6.2.1. Strategi Sosial Nelayan Bagang
Strategi sosial yang dilakukan oleh nelayan bagang dibagi menjadi intensitas meminjam pada patron, yang kemudian akan diukur pula tingkat
kepuasan terhadap patron, serta jaringan sosial yang dimiliki nelayan bagang seperti terlihat dalam Tabel 27.
Tabel 27. Sebaran Rumahtangga Nelayan Bagang dalam Ragam Intensitas Meminjam pada Patron, Kepuasan pada Patron dan Jaringan Sosial di
Kampung Bambu dalam Angka Absolut dan Persen, Kampung Bambu, 2010
Skor Frekuensi
Persentase
Pinjaman Pada Saat Tidak Melaut
Rendah 5-12 13
76,5 Tinggi 13-20
4 23,5
Total 17
100,0
Interaksi dengan Patron
Tidak Puas 5-12 15
88,2 Puas 13-20
2 11,8
Total 17
100,0
Jaringan Sosial
Rendah 10-25 8
47,1 Tinggi 26-40
9 52,9
Total 17
100,0
Sumber: data primer diolah
Dari Tabel 27 diperoleh keterangan bahwa pada ragam pertama, yaitu pinjaman pada patron pada saat tidak melaut, terlihat bahwa mayoritas nelayan
bagang memiliki intensitas meminjam yang rendah pada patron, Intensitas ini
diukur berdasarkan frekuensi meminjam pada saat baratan. Diperoleh hasil bahwa nelayan bagang yang tidak memiliki pinjaman pada patron sebesar 76,5 persen
intensitas meminjam rendah sementara sebanyak 23,5 persen masih memiliki pinjaman dan masih memiliki hutang kepada patron intensitas meminjam tinggi.
Terlihat dari Tabel 27 bahwa nelayan bagang masih mengandalkan pinjaman kepada patron sebagai strategi sosial mereka.
Sementara pada ragam kedua yaitu kepuasan interaksi dengan patron, diperlihatkan tingkat kepuasan nelayan bagang pada patron. Tingkat kepuasan ini
diukur pada kepuasan nelayan pada sistem bagi hasil, berbagi informasi mengenai pekerjaan di luar melaut dan interaksi secara umum nelayan dengan patron.
Sebesar 88,2 persen nelayan bagang merasa tidak puas dengan patron, sementara
11,8 persen merasa puas dan hanya dua orang responden nelayan bagang yang merasa sangat puas kepada patron.
Ragam ketiga dari strategi sosial adalah kualitas jaringan sosial yang dimiliki responden nelayan. Ukuran jaringan sosial ini dilihat dari segi hubungan
dengan warga sekitar mulai dari tingkat RT hingga kelurahan. Jaringan sosial ini turut membantu strategi sosial nelayan antara lain dengan meminjam uang kepada
tetangga, mengurus surat keterangan tidak mampu kepada RT ataupun membeli beras raskin. Meskipun demikian warga mengklaim bahwa pihak kelurahan tidak
pernah memberikan bantuan apapun. Dari Tabel 27 terlihat bahwa kualitas jaringan sosial nelayan bagang menyebar dari rendah hingga tinggi.
6.2.2. Strategi Sosial Nelayan Jaring