commit to user
59 3
Siswa yang aktif dalam mengemukakan pendapat dan mengajukan pertanyaan selama kerja kelompok sebesar 32,35 , sedangkan
68,65 hanya menunggu dan melihat teman yang lainnya selesai mengerjakan.
4 Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi bahwa siswa
yang mengalami peningkatan hasil belajar bekerjasama dengan kolega dan
pelanggan sebesar
73,52 sedangkan
26,48 belum
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar. Hal tersebut berdasarkan pada hasil belajar siswa yang berupa soal kuis yang
diberikan oleh guru pada akhir kegiatan siklus I.
d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I
Hasil observasi yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa penerapan metode Numbered Heads Together mampu meningkatkan hasil
belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas. Sebelum penerapan metode Numbered Heads Together, rata-rata
kelas adalah 69,32 terlampir namun setelah diterapkannya metode ini,
rata-rata kelas menjadi 77,91 terlampir . Jumlah siswa yang
mendapatkan nilai diatas kriteria kelulusan minimal KKM 73 sebanyak 25 siswa dari jumlah keseluruhan 34 siswa. Akan tetapi, indikator
ketercapaian pada siklus I belum tercapai dari 80 target yang direncanakan, yaitu baru 73,52 siswa yang memperoleh nilai diatas 73
sedangkan 26,48 siswa yang lainnya masih belum tuntas. Berdasarkan hasil observasi saat pelaksanaan Siklus I, peneliti
melakukan analisis sebagai berikut: 1
Beberapa kelemahan guru dalam Siklus I adalah : a
Guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi sehingga siswa terlalu sulit memahami materi.
b Guru belum dapat menjangkau seluruh siswa untuk dimonitoring
hasil pekerjaannya.
commit to user
60 c
Guru kurang memberikan dorongan kepada siswa sehingga masih banyak siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
d Guru belum memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu
menyelesaikan tugas dengan benar, teliti, dan lebih cepat daripada siswa yang lain.
2 Dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan sebagai berikut:
a Beberapa siswa masih kurang konsentrasi dalam mengikuti
pembelajaran, saat pemberian apersepsi beberapa dari mereka menopang dagu dan ramai sendiri.
b Saat kerja kelompok beberapa siswa mengabaikan tugas dalam
kelompoknya, terutama Dyah sunaryo, Martha, dan Hana Debita. c
Masih banyak siswa merasa segan bertanya langsung pada guru pada saat pembelajaran, mereka baru mau bertanya atau
mengemukakan pendapat setelah ditunjuk langsung oleh guru. d
Dari segi ketuntasan belajar masih terdapat 9 siswa yang tidak tuntas dalam mengerjakan ujian, disebabkan karena ada beberapa
siswa yang belum bisa maksimal dalam mengerjakan soal sehingga mempengaruhi hasil akhir
. Siswa yang sudah mencapai
standar nilai 73 ke atas sebanyak 25 siswa 73,52 dari 34 siswa dan siswa tersebut dapat dinyatakan sudah mencapai ketuntasan
hasil belajar. Nilai tertinggi adalah 95, nilai terendah adalah 50 dan nilai rata-rata kelas sudah cukup baik, yaitu 77,91
dibanding sebelum diterapkannya siklus I yaitu sebesar 69,32. Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan dan
analisis yang telah dilakukan adalah: 1
Guru masih harus meluangkan waktu untuk melakukan pendekatan dan monitoring yang merata kepada semua siswa, sehingga setiap
siswa yang mengalami kesulitan akan mudah teratasi. 2
Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.
commit to user
61 3
Guru harus memberikan penghargaan kepada siswa yang bisa bekerjasama dan menyelesaikan tugas dengan baik. Penghargaan ini
bertujuan untuk memacu semangat atau motivasi setiap siswa untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan rapi.
4 Guru lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi kepada siswa
supaya siswa tidak mudah jenuhbosan dan siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
2. Siklus II