Nelayan Bagang-Budidaya Karakteristik Responden

Tabel 19. Sebaran Tingkat Pendidikan Nelayan Tembak dalam Angka Absolut dan Persen, Kampung Bambu, 2010 Pendidikan Frekuensi Persentase Tidak Sekolah 1 50,0 Tidak Tamat SD 1 50,0 Tamat SD 0,0 Tamat SMP 0,0 Total 2 100,0 Sumber: data primer, 2010 Tabel 19 menunjukkan satu orang nelayan tembak tidak pernah bersekolah sementara satu orang lainnya bersekolah tetapi tidak tamat SD. Hal ini menunjukkan bahwa kedua responden nelayan sero seluruhnya berada dalam tingkat pendidikan rendah. Tabel 20. Sebaran Jumlah Anggota Keluarga Nelayan Tembak dalam Angka Absolut dan Persen, Kampung Bambu, 2010 Jumlah Anggota Keluarga Frekuensi Persentase Kecil 1-4 anggota keluarga 1 50,0 Menengah 5-6 anggota keluarga 1 50,0 Besar 7 anggota keluarga 0,0 Total 3 100,0 Sumber: data primer, 2010 Nelayan tembak yang ditemukan di lapangan satu diantaranya memiliki keluarga dengan jumlah anggota keluarga satu hingga empat orang keluarga kecil dan satu orang lainnya memiliki keluarga dengan jumlah anggota keluarga lima hingga enam orang keluarga menengah.

5.2.6. Nelayan Bagang-Budidaya

Nelayan bagang menunjuk pada individu yang mata pencaharian utamanya adalah menangkap ikan di laut dan memiliki dua jenis alat produksi sekaligus, yaitu bagang dan budidaya kerang hijau. Ditemukan 17 nelayan sebanyak 26.15 persen dari sampel dengan dua jenis alat tangkap sekaligus. Sebaran karakteristik nelayan bagang-budidaya dapat terlihat dari Tabel 21 hingga Tabel 23. Tabel 21. Sebaran Umur Nelayan Bagang-Budidaya dalam Angka Absolut dan Persen, Kampung Bambu, 2010 Usia Frekuensi Persentase Muda 18-30 tahun 7 41,2 Dewasa 31-50 tahun 8 47,1 Tua 50 tahun 2 11,8 Total 17 100,0 Sumber: data primer, 2010 Berdasarkan Tabel 21 terlihat bahwa terdapat tujuh orang dari tujuh belas nelayan bagang-budidaya yang termasuk ke dalam usiamuda 18-30 tahun, sebanyak delapan orang yang termasuk usia dewasa 31-50 tahun dan dua orang yang termasuk usia tua di atas 50 tahun. Tabel 22. Sebaran Tingkat Pendidikan Nelayan Bagang-Budidaya dalam Angka Absolut dan Persen, Kampung Bambu, 2010 Pendidikan Frekuensi Persentase Tidak Sekolah 1 5,9 Tidak Tamat SD 14 82,4 Tamat SD 0,0 Tamat SMP 2 11,8 Total 17 100,0 Sumber: data primer, 2010 Tabel 22 menunjukkan sebaran nelayan bagang-budidaya berdasarkan tingkat pendidikan. Sebanyak satu orang responden tidak pernah bersekolah, sementara empat belas responden pernah bersekolah hingga SD tetapi tidak tamat, dan dua orang responden pernah bersekolah hingga SMP. Terlihat bahwa terdapat dua orang responden nelayan bagang-budidaya yang berada dalam tingkat pendidikan menengah, sementara sisanya berada pada tingkat pendidikan rendah. Tabel 23. Sebaran Jumlah Anggota Keluarga Nelayan Bagang-Budidaya dalam Angka Absolut dan Persen, Kampung Bambu, 2010 Jumlah Anggota Keluarga Frekuensi Persentase Kecil 1-4 anggota keluarga 10 58,8 Menengah 5-6 anggota keluarga 4 82,4 Besar 7 anggota keluarga 3 17,6 Total 17 100,0 Sumber: data primer, 2010 Tabel 23 menunjukkan bahwa sebanyak sepuluh orang responden nelayan bagang -budidaya memiliki keluarga dengan jumlah anggota antara satu hingga empat orang keluarga kecil, empat orang responden memiliki keluarga dengan jumlah anggota antara lima hingga enam orang keluarga menengah dan sebanyak tiga orang memiliki keluarga dengan jumlah anggota lebih dari tujuh orang keluarga besar.

5.2.7. Kuli Nelayan