Pembuatan Larutan Konsui Pencampuran Pengadukan di Mesin Penampungan di Mesin

e. Tetrazine CL 19140 Tetrazine CL 19140 berfungsi sebagai bahan pewarna untuk pembuatan mie instan, agar mie tersebut tampak menarik. f. Garam NaCl Garam digunakan untuk memberikan rasa asin terhadap mie. g. Air Dalam proses pembuatan mie, air berfungsi untuk melarutkan zat-zat yang digunakan serta menjadikan adonan dapat bercampur secara homogen. Air berasal dari sumur pompa yang ditampung dalam tangki penyaring atau filter yang akan menyaring kotoran-kotoran sehingga dihasilkan air yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. h. Minyak goreng Minyak goreng berfungsi untuk menggoreng mie yang sudah diadon dan dibentuk dalam mangkok-mangkok penggorengan. Minyak goreng yang dipakai harus mempunyai titik didih yang tinggi dan mengandung lemak rendah, sehingga hasil produksi tidak berbau tengik dan dapat bertahan lama. Minyak goreng didatangkan dari PT. Asianagro Tanjung Balai.

2.6.2. Uraian Proses

Uraian proses produksi pembuatan mie instan adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan Larutan Konsui

Larutan alkali atau larutan konsui adalah campuran formula-formula tertentu dengan air dengan komposisi formula dan air adalah 1 : 3, formula- Universitas Sumatera Utara formula yang dimaksud adalah komposisi dari sodium polipospat, sodium karbonat, garam, karboksimentil, selulosa, tetrazine yang berfungsi untuk memberi warna, mengatur keasaman, mengentalkan dan member rasa dari mie yang dibuat. Dikatakan larutan alkali karena bersifat basa dengan pH 9-10. Pencampuran dan pengadukan larutan alkali ini dilakukan di tangki konsui selama ± 1 jam sehingga larutan homogen, lalu larutan ini dialirkan ke mesin mixer. Untuk satu adonan dibutuhkan 70 liter larutan alkali. Larutan alkali ini digunakan untuk campuran dalam pengadukan tepung terigu dan tepung tapioka menjadi adonan pembentuk mie di mesin mixer.

2. Pencampuran Pengadukan di Mesin

Mixer Tepung terigu sebanyak 9 sak 225 kg dan tepung tapioca sebanyak 10 kg yang berada di lantai I lantai produksi dipompakan melalui screw conveyor ke mesin mixer yang berada pada lantai II. Pengadukan tepung terigu dan tepung tapioka merupakan tahap awal proses pembuatan mie instan ini. Proses ini merupakan proses pencampuran tepung terigu dan tepung tapioka dengan larutan alkali pada temperatur 30 – 36 C selama 12-18 menit, dengan kecepatan 60-70 rpm. Pengadukan dilakukan secara perlahan-lahan sampai terbentuk adonan yang homogen dan memiliki tekstur yang elastis. Adonan yang dihasilkan berwarna kuning muda, yang tidak menggumpal tidak mudah pecahhancur. Adonan yang baik adalah adonan yang lembut dan kadar airnya cukup. Proses kerja mesin mixer ini diatur melalui sebuah panel control untuk mengetahui suhu, waktu, dan kecepatan pengadukan. Universitas Sumatera Utara

3. Penampungan di Mesin

Feeder Bila pencampuran selesai yang berarti telah terbentuk adonan yang baik menurut standar produk maka tutup bagian bawah damper mesin mixer terbuka dan adonan ditampung oleh mesin feeder yang berada tepat di bawah mesin mixer di lantai I, sehingga adonan dapat berpindah hanya dengan menggunakan gaya gravitasi. Mesin feeder ini berfungsi sebagai tempat penampungan adonan untuk diratakan dan juga untuk mengatur jumlah adonan yang akan di press, agar adonan yang akan di press rata. Proses kerja mesin feeder ini diatur melalui sebuah panel control sehingga proses dapat berjalan secara kontiniu selama masih ada adonan di dalam mesin ini. Mesin ini juga dilengkapi sensor infra merah, yang akan mengatur jumlah adonan yang akan jatuh ke mesin press.

4. Pengepresan di Mesin