Tabel 5.19. Process Activity Mapping PAM untuk Produksi Mie Instan
lanjutan
No Aktivitas
Mesin Alat bantu
Jar ak
m
Wak tu
me n
it
Ju m
lah O
p e
r at
or Kategori
O p
eras i
O
T ran
sp or
tas i
T
In spe
ct ion
I
S tor
age S
De lay
I
16 Mie didistribusi Conveyor
1 0.25
T 17 Pendistribusian
Conveyor 2
1.27
1
O 18 Dibawa ke penggorengan
Conveyor 2
0.19 T
19 Menunggu minyak dipanaskan -
- 3.00
D 20 Mie digoreng
Fryer 6
1.80
1
O 21 Proses quality control
- -
0.45
1
I 22 Dibawa kependinginan
Conveyor 1
0.33 T
23 Mie didinginkan Cooling
conveyor 5
2.46
1
O 24 Mie dibawa ke pembungkusan
Conveyor 3
0.15 T
25 Proses quality control -
- 0.45
1
I 26 Mie dibungkus
Mesin packing 2
1.39
1
O 27
Mie dimasukkan ke karton secara manual
- 0.5
0.22 T
28 Mie di packing secara manual -
1 1.91
1
O 29 Menunggu di kereta sorong
- -
38.2 D
30 Dibawa ke gudang produk jadi Kereta sorong
10 5.30
T
Total 132
109.35 19
1 3
11 3
- 3
6561 detik
Value Adding Activity 48
Non Value Adding Activity 51
Necessary Non Value Adding Activity 1
5.2.8. Perhitungan Manufacturing Lead Time
Manufacturing lead time adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses produksi dari awal sampai dengan akhir. Perhitungan manufacturing lead
time ini dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh waktu proses kerja yang
Universitas Sumatera Utara
telah dipetakan proses kerja beserta dengan waktu bakunya, diperoleh manufacturing lead time sebesar 6561 detik.
5.2.9. Perhitungan Value to Waste Ratio dan Process cycle Efficiency
Berdasarkan Tabel 5.19 yang telah dipetakan maka dapat diketahui bahwa besar waktu untuk kegiatan yang bernilai tambah value added activity adalah
3488.4 detik, sedangkan lama waktu untuk waste atau kegiatan yang tidak bernilai tambah non value added activity adalah 3072.6 detik dan total waktu dari
seluruh kegiatan yang mempunyai nilai sebesar 6561 detik. Perhitungan process cycle efficiency adalah sebagai berikut:
Value To Waste Ratio =
value added activity waste =
3488.8 3072.6 =
1.1353 ≈ 113
Process Cycle Efficiency =
= 3488.8 6561
= 0.52
≈ 52
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis
6.1.1. Analisis Pereduksian Waste
Pada tahap ini akan dilakukan analisis pereduksian terhadap waste berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya untuk
mengetahui lebih dalam permasalahan yang terjadi. Analisis yang dimaksud antara lain adalah analisis terhadap aliran proses, waste dan penyebabnya. Berikut
ini pembahasan mengenai tujuh waste pemborosan pada PT Jakarana Tama. a. Overproduction Kelebihan Produksi
Dalam melaksanakan proses produksinya PT Jakarana Tama menganut prinsip make to order yaitu bahwa produk yang diproduksi sesuai dengan permintaan
dari konsumen. Sehingga overproduction tidak terjadi dilantai produksi. b. Waiting Waktu Menunggu
Waktu menunggu merupakan pemborosan yang dapat terlihat di sepanjang value stream mapping. Waktu menunggu ini menyebabkan adanya non value
added activities seperti pada proses penggorengan. Dari lantai pabrik diketahui bahwa waktu menunggu senantiasa terjadi pada beberapa stasiun
kerja. Kebanyakan waktu menunggu senantiasa terjadi di hampir setiap stasiun disebabkan material yang keluar dari satu proses selanjutnya. Hal ini dilatar
belakangi oleh pekerja yang menunggu-nunggu informasi untuk mengerjakan pekerjaannya.
c. Excesive Tranportation Transportasi yang Berlebihan
Universitas Sumatera Utara