68
4.3.5 Kondisi finansial usaha perikanan jaring insang lingkar
Usaha perikanan jaring insang lingkar merupakan usaha perikanan yang paling banyak dilakukan oleh nelayan di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau.
Hasil analisis finansial usaha perikanan jaring insang lingkar yang dilakukan oleh nelayan di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau disajikan pada Tabel 26.
Tabel 26 Hasil analisis finansial usaha perikanan jaring insang lingkar di empat kecamatan pesisir dalam Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau
Akhir Tahun
PVi Bt
Ct PViBt
PViCt NPVi
1,00000 - 23.846.400
- 23.846.400
23.846.400 1
0,92039 8.112.000
21.196.800 7.466.176
19.509.250 12.043.074
2 0,84711
18.916.000 18.547.200
16.023.960 15.711.545
312.415 3
0,77967 20.658.000
10.598.400 16.106.422
8.263.254 7.843.168
4 0,71760
20.110.000 5.299.200
14.430.891 3.802.694
10.628.197 5
0,66047 26.496.000
2.649.600 17.499.743
1.749.974 15.749.768
NPV 0,0865 1.355.926
BC 1,15
IRR 7,58
ROI 3,95
PP 0,25
Nilai pengeluaran awal investasi untuk usaha perikanan jaring insang lingkar hampir sama dengan untuk usaha perikanan jaring insang hanyut, yaitu
sekitar Rp 23.846.400. Nilai pengeluaran tersebut menurun terus menerus dengan cukup signifikan setiap tahunnya, sehingga pada tahun ke-5 hanya sekitar Rp
2.649.600. Untuk manfaat yang bisa diberikan kepada nelayan dari usaha perikanan jaring insang lingkar juga cenderung meningkat, namun pada tahun ke-
4 mengalami penurunan. Pada tahun ke-5 manfaat yang diperoleh nelayan sekitar Rp 26.496.000.
Bila melihat hasil analisis finansial terhadap NPV, ternyata manfaat bersih yang diterima nelayan pada suku bunga berlaku 8,65 masih negatif, yaitu
– Rp 1.355.926 selama periode pengoperasian 5 tahun. Hal ini tentu menyulitkan
untuk mengangkat kesejahteraan nelayan yang dominan berusaha pada perikanan
69 jaring insang lingkar. Hasil analisis finansial lainnya menunjukkan usaha
perikanan jaring insang lingkar mempunyai nilai BC, IRR, ROI, dan PP berturut- turut 1,15, 7,58, 3,95 dan 0,25.
4.3.6 Kondisi finansial usaha perikanan handline
Usaha perikanan handline merupakan usaha perikanan yang banyak dilakukan oleh nelayan skala kecil menggunakan armada kecil di Kabupaten
Rokan Hilir Provinsi Riau. Tabel 27 Indikator kinerja finansial usaha perikanan handline di empat
kecamatan pesisir dalam Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau
Akhir Tahun
PVi Bt
Ct PViBt
PViCt NPVi
1,00000 - 8.425.200 -
8.425.200 8.425.200
1 0,92039
9.068.000 7.021.000
8.346.065 6.462.034
1.884.031 2
0,84711 10.072.000
5.616.800 8.532.106
4.758.055 3.774.051
3 0,77967
10.252.000 4.212.600
7.993.177 3.284.438
4.708.739 4
0,71760 12.252.000
2.808.400 8.792.008
2.015.302 6,776,706
5 0,66047
14.042.000 1.404.200
9.274.282 927.428
8.346.854
NPV 0,0865
17.065.181 BC
1,89 IRR
51,38 ROI
6,61 PP
0,15
Usaha perikanan handline membutuhkan nilai pengeluaran awal investasi sekitar Rp 8.425.200 Tabel 27. Nilai pengeluaran tersebut mengalami
penurunan dari tahun ke tahun dan pada tahun ke-5 mencapai Rp 1.404.200. Manfaat yang didapat oleh nelayan dari usaha perikanan handline ini mengalami
peningkatan terus menerus hingga pada tahun ke-5 mencapai Rp 14.042.000. Kondisi usaha perikanan handline masih bisa memberikan bubu nilai
manfaat bersih yang diterima nelayan NPV pada suku bunga berlaku 8,65, yaitu sekitar Rp 17.065.181 selama periode pengoperasian 5 tahun. Nilai manfaat
bersih tersebut cukup besar bila dibandingkan skala pengusahaannya yang kecil.