4.3. Analisis Bivariat 4.3.1. Pengaruh Dimensi Kemampuan dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas Medan
Tuntungan Tabel 4.11 Pengaruh Dimensi Kemampuan dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas
Medan Tuntungan Kemampuan
Kepuasan Total
P Kurang
Puas Puas
n n
n
- Kurang mampu 2
1.8 15
88.2 17
25 .4 1.000
- Mampu 5
7.5 45
90.0 50
74.6
Total 7
10.4 60
89.6 67
100.
Berdasarkan tabel 4.11 diatas diketahui bahwa persepsi pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan dinilai dari petugas yang mampu memberi pelayanan, pasien
menyatakan puas terhadap pelayanan kesehatan yaitu sebanyak 90,0. Dari hasil penelitian juga diperoleh nilai p sebesar 1.000 p0.05, dengan kata lain
dimensi kemampuan tidak berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
4.3.2. Pengaruh Dimensi Empati dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.12. Pengaruh Dimensi Empati dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas Medan Tuntungan
Empati Kepuasan
Total P
Kurang Puas
Puas n
n n
- Kurang berempati 9
100.0 9
13.4 0.581
- Empati 7
12.1 51
87.9 58
86.6 Total
7 10.4
60 89.6
67 100.0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa persepsi pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan dinilai dari petugas yang berempati, pasien menyatakan puas terhadap pelayanan
kesehatan yaitu sebanyak 87,9. Berdasarkan hasil penelitian juga diperoleh nilai p sebesar 0.581 p0.05, dengan
kata lain dimensi empati tidak berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
4.3.3. Pengaruh Dimensi Tampilan Fisik dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.13. Pengaruh Dimensi Tampilan Fisik dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas Medan Tuntungan
Tampilan Fisik Kepuasan
Total P
Kurang Puas
Puas n
n n
- Kurang baik 3
15.0 17
85.0 20
29.9 0.418
- Baik 4
8.5 43
91.5 47
70.1 Total
7 10.4
60 89.6
67 100.0
Berdasarkan tabel 4.13 diketahui bahwa persepsi pasien terhadap mutu pelayanan dilihat dari tampilan fisik yang baik, pasien menyatakan puas terhadap mutu pelayanan
kesehatan, yaitu 91.5. Berdasarkan hasil penelitian juga diperoleh nilai p sebesar 0.418 p0.05, dengan
kata lain dimensi tampilan fisik tidak berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
Universitas Sumatera Utara
4.3.4. Pengaruh Dimensi Jaminan dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.14. Pengaruh Dimensi Jaminan dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas
Medan Tuntungan Jaminan
Kepuasan Total
P Kurang
Puas Puas
n n
n
- Kurang menjamin 4 33.3
8 66.7
12 17.9
0.016 - Menjamin
3 5.5
52 94.5
55 82.1
Total 7 10.4
60 89.6
67 100.
Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa persepsi pasien terhadap mutu pelayanan dinilai dari jaminan petugas atas pelayanan yang diberikan, pasien menyatakan puas
terhadap mutu pelayanan kesehatan, yaitu 94.5. Berdasarkan hasil penelitian juga diperoleh nilai p sebesar 0.016 p0.05, dengan
kata lain dimensi jaminan berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
4.3.5. Pengaruh Dimensi Daya Tanggap dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.15. Pengaruh Dimensi Daya Tanggap dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas Medan Tuntungan
Daya tanggap Kepuasan
Total P
Kurang Puas
Puas n
N n
- Kurang tanggap 6
26.1 17
73.9 23
34.3 0.005
- Tanggap 1
2.3 43
97.7 44
65.7 Total
7 10.4
60 89.6
67 100.0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa persepsi pasien terhadap mutu pelayanan dinilai dari ketanggapan petugas, pasien menyatakan puas terhadap mutu pelayanan
kesehatan, yaitu 97.7. Berdasarkan hasil penelitian juga diperoleh nilai p sebesar 0.005 p0.05, dengan
kata lain dimensi ketanggapan berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
4.4. Analisis Multivariat Tabel 4.16. Hasil Seleksi Bivariat
Variabel P value
Kemampuan 0.839
Empati 0.143
Tampilan Fisik 0.440
Jaminan 0.012
Daya tanggap 0.003
Berdasarkan tabel 4.16 diatas diketahui bahwa hasil seleksi variabel dengan nilai p0.05 adalah jaminan dan ketanggapan. Dimensi inilah yang sangat berpengaruh terhadap
kepuasan pasien. Namun pada variabel lainnya tetap dimasukkan ke dalam analisis multivariat dikarenakan adanya substansi pertanyaan kuesioner dimensi kemampuan,
empati dan tampilan fisik yang juga sangat penting berhubungan dengan kepuasan pasien.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian dari 67 responden diketahui bahwa karakteristik pasien yang berkunjung ke Puskesmas Medan Tuntungan responden bervariasi mulai dari umur,
jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Dari hasil penelitian pada tabel 4.1 diatas diketahui bahwa umur responden dalam penelitian ini yang paling banyak adalah responden
yang berumur diatas 43 tahun yaitu sebanyak 44.8. dan umur responden yang paling sedikit dalam penelitian ini adalah responden yang berumur 12-19 tahun yaitu sebanyak
6.0. Hasil penelitian oleh Muharmawati 2004 juga mengungkapkan hal yang sama
yaitu orang yang paling sering memanfaatkan fasilitas kesehatan di puskesmas pada kelompok umur produktif yaitu usia 20-60 tahun. Hal ini dikarenakan pada kelompok
umur dengan usia tersebut biasanya sudah mulai rentan terhadap sakit dan memiliki keinginan besar untuk ingin mengetahui kondisi kesehatan, seperti apa penyebab rasa sakit
yang dirasakan dan besar kemauan untuk bagaimana mengobatinya. Berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa jenis kelamin yang terbanyak adalah
dalam penelitian ini adalah responden dengan jenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 61.2. Selebihnya merupakan responden laki-laki, yaitu sebanyak 38.8. Hal ini
menunjukkan bahwa ada kecenderungan perempuan lebih sensitif dalam merasakan sakit dibandingkan laki-laki. Menurut Penneker 1982, yang dikutip Smet 1994, wanita pada
umumnya lebih banyak melaporkan gejala sakit dibandingkan dengan pria. Hal ini juga
Universitas Sumatera Utara