49
3.10 Teknik Analisis
Untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan maka dalam penelitian ini digunakan :
3.10.1 Analisis Deskriptif Kuantitatif
Merupakan metode yang bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami, dalam bentuk informasi yang ringkas,
dimana hasil penelitian beserta analisanya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang mana dari analisi tersebut akan dibentuk suatu kesimpulan.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Menurut Situmorang 2014:114, bahwa uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda.
Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi linier berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Menurut Ghozali 2006:147, uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu:
a. Analisis Grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan
melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati ditribusi normal. Metode yang lebih
handal adalah dengan melihat normal probality plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari ditribusi normal. Distribusi normal akan
50 membentuk satu garis lurus diagonal dan plotnya data residual normal
akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya. b. Analisis Statistik
Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Non Parametic Kolmogorov Smirnov K-S. Pedoman
pengambilan keputusan rentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari:
1. Nilai sig. Atau signifikam atau probabilitas 0.05, maka distribusi data adalah tidak normal.
2. Nilai sig. Atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal.
2. Uji Multikolonieritas
Menurut Ghozali 2006:95, ujini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel ini saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal.Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.Untuk menguji ada atau
tidaknya multikorelasi dapat dilakukan dengan melihat dari nilai Tolerance Variabel dan Variante Inflantion Factor VIF. Nilai cuttof yang umum
dipakai untuk menandakan adanya multikolonieritas, yaitu:
a Jika nilai Tolerance 0,10, maka ada multikolonieritas
51 b Jika nilai VIF 10 maka ada multikolonieritas
3. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali 2006:99, uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linier korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Model yang baik tidak terjadi autokorelasi, jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokeralsi . Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual
pengganggu tidak bebas dari suatu observasi ke observasi lainnya.. Beberapa cara untuk menguji menggunakan Uji Durbin-Watson DW test,
Uji Langrange Multiplier LM test, Uji Statistics Q Box-Pierce dan Ljung Box, serta Run Test.
4. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2006:125, uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heterokedastisitas.
3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda