Uji Signifikan Parsial Uji-t

98 Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n 98 dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 4, sehingga diperoleh : 1. df pembilang = 4 – 1 = 3 2. df penyebut = 98 – 4 = 94 Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat α = 5. Tabel 4.24 Hasil Uji Signifikan Simultan Uji-F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 96.991 3 32.330 24.706 .000 a Residual 123.009 94 1.309 Total 220.000 97 a. Predictors: Constant, Insentif, Seleksi, Penilaian_Kerja b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Pada Tabel 4.22 dapat dilihat bahwa hasil perolehan F hitung pada kolom F yakni sebesar 24,706 dengan tingkat signifikansi = 0.000, lebih besar dari nilai F tabel yakni 2,701, dengan tingkat kesalahan α = 5, atau dengan kata lain F hitung F tabel 24,706 2,701. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika F hitung F tabel dan tingkat signifikansinya 0.000 0.05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas seleksi, penilaian kerja, dan insentif secara serempak adalah signifikan terhadap variabel terikat kinerja karyawan.

4.5.2 Uji Signifikan Parsial Uji-t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial individual terhadap variasi variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah : 99 Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Ho : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan adalah: Ho diterima jika t hitung t tabel pada α= 5 Ho ditolak jika t hitung t tabel pada α= 5 Hasil pengujian adalah : Tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = n-k n = jumlah sampel, n = 98 k = jumlah variabel yang digunakan, k = 4 Derajat kebebasan degree of freedom df =n-k = 98 - 4 = 94 Uji-t yang dilakukan adalah uji satu arah, maka t tabel yang digunakan adalah t 0,05 94 = 1,661 Tabel 4.25 Hasil Uji Signifikan Parsial Uji-t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 13.327 2.894 4.605 .000 Seleksi .598 .084 .557 7.103 .000 Penilaian_Kerja .128 .052 .195 2.469 .015 Insentif .112 .051 .173 2.218 .029 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Berdasarkan Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa: 1. Variabel Seleksi X 1 Nilai t hitung variabel seleksi adalah 7,103 dan nilai t tabel 1,661 maka t hitung t tabel 7,103 1,661 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel seleksi berpengaruh 100 positif dan signifikan 0,000 0,05 secara parsial terhadap kinerja karyawan. Artinya, jika variabel seleksi ditingkatkan sebesar satu satuan, maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,598. 2. Variabel Penilaian Kerja X 2 Nilai t hitung variabel penilaian kerja adalah 2,469 dan nilai t tabel 1,661 maka t hitung t tabel 2,469 1,661 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel penilaian kerja berpengaruh positif dan signifikan 0,015 0,05 secara parsial terhadap kinerja karyawan. Artinya, jika variabel penilaian kerja ditingkatkan sebesar satu satuan, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,128. 3. Variabel Insentif X 3 Nilai t hitung variabel insentif adalah 2,218 dan nilai t tabel 1,661 maka t hitung t tabel 2,218 1,661 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel insentif berpengaruh positif dan signifikan 0,029 0,05 secara parsial terhadap kinerja karyawan. Artinya, jika variabel insentif ditingkatkan sebesar satu satuan, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,112

4.6 Pengujian Koefesien Determinasi R