ketiga dari strategi sosial adalah kualitas jaringan sosial yang dimiliki responden nelayan. Ukuran jaringan sosial ini dilihat dari segi hubungan
dengan warga sekitar mulai dari tingkat RT hingga kelurahan. Jaringan sosial ini turut membantu strategi sosial nelayan antara lain dengan meminjam uang kepada
tetangga, mengurus surat keterangan tidak mampu kepada RT ataupun membeli beras raskin. Meskipun demikian warga mengklaim bahwa pihak kelurahan tidak
pernah memberikan bantuan apapun. Dari Tabel 27 terlihat bahwa kualitas jaringan sosial nelayan bagang menyebar dari rendah hingga tinggi.
6.2.2. Strategi Sosial Nelayan Jaring
Strategi sosial yang dilakukan oleh nelayan jaring dibagi menjadi intensitas meminjam pada patron, yang kemudian akan diukur pula tingkat kepuasan
terhadap patron, serta jaringan sosial yang dimiliki nelayan jaring seperti terlihat
dalam Tabel 28.
Tabel 28. Sebaran Rumahtangga Nelayan Jaring dalam Ragam Intensitas Meminjam pada Patron, Kepuasan pada Patron dan Jaringan Sosial di
Kampung Bambu dalam Angka Absolut dan Persen, Kampung Bambu, 2010
Skor Frekuensi
Persentase
Pinjaman Pada Saat Tidak Melaut
Rendah 5-12 5
62,5 Tinggi 13-20
3 37,5
Total 8
100,0
Interaksi dengan Patron
Tidak Puas 5-12 7
87,5 Puas 13-20
1 12,5
Total 8
100,0
Jaringan Sosial
Rendah 10-25 5
62,5 Tinggi 26-40
3 37,5
Total 8
100,0
Sumber: data primer diolah
Pada Tabel 28 terlihat bahwa nelayan jaring memiliki intensitas meminjam yang rendah sampai tinggi pada patron. Intensitas ini diukur berdasarkan frekuensi
meminjam pada saat baratan. Diperoleh hasil bahwa nelayan jaring yang tidak
memiliki pinjaman pada patron adalah sebesar 62,5 persen, sementara nelayan jaring yang masih memiliki pinjaman dan masih memiliki hutang kepada patron
sebesar 37,5 persen. Dapat disimpulkan bahwa nelayan jaring masih mengandalkan pinjaman kepada patron sebagai strategi sosial mereka.
Pada ragam kedua yaitu kepuasan interaksi dengan patron, diperlihatkan tingkat kepuasan nelayan jaring pada patron yang diukur pada kepuasan nelayan
pada sistem bagi hasil, berbagi informasi mengenai pekerjaan di luar melaut dan interaksi secara umum nelayan dengan patron. Sebesar 87.5 persen nelayan jaring
merasa tidak puas dengan patron, sementara hanya satu orang nelayan jaring yang merasa puas kepada patron.
Berdasarkan ragam ketiga pada Tabel 28 diperoleh bahwa nelayan jaring memiliki kualitas jaringan sosial yang rendah hingga tinggi. Jaringan sosial ini
turut membantu strategi sosial nelayan antara lain dengan meminjam uang kepada tetangga, mengurus surat keterangan tidak mampu kepada RT ataupun membeli
beras raskin. Dari Tabel 28 terlihat bahwa lima dari delapan orang responden
nelayan jaring memiliki kualitas jaringan sosial yang rendah.
6.2.3. Strategi Sosial