Peranan Struktur Tegakan Hutan dalam Kegiatan Perencanaan Pengusahaan Hutan Pertumbuhan dan Potensi Hutan

2.3. Peranan Struktur Tegakan Hutan dalam Kegiatan Perencanaan Pengusahaan Hutan

Struktur tegakan hutan pada hutan tanaman merupakan sebaran jumlah pohon per satuan luas tertentu hektar pada berbagai kelas umur. Bentuk sebaran ini akan menyerupai lonceng telungkup, yaitu mendekati sebaran normal Meyer, et al., 1961 dalam Davis Johnson, 1987. Bentuk sebaran ini akan dipakai sebagai petunjuk bagi penentuan dapat tidaknya tegakan tersebut diadakan pemanenan, yaitu dengan melihat arah menjulur kurvanya. Apabila kurva menjulur ke kanan, berarti areal hutan sebagian besar terdiri dari pohon dengan kelas umur yang rendah. Sebaliknya bilamana kurva menjulur ke kiri, berarti sebagian besar pohon dalam tegakan tersebut mempunyai kelas umur tinggi, sehingga perlu diadakan pemanenan. Dilihat dari pandangan statistika, arah menjulur kurva dapat ditunjukkan oleh besar nilai ”skewness”. Nilai skewness yang negatif merupakan petunjuk bagi kurva yang menjulur ke kiri dan nilai skewness yang positif merupakan petunjuk bagi kurva yang menjulur ke kanan. Menurut Meyer et al 1961 dalam Davis dan Johnson 1987, aturan yang dipakai pada hutan tanaman dapat pula diterapkan pada hutan alam tetapi dengan memakai prinsip-prinsip yang berlaku pada hutan alam. Prinsip yang berbeda dalam keperluan ini adalah penetapan bentuk struktur tegakan hutan dan dimensi yang dipakai sebagai petunjuknya. Pada hutan alam, dimensi diameter dapat dipakai sebagai pengganti dimensi umur pada hutan tanaman, sedangkan bentuk struktur tegakannya harus ditentukan untuk setiap kesatuan tegakannya, mengingat banyaknya faktor yang dapat mempengaruhinya.

2.4. Pertumbuhan dan Potensi Hutan

Menurut Simon 1996 terdapat 3 tiga elemen dasar untuk pertumbuhan tegakan, yaitu tambah tumbuh accretion, mortalitas mortality dan ingrowth. Tambah tumbuh adalah pertumbuhan semua pohon yang diukur sejak awal sampai akhir pengamatan. Disini termasuk pohon-pohon yang ditebang dan yang mati sebelum akhir periode pengamatan. Mortalitas hanya melibatkan kayu yang Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com mati selama periode pengamatan. Ingrowth adalah volume pohon-pohon yang tumbuh menjadi kelas diameter yang terendah selama periode pengamatan. Kalau tambah tumbuh diberi notasi A, mortalitas M, ingrowth I, dan volume kayu yang ditebang selama periode Y, maka: Total pertumbuhan GG = A + I Pertumbuhan Bersih NG = A – M Produksi P = A – M + I = A – M + I + Y Pertumbuhan diitetapkan sebagai terminology yang bersifat umum, sedangkan riap lebih spesifik. Biasanya riap dipakai untuk menyatakan pertambahan volume pohon atau tegakan per satuan waktu tertentu. Riap juga sering dipakai untuk menyatakan pertambahan nilai tegakan. Kadang-kadang riap juga dipakai untuk menyatakan pertambahan diameter atau tinggi pohon setiap tahun. Riap volume suatu tegakan tergantung pada kepadatan jumlah pohon yang menyusun tegakan tersebut degree of stocking, jenis dan kesuburan tanah. Simon 1996 mengungkapkan bahwa riap volume suatu pohon dapat dilihat dari kecepatan tumbuh diameter, yang setiap jenis mempunyai laju rate yang berbeda-beda. Untuk semua jenis pada waktu muda umumnya mempunyai kecepatan tumbuh diameter yang tinggi, kemudian semakin tua semakin menurun sampai akhirnya berhenti. Untuk hutan tanaman biasanya pertumbuhan diameter grafik berbentuk huruf S sigmoid karena pada mulanya tumbuh agak lambat, kemudian cepat lalu menurun. Lambatnya pertumbuhan diameter pada waktu muda disebabkan tanaman hutan ditanam rapat untuk menghindari percabangan yang berlebihan dan penjarangan yang belum memberi hasil tending thinnings. Kalau suatu tegakan sudah tidak berriap lagi, maka dapat dikatakan bahwa hutan tersebut sudah mencapai klimaks. Jadi mulai saat itu dan seterusnya riap tegakan sudah sama dengan nol. Riap volume tegakan selama satu daur dapat dibedakan antara riap rata-rata tahunan Mean Annual Increment, MAI, riap rata- rata periodik Periodic Annual Increment, PAI dan riap rata-rata berjalan Current Annual Increment, CAI. Titik potong antara grafik MAI dan CAI Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com merupakan umur dimana tegakan mencapai hasil volume maksimal, dan oleh karena itu ditetapkan sebagai daur volume maksimal Gambar 2. Dalam pengelolaan hutan kedua grafik tersebut mempunyai arti yang penting. Manipulasi perlakuan tegakan melalui penelitian untuk memperoleh riap tegakan maksimal, baik MAI maupun CAI, masih memberi peluang yang besar untuk meningkatkan produksi dari hutan. Gambar 2. Grafik MAI dan CAI Simon, 1996. Untuk hutan yang dikelola dengan teratur, termasuk sudah ditata dengan batas-batas petak yang bersifat permanen, riap volume dapat dihitung dari hasil dua inventarisasi hutan yang dilakukan dalam rangka menyusun rencana perusahaan. Dengan cara ini, riap volume tegakan dapat dihitung dengan rumus: I = V B + V C - V A Untuk: V A = volume seluruh tegakan pada inventarisasi hutan awal periode V B = volume seluruh tegakan pada inventarisasi hutan akhir periode V C = volume tebangan selama periode. Hasil taksiran volume tegakan dengan rumus di atas berlaku untuk tegakan yang masih berdiri standing stock. Untuk menaksir potensi kayu yang siap dijual, volume tegakan berdiri tersebut perlu dikonversi dari satuan volume alami ke satuan yang dipakai dalam perdagangan. Karena beberapa hal, tidak m 3 hatahun MAI CAI Umur Tahun Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com seluruhnya kayu dari tegakan berdiri dapat sampai ke tempat penjualan. Pengurangan volume tegakan berdiri ini dapat terjadi karena: 1. Cacat alam pada pohon-pohon berdiri yang tidak diperhitungkan dalam penaksiran. 2. Kerusakan pada waktu penebangan 3. Kehilangan sebelum kayu diangkut ke tempat penjualan. Untuk itu biasanya taksiran volume tegakan berdiri dikalikan dengan suatu faktor koreksi, yang besarnya dihitung dari pengalaman masa lalu di tempat yang sama.

2.5. Konsep Kelestarian Hasil dalam Pengelolaan Hutan