Kondisi finansial usaha perikanan pukat udang

77 Beberapa komponen yang berinteraksi dengan kewenangan Pemerintah Pusat KP dan kewenangan Pemerintah Otonomi KOT pada rancangan path diagram awal adalah infrastruktur, perijinan, dan kelembagaan. Menurut Dollinger dan Marc 1998 strategi usaha perlu diperkuat pada aspek produksi, pemasaran, dan keuangan, sedangkan pemerintah berkewajiban menyiapkan infrastruktur yang mendukung usaha, mempermudah dalam perijinan, memberikan jaminan keamanan, penguatan kelembagaan yang ada, dan memberikan bantuan pemodalan. Menurut Direktorat Otonomi Daerah OTDA Kementerian Dalam Negeri 2006, Pemerintah Daerah perlu memberi prioritas pada penataan kelembagaan dan perijinan yang mempermudah tumbuh dan berkembangnya kegiatan investasi di daerah. Terkait dengan ini, maka infrastruktur, perijinan, dan kelembagaan digunakan dalam analisis lanjut terkait konstruk kewenangan Pemerintah Pusat KP, dan dalam analisis terkait kewenangan Pemerintah Otonomi KOT hanya digunakan perijinan dan kelembagaan. Pada rancangan path diagram awal, komponen yang berinterkasi dengan dengan kesejahteraan nelayan KN adalah pendapatan, pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja. Menurut Badan Pusat Statistik 1991, kesejahteraan masyarakat termasuk nelayan dapat diukur dari pendapatan, konsumsi, kesehatan, pendidikan, kesempatan kerja, keadaan tempat tinggal, kehidupan beragama, rasa aman, dan kemudahan berolahraga. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan 2006, kesejahteraan nelayan dapat diukur melalui tingkat pendapatan, skala usaha yang dijalankan, pendidikan anak-anaknya, dan daya beli nelayan. Terkait dengan ini, maka pendapatan, pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja dapat digunakan dalam analisis lanjut terkait konstruk kesejahteraan nelayan KN. Berdasarkan hasil konfirmasi teori ini, maka rancangan path diagram yang akan digunakan dalam analisis selanjutnya disajikan pada Gambar 9. Rancangan path diagram tersebut merupakan hasil revisi terhadap rancangan path diagram pada Gambar 8. 78

4.4.1 Model struktural awal

Model struktural ini merupakan model awal yang dikembangkan untuk analisis berbagai faktorkomponen yang berinteraksi dengan kinerja usaha perikanan yang dapat memperbaiki kesejahteraan nelayan yang kemudian disebut dengan Model Peran Usaha Perikanan Terhadap Kesejahteraan Nelayan Di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Model struktural ini menggunakan path diagram hasil konfirmasi teori tanpa dilakukan modifikasi dalam interaksi komponennya. Hal ini dimaksudkan sebagai pijakan awal dalam pengembangan model struktural dalam penelitian ini. Hasil analisis struktur menggunakan program AMOS Profesional disajikan pada Gambar 9. .12 LINT X13 .22 d13 X12 .16 d12 X11 .16 d11 1 1 .02 LEX X21 .16 d21 1 X42 .17 d42 1 X41 .53 d41 1 .04 LIN X31 .19 d31 1 X32 .21 d32 KOT X92 -.02 d92 1 X91 .29 d91 1 PROS X71 .69 d71 1 X72 10.00 d72 X73 .28 d73 KN Y11 .08 e11 1 Y12 .16 e12 .35 Y13 .21 e13 .27 1 Y14 .28 e14 1 -.23 Z10 .02 Z7 1.00 LU 1 1 1 1.00 -.11 .25 1 1.00 1 1 1.43 1.00 1 .50 .41 X22 .13 d22 .79 1 X23 -.01 d23 3.30 1 X33 .00 d33 1 X34 .22 d34 1 TKP X51 .13 d51 1 X52 .03 d52 1 X53 .17 d53 1 KP BDY .21 1.00 X83 .19 d83 1 X82 .03 d82 1 X81 .14 d81 1 1.00 .57 1.86 .00 Z5 -.44 X61 .24 d61 X62 .16 d62 3.89 1 .00 Z6 X63 .27 d63 1 1.00 12.38 -.01 .05 z8 1 .02 z9 1 1 -.03 .02 .03 .30 -3.33 .12 25.96 -.04 2.88 Chi-Square = 3955.144 Probability = .000 CMINDF = 10.327 GFI = .562 AGFI =.468 TLI = .254 CFI = .343 RMSEA =.226 .02 -.03 -.20 -.65 1.00 .45 1 1.00 3.72 2.12 -.67 -2.92 .00 2.88 .49 1.00 1.26 1.00 -.19 z4 1 .02 -1.27 .02 -.01 .03 1 Gambar 9 Model awal model perbaikan kesejahteraan nelayan di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Untuk mengukur apakah Model Peran Usaha Perikanan Terhadap Kesejahteraan Nelayan Di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau sudah fit atau belum untuk dapat digunakan dalam analisis peran berbagai komponen usaha perikanan yang ada, maka terhadap model tersebut dilakukan analisis kesesuaian