IT=0 pada seluruh siklus tebangan dan skenario alternatif 1 IT=25 pada siklus 35 tahun. Hal ini terjadi karena dengan adanya penambahan waktu maka
akan memberikan peluang bertambahnya stok karbon di dalam tegakan selama daya dukung pertumbuhan suatu tegakan belum maksimal Calle, 2007.
Montagnini dan Jordan 2005 juga menegaskan bahwa stok karbon dalam tegakan akan bertambah seiring dengan bertambahnya waktu namun cenderung
akan statis apabila suatu tegakan sudah mencapai pertumbuhan maksimal.
Berdasarkan Gambar 16 dan 17 di atas dapat dijelaskan bahwa penambahan intensitas tebangan dari 0 menjadi 25 skenario alternatif 1 akan
mengakibatkan berkurangnya stok karbon sebesar 8 dari 186,76 tonha menjadi 171,29 tonha. Penambahan intensitas tebangan menjadi 50 skenario
penebangan berdasarkan regulasi pemerintah akan mengakibatkan berkurangnya stok karbon sebesar 15 dari 186,76 tonha menjadi 157,83 tonha. Penambahan
intensitas tebangan menjadi 75 skenario alternatif 2 akan mengakibatkan stok karbon berkurang sebesar 23 dari 186,76 tonha menjadi 144,60 tonha, dan
pada intensitas tebangan 100 skenario penebangan oleh masyarakat mengakibatkan berkurangnya jumlah stok karbon sebesar 29 dari 186,76 tonha
menjadi 133,11 tonha. Hal ini juga menunjukkan bahwa kurang lebih 30 dari stok karbon dalam tegakan terdapat pada pohon dengan diameter 50 cm up.
Namun pada rotasi-rotasi selanjutnya penurunan stok karbon pada berbagai intenstas tebangan cenderung meningkat karena tegakan akan lebih banyak di
dominasi oleh pohon-pohon dengan diameter 50 cm up. Data selengkapnya mengenai stok karbon dalam tegakan berdasarkan siklus dan skenario tebangan
dapat dilihat pada Lampiran 3.
5.5.5. Dinamika Emisi CO
2
Simulasi terhadap jumlah emisi CO
2
dari kayu yang dipanen dalam tegakan hutan dilakukan untuk mengetahui besarnya emisi yang dihasilkan dari
penebangan kayu pada berbagai siklus dan intensitas tebangan. Selain itu juga untuk mengetahui pada intensitas tebang berapa persen hutan akan tetap sebagai
penyerap emisi CO
2
sink dan pada intensitas tebang berapa persen hutan akan sebagai penghasil emisi CO
2
. Hasil simulasi jumlah emisi CO
2
yang dihasilkan
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
dari pemanenan kayu pada berbagai siklus dan intensitas tebangan serta asumsi besarnya emisi dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Jumlah emisi CO
2
yang dihasilkan dari pemanenan kayu
No. Siklus
Tahun Skenario
Tebangan Emisi CO
2
tonHa Emisi 50
Emisi 75 Emisi 100
I II
III I
II III
I II
III 1.
20 Alternatif 1
12,0 24,1
26,8 18,0
36,2 40,2
24,0 48,3
53,6 Pemerintah
23,9 43,7
42,1 35,9
65,6 63,1
47,9 87,4
84,2 Alternatif 2
35,9 58,8
49,9 53,9
88,2 74,8
71,8 117,6
99,8 Masyarakat
47,9 70,6
57,6 71,8
105,9 86,5
95,8 141,2
115,3 2.
25 Alternatif 1
12,0 26,2
29,5 17,9
39,4 44,2
23,9 52,5
58,9 Pemerintah
23,9 47,9
46,4 35,9
71,9 69,6
47,9 95,8
92,8 Alternatif 2
35,9 65,1
56,7 53,9
97,6 85,1
71,8 130,2
113,4 Masyarakat
47,9 79,1
66,5 71,8
118,6 99,8
95,8 158,2
133,0 3.
30 Alternatif 1
12,0 28,2
31,7 17,9
42,4 47,6
23,9 56,5
63,4 Pemerintah
23,9 51,9
49,7 35,9
77,8 74,6
47,9 103,8
99,5 Alternatif 2
35,9 70,9
62,6 53,9
106,3 93,9
71,8 141,8
125,2 Masyarakat
47,9 86,7
74,2 71,8
130,1 111,4 95,8
173,4 148,5
4. 35
Alternatif 1 12,0
30,2 33,7
17,9 45,2
50,6 23,9
60,3 67,4
Pemerintah 23,9
55,6 52,5
35,9 83,4
78,8 47,9
111,2 105,1
Alternatif 2 35,9
76,2 68,0
53,9 114,3 102,0
71,8 152,4
136,0 Masyarakat
47,9 93,7
81,3 71,8
140,6 122,0 95,8
187,4 162,6
Data pada Tabel 11 di atas menunjukkan bahwa jumlah emisi CO
2
akan sangat bervariasi pada berbagai intensitas tebangan, siklus tebang, dan asumsi
besarnya emisi yang dihasilkan dari penebangan. Semakin besar intensitas tebangan maka akan semakin besar pula emisi CO
2
yang dihasilkan dari penebangan. Pada penebangan awal, pada intensitas tebang 25 skenario
alternatif 1 akan menghasilkan emisi CO
2
sebesar 12,0 tonha, intensitas 50skenario penebangan berdasarkan regulasi pemerintah akan menghasilkan
emisi CO
2
sebesar 23,9 tonha, intensitas tebang 75 skenario alternatif 2 akan menghasilkan emisi CO
2
sebesar 35,9 tonha, dan pada intensitas tebang 100 skenario penebangan oleh masyarakat akan menghasilkan emisi CO
2
sebesar 49,7 tohha. Dengan bertambahnya waktu siklus tebang maka akan semakin
besar pula emisi yang dihasilkan karena akan semakin banyak pohon yang ditebang dalam tegakan. Bila dibadingkan pada rotasi kedua tidak dapat
dibandingkan pada tebangan pertama karena belum ada perbedaaan waktu antar siklus tebang dengan intensitas tebangan yang sama 25, jumlah emisi CO
2
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
yang dihasilkan pada siklus 20 tahun sebesar 24,1 tonha, siklus 25 tahun sebesar 26,2 tonha, siklus 30 tahun sebesar 28,2 tonha dan pada siklus 35 tahun sebesar
30,2 tonha. Selain itu besarnya emisi yang dihasilkan dari kegiatan penebangan kayu akan semakin besar dengan semakin besarnya asumsi emisi yang dihasilkan.
Menurut IPCC 2000 dan Smith et.al. 2007, emisi CO
2
yang diakibatkan dari perubahan tutupan lahan mencapai 20-25 dari total emisi gas
rumah kaca global. Selanjutnya juga dijelaskan bahwa dari total emisi yang diakibatkan dari perubahan lahan, 87 berasal dari areal hutan. Emisi tersebut
dominan disebabkan karena kebakaran hutan gambut, konversi hutan dan penebangan kayu. Khusus untuk penebangan kayu, masih ada hal-hal yang
menjadi celah perdebatan dalam menghitung besarnya emisi CO
2
yang diakibatkan. Hal ini dikarenakan kayu-kayu yang dipanen dari dalam hutan tidak
semuanya mengalami pembakaran atau perlakuan yang akan mengakibatkan karbon yang tersimpan dalam kayu akan teremisi ke udara. Sehingga asumsi yang
digunakan bahwa emisi yang dihasilkan dari penebangan kayu sebesar 100 sangat tergantung pada perlakuan terhadap kayu yang dipanen.
5.5.6. Dinamika Pengembalian Ekonomi Dari Pengelolaan Karbon