Pengertian Kinerja Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Kriteria Pengukuran Kinerja

31

2.1.4 Kinerja

2.1.4.1 Pengertian Kinerja

Menurut Rivai dan Basri 2005:50 kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target, atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama. Sedangkan menurut Mathis dan Jackson 2002:78 kinerja pada dasarnya adalah apa yang dikerjakan dan yang tidak dikerjakan oleh karyawan. Kinerja karyawan mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada organisasi. Mathis dan Jackson, 2002:8

2.1.4.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Mahmudi 2005, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja terdiri dari lima faktor, sebagai berikut. 1. Faktor personalindividual, meliputi: pengetahuan, keterampilan,kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki olehsetiap individu. 2. Faktor kepemimpinan, meliputi : kualitas dalam memberikan dorongan semangat, arahan dan dukungan yang diberikan manajer dan team leader. 3. Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim,kekompakan dan keeratan anggota tim. 32 4. Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yangdiberikan oleh organisasi, proses organisasi dan kultur kinerja dalamorganisasi. 5. Faktor kontekstual situasional, meliputi: tekanan dan perubahanlingkungan eksternal dan internal.

2.1.4.3 Kriteria Pengukuran Kinerja

Soedjono 2006 menyebutkan 6 enam kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja pegawai secara individu yakni : 1. Kualitas, Hasil pekerjaan yang dilakukan mendekati sempurna atau memenuhi tujuan yang diharapkan dari pekerjaan tersebut. 2. Kuantitas, Jumlah yang dihasilkan atau jumlah aktivitas yang dapat diselesaikan. 3. Ketepatan waktu, yaitu dapat menyelesaikan pada waktu yang telah ditetapkan serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain. 4. Efektivitas, Pemanfaatan secara maksimal sumber daya yang ada pada organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi kerugian. 5. Kemandirian, yaitu dapat melaksanakan kerja tanpa bantuan guna menghindari hasil yang merugikan 6. Komitmen kerja, yaitu komitmen kerja antara pegawai dengan organisasinya dan tanggung jawab pegawai terhadap organisasinya. 33

2.2 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini berkaitan dengan seleksi, penilaian kinerja serta insentif. Tabel 2.1 menunjukkan beberapa penelitian terdahulu yang dipakai sebagai panduan dalam penelitian ini. Tabel 2.1 Daftar Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Judul Variabel Teknik Analisis Data Hasil Penelitian 1 Yudha Nugraha 2014 Pengaruh Insentif Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Asuransi Astra Buana Medan Variabel independen, yaitu Insentif, Variabel dependen, yaitu Prestasi Kerja Karyawan Analisis Regresi Linier Sederhana Terdapat hubungan erat antara insentif dengan prestasi kerja, sehingga apabila peran insentif dinaikan maka akan diikuti meningkatnya prestasi kerja 2 Erlinda Listyanti Purwaning rum 2014 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Semangat Kerja Studi Pada Karyawan Tetap PT. Aggiomultimex Variabel independen, yaitu Penilaian Kinerja, Variabel dependen, yaitu Produktivitas Karyawan Analisis Regresi Linier Sederhana Terdapat hubungan yang positif antara penilaian kinerja terhadap semangat kerja karyawan pada Karyawan Tetap PT. Aggiomultimex 3 Lia Mayang sari 2013 Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan di Departemen Penjualan PT. PUSRI Variabel independen, yaitu Pemberian Insentif, Variabel dependen, yaitu Kinerja Karyawan Analisis Regresi Linier Sederhana Bahwa insentif berpengaruh signifikan dan positif secara parsial terhadap kinerja karyawan di departemen penjualan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang 4 Moh. Abdul Aziz 2012 Pengaruh Proses Seleksi Terhadap Kinerja Karyawan Teknik PT. Pembangunan Perumahan PP Persero TBK Variabel independen, yaitu Proses Seleksi, Variabel dependen yaitu Kinerja Karyawan Analisis Regresi Linier Sederhana Terdapat pengaruh yang signifikan antara proses seleksi dengan kinerja karyawan teknik PT. Pembangunan Perumahan PP Persero TBK 34

2.3 Kerangka Konseptual

Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Menurut Rivai dan Basri 2005:50 Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama. Secara umum, konsep kinerja berarti bahwa tercapainya tujuan lembaga-lembaga melalui kinerja karyawan mereka. Ini menghubungkan kegiatan dan tujuan melalui tugas karyawan dalam lembaga. Kesimpulannya, konsep kinerja menunjukkan persentase pencapaian karyawan dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan mereka yang dipengaruhi faktor-raktor anatar lain seleksi, penilaian kinerja dan insentif. 5 Rd. M. Irfan W 2012 Pengaruh Pelaksanaan Seleksi Terhadap Prestasi Kerja Pada Karyawan Pikiran Rakyat Variabel independen, yaitu Pelaksanaan Seleksi, Variabel dependen yaitu Prestasi Kerja Karyawan Analisis Regresi Linier Sederhana Terdapat pengaruh yang positif antara pelaksanaan seleksi dengan prestasi kerja karyawan Pikiran Rakyat 6 Iman Nurholis 2010 Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Studi Pada Call Center PT. Telkomsel Medan Variabel independen, yaitu Pelaksanaan Penilaian Kinerja, Variabel dependen, yaitu Produktivitas Kerja Karyawan Analisis Regresi Linier Sederhana Terdapat hubungan yang positif antara pelaksanaan penilaian kinerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada Call Center PT. Telkomsel Medan. 35 Seleksi dapat dikonseptualisasikan baik memilih cocok atau menolak calon karyawan atau kombinasi keduanya. Seleksi melibatkan memilih pelamar yang paling cocok best-guest yang memenuhi persyaratan untuk pekerjaan tertentu sehinggga semboyan daripada The Right Man On The Right Place akan menjadi kenyataan. Pelaksanaan seleksi yang tepat akan berdampak terhadap kinerja karyawan, karena dengan proses seleksi yang tepat akan menghasilkan karyawan yang diterima sesuai sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan memiliki kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan sehingga kinerja karyawan meningkat. Menurut Mathis dan Jackson 2006, 261 Seleksi adalah proses pemilihan orang- orang yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan pekerjaan di sebuah organisasi. Penilaian kinerja merupakan salah satu komponen yang paling penting dari sumber daya manusia. Semua pihak ikut terlibat dalam penilaian kinerja, baik pemimpin maupun karyawan. . Ini adalah penilaian yang sistematis dan seobjektif mungkin dari program, desain, implementasi dan hasil. Tujuannya adalah untuk menilai relevansi dari pemenuhan tujuan, efisiensi, efektivitas, serta dampaknya terhadap kinerja karyawan. Ketika terjadi ketidakpuasan dengan sistem penilaian kinerja maka karyawan akan menganggap proses penilaian kinerja sebagai hal yang sia-sia yang berdampak terhadap rusaknya hubungan karyawan dengan atasan yang akan berpengaruh terhadap kinerja mereka pula. Menurut Smith 2000, penilaian kinerja melibatkan identifikasi hubungan sebab dan akibat pada kebijakan ketenagakerjaan dan merupakan proses rutin yang organisasi gunakan untuk mengevaluasi karyawan mereka 36 Insentif merupakan faktor pendorong eksternal yang mendorong motif yang positif, mengarahkan individu untuk bekerja lebih keras Pentingnya insentif berasal dari kebutuhan bagi karyawan untuk diakui dan dihargai atas usaha nya. Keterampilan individu sendiri tidak cukup untuk membiarkan mereka bekerja dengan produktivitas yang tinggi kecuali ada sistem insentif yang mendorong motif internal mereka, dengan mengasumsikan bahwa uang dapat mendorong karyawan bekerja lebih giat lagi, maka mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan berdasarkan hasil kerja”. Insentif dianggap salah satu faktor paling penting yang mendorong pekerja untuk melakukan upaya besar dan bekerja lebih efisien. Palmer 2012 mendefinisikan insentif sebagai godaan eksternal dan faktor pendorong yang menyebabkan karyawan untuk bekerja lebih keras; mereka diberikan insentif karena kinerja mereka sangat baik sehingga karyawan akan bekerja lebih keras dan menghasilkan kinerja yang lebih efektif ketika ia merasa puas pada perusahaan. Kerangka konseptual menjelaskan bagaimana proses seleksi, penilaian kinerja serta insentif yang dilakukan PT. Tigaraksa Satria, Tbk Cabang Medan berdampak terhadap peningkatan kinerja karyawan, diperlihatkan pada gambar dibawah ini: 37 Sumber: Mathis dan Jackson 2006, 261, Smith,2000, Palmer,2012 Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Sugiyono 2010:93, mendefinisikan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan penelitian. Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: Seleksi, penilaian kinerja, dan insentif berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Tiga Raksa Satria, Tbk Cabang Medan. SELEKSI PENILAIAN KINERJA KINERJA KARYAWAN Y INSENTIF 38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan survey eksplanasi. Penelitian survey eksplanasi adalah penelitian survey yang bertujuan untuk mencari pengaruh variabel seleksi , penilaian kinerja dan insentif terhadap variabel kinerja karyawan

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Tiga Raksa Satria, Tbk Cabang Medan yang berlokasi di Jalan Jendral Gatot Subroto No.100. Adapun penelitian ini akan dilakukan selama 3 bulan dimulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2015.

3.3 Batasan Operasional

Pada penelitian ini variabel yang dikaji dibatasi hanya pada ruang lingkup pengaruh variabel seleksi , penilaian kinerja , dan insentif terhadap variabel kinerja karyawan pada PT. Tiga Raksa Satria, Tbk Cabang Medan.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam penelitian. Dalam 39 penelitian ini variabel yang diteliti dibagi menjadi 2 dua kelompok yaitu variabel bebas independent variable dan variabel terikat dependent variable. Defenisi operasional variabel yang diteliti yakni sebagai berikut: 1. Variabel bebas independent variable a Seleksi Adalah proses pemilihan dari sekelompok pelamar yang paling memenuhi kriteria untuk posisi yang tersedia di dalam perusahaan dan siapa-siapa dari calon karyawan yang tidak dapat diterima menjadi karyawan karena tidak memenuhi syaratkriteria yang telah ditentukan perusahaan. Indikator-indikator dari variabel proses seleksi: 1. Referensi 2. Tes Tertulis 3. Tes Psikologi 4. Tes Kesehatan 5. Wawancara b Penilaian Kinerja Ialah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar ysng ditetapkan. Penilaian kinerja mengacu pada sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil, termasuk tingkat ketidakhadiran. Indikator-indikator dari variabel penilaian kinerja yakni: 1. Kriteria penilaian kinerja 2. Pejabat penilai kinerja 40 3. Waktu penilaian kinerja 4. Prosedur penilaian kinerja

b. Insentif

Pendapatan tambahan selain gaji yang dinyatakan dalam bentuk finansial maupun non finansial atas dasar kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan dari pihak organisasi terhadap kinerja karyawan. Adapun indikator-indikator dari insentif yakni: 1. Insentif Finansial 2. Insentif Non Finansial 2. Variabel terikat dependent variable Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai perusahaan melalui pelaksanakan tugas dan tanggung jawab oleh seluruh karyawan perusahaan secara efisien dan efektif. Untuk variabel terikat yaitu kinerja, indikator-indikatornya antara lain : 1. Kualitas Quality, 2. Kuantitas Quantity, 3. Ketepatan waktu Timeliness, 4. Pengetahuan dan keterampilan knowledge and skill Selanjutnya, variabel-variabel indikator inilah yang kemudian dikembangkan oleh penulis menjadi instrumen penelitian yang dalam hal ini adalah pertanyaan-pertanyaan di dalam kuisioner penelitian. Lebih jelas mengenai 41 variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dilihat secara ringkas dalam tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel No Variabel Defenisi Indikator Skala Pengukuran 1 Seleksi Proses pemilihan dari sekelompok pelamar yang paling memenuhi kriteria untuk posisi yang tersedia di dalam perusahaan 1. Referensi 2. Tes Tertulis 3. Tes Psikologi 4. Tes Kesehatan 5. Wawancara Skala Likert 3 Penilaian Kinerja Proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar yang ditetapkan. 1. Kriteria penilaian kinerja 2. Pejabat penilai kinerja 3. Waktu penilaian kinerja 4. Prosedur penilaian kinerja Skala Likert 2 Insentif Pendapatan tambahan selain gaji yang dinyatakan dalam bentuk finansial maupun non finansial atas dasar kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan dari pihak organisasi terhadap kinerja karyawan 1. Insentif Finansial 2. Insentif Non Finansial Skala Likert 3 Kinerja Karyawan Y Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai perusahaan melalui pelaksanakan tugas dan tanggung jawab oleh seluruh karyawan perusahaan secara efisien dan efektif. 1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Ketepatan waktu 4. Pengetahuan dan keterampilan Skala Likert

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran indikator variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert Likert’s Summated Ratings, yaitu dengan menyusun pertanyaan atau pernyataan yang masing-masing item diberi range skor dalam skala likert. Menurut Sugiyono 2009:132 skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. 42 Dalam pengukuran jawaban responden, pengisian kuesioner proses rekrutmen dan proses seleksi terhadap kinerja karyawan diukur dengan tingkatan sebagai berikut: Tabel 3.2 Skor Pendapat Responden Jawaban Nilai Skala Sangat Setuju SS 5 Setuju S 4 Ragu-ragu R 3 Tidak Setuju TS 2 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber: Skala Likert Sugiyono, 2005:74 Skor pendapat responden merupakan hasil dari penjumlahan nilai skala yang diberikan pada tiap jawaban pada kuesioner, seperti yang disajikan pada tabel skor pendapat responden diatas. Pada tahap ini masing-masing jawaban responden dalam kuesioner diberikan kode sekaligus diberikan skornilai untuk menentukan dan mengetahui frekuensi kecenderungan responden terhadap masing-masing pertanyaan yang diukur dengan angka. Penentuan skornilai disusun berdasarkan skala likert pada tabel diatas.

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian