Hasil analisis indikator keadaan tempat tinggal

65

4.3.2 Kondisi finansial usaha perikanan bubu

Usaha perikanan bubu merupakan usaha perikanan yang umum dilakukan oleh nelayan dengan armada skala kecil dan sedang. Tabel 23 Indikator finansial usaha perikanan bubu di empat kecamatan pesisir dalam Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau Nilai pengeluaran awal investasi untuk usaha perikanan bubu sekitar Rp 9.183.600 Tabel 23. Nilai pengeluaran tersebut menurun terus menerus setiap tahunnya hingga pada tahun ke-5 hanya sekitar Rp 1.530.600. Untuk manfaat yang bisa diberikan kepada nelayan dari usaha perikanan bubu mengalami peningkatan, namun pada tahun ke-5 terjadi penurunan. Pada tahun ke-4 manfaat yang bisa diperoleh nelayan sekitar Rp 17.346.000, sedangkan pada tahun ke-5 manfaat yang bisa diperoleh nelayan sekitar Rp 15.306.000. Usaha perikanan bubu ini menghasilkan manfaat bersih yang diterima nelayan NPV pada suku bunga berlaku 8,65 sebesar Rp 13.285.451 selama periode pengoperasian 5 tahun. Namun manfaat total dari usaha perikanan bubu tetap lebih besar daripada pengeluran totalnya yang ditunjukkan oleh nilai BC sebesar 1,74. Nilai IRR, ROI, dan PP dari usaha perikanan bubu yang dilakukan oleh nelayan dengan armada skala kecil dan sedang di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau berturut-turut 30,80, 6,08, dan 0,16. Nilai PP ini sama dengan nilai PP usaha perikanan payang yang menunjukkan lama pengembalian investasi keduanya sama. Akhir Tahun PVi Bt Ct PViBt PViCt NPVi 1,00000 - 9.183.600 - 9.183.600 9.183.600 1 0,92039 4.020.000 7.653.000 3.699.954 7.043.718 3.343.764 2 0,84711 3.888.000 6.122.400 3.293.569 5.186.355 1.892.786 3 0,77967 15.310.000 4.591.800 11.936.747 3.580.089 8.356.659 4 0,71760 17.346.000 3.061.200 12.447.451 2.196.710 10.250.741 5 0,66047 15.306.000 1.530.600 10.109.113 1.010.911 9.098.202 NPV 0,0865 13.285.451 BC 1,74 IRR 30,80 ROI 6,08 PP 0,16 66

4.3.3 Kondisi finansial usaha perikanan pengumpul kerang

Usaha perikanan pengumpul kerang termasuk usaha perikanan yang tidak banyak dilakukan oleh nelayan di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Usaha ini umumnya dilakukan secara berkelompok, misalnya dari anggota keluarga, kerabat atau teman dekat. Nilai pengeluaran awal investasi untuk usaha perikanan pengumpul kerang tidak terlalu besar yaitu sekitar Rp 4.388.400 Tabel 24. Hal ini karena nelayan mengusahakannya secara tepat guna, sehingga tidak banyak pembelian atau pembayaran yang dilakukan. Nilai investasi tersebut juga menurun terus menerus setiap tahunnya, sehingga pada ke-5 hanya sekitar Rp 731.400. Pengeluaran yang rendah ini juga didukung oleh operasi yang jarang dilakukan oleh nelayan. Untuk manfaat yang bisa diberikan kepada nelayan dari usaha perikanan pengumpul kerang juga tidak begitu besar, tetapi mengalami peningkatan setiap tahunnya, dan pada tahun ke-5 mencapai Rp 7.314.000. Tabel 24 Indikator finansial usaha perikanan pengumpul kerang di empat kecamatan pesisir dalam Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau Akhir Tahun PVi Bt Ct PViBt PViCt NPVi 1,00000 - 4.388.400 - 4.388.400 -4.388.400 1 0,92039 2.060.000 3.657.000 1.895.996 3.365.854 -1.469.857 2 0,84711 5.868.000 2.925.600 4.970.850 2.478.309 2.492.541 3 0,77967 5.984.000 2.194.200 4.665.545 1.710.752 2.954.793 4 0,7176 6.050.000 1.462.800 4.341.466 1.049.702 3.291.764 5 0,66047 7.314.000 731.400 4.830.658 483.066 4.347.592 NPV 0,0865 7.228.433 BC 1,78 IRR 38,17 ROI 6,22 PP 0,16 Kondisi usaha perikanan pengumpul kerang seperti ini menyebabkan masih bisa memberikan nilai manfaat bersih yang diterima nelayan NPV pada suku bunga berlaku 8,65, yaitu sekitar Rp 7.228.433 selama periode pengoperasian 5 tahun. Nilai manfaat bersih tersebut memang relatif lebih kecil daripada yang diperoleh pada usaha perikanan payang dan bubu. Hasil analisis finansial lainnya