usaha, nelayan dibagi menjadi nelayan besar dan nelayan kecil, sementara berdasarkan teknologi peralatan tangkap, nelayan dibagi menjadi nelayan modern
dan tradisional.
2.6. Stratifikasi Masyarakat
Nelayan
Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat Sorokin dalam Soekanto, 1994. Basis pembedaan
kelas menurut Sorokin adalah hak dan privilege rights and privilege, kewajiban dan tanggung jawab duties and responsibiliy, nilai sosial dan privasi social
values and privations , serta kekuasaan dan pengaruhnya terhadap masyarakat
social power and influences among the members of a society, Sorokin 1962 dalam Satria 2002 membagi bentuk stratifikasi menjadi tiga, yaitu:
1. Stratifikasi berdasar ekonomi economically stratified, yaitu jika dalam
suatu masyarakat terdapat perbedaan atau ketidaksetaraan status ekonomi, 2.
Stratifikasi berdasar politik politically stratified, yaitu jika terdapat rangking sosial berdasarkan otoritas, prestise, kehormatan dan gelar, atau
jika ada pihak yang mengatur the rulers dan yang diatur the ruled, 3.
Stratifikasi berdasarkan pekerjaan occupationally stratified, yaitu jika masyarakat terdiferensiasi kedalam berbagai pekerjaan, dan berbagai
pekerjaan itu lebih tinggi statusnya dibandingkan pekerjaan lain. Zanden 1990 dalam Satria 2002 menyebutkan setidaknya terdapat tiga
pendekatan yang dapat dilakukan untuk mempelajari stratifikasi sosial, yaitu: a.
Pendekatan obyektif, yaitu menggunakan ukuran obyektif berupa variabel yang mudah diukur secara statistik,
b. Pendekatan subyektif self-placement, kelas dilihat sebagai kategori sosial
dan disusun dengan meminta par responden survei untuk menilai status sendiri dengan jalam menempatkan diri pada skala kelas tertentu,
c. Pendekatan reputasional, subyek penelitian diminta untuk menilai status
orang lain dengan jalan menempatkan orang lain itu pada skala tertentu.
2.7. Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Mobilitas horizontal merupakan
peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Tidak terjadi perubahan dalam derajat
kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya, sementara mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan
sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya, mobilitas sosial vertikal dapat dibagi menjadi dua, mobilitas vertikal ke atas
social climbing dan mobilitas sosial vertikal ke bawah social sinking. Sumber mata pencaharian nelayan yang berubah akibat adanya pencemaran merupakan
indikator masyarakat nelayan melakukan mobilitas sosial vertikal atau horizontal.
2.8. Strategi Hidup Masyarakat Nelayan