commit to user
68 Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar
mengajar Mata Diklat Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut: 1
Siswa yang aktif selama pemberian apersepsi sebesar 88,23, sedangkan 11,77 lainnya masih belum secara aktif dalam mengikuti
apersepsi pada awal pembelajaran. 2
Siswa yang aktif dalam kelompok selama kegiatan kerja kelompok berlangsung sebesar 91,17 , sedangkan 8,83 lainnya tidak turut
serta dalam kerja kelompok. Hal ini disebabkan karena siswa merasa tidak bisa mengerjakan dan tidak mau ikut berdiskusi.
3 Siswa yang aktif dalam mengemukakan pendapat dan mengajukan
pertanyaan selama kerja kelompok sebesar 44,14, sedangkan 55,8 hanya menunggu dan melihat teman yang lainnya selesai mengerjakan.
4 Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi bahwa siswa
yang mengalami peningkatan hasil belajar bekerjasama dengan kolega dan pelanggan sebesar 91,17 sedangkan 8,83 belum menunjukkan
adanya peningkatan hasil belajar. Hal tersebut berdasarkan pada hasil belajar siswa yang berupa soal kuis yang diberikan oleh guru pada
akhir kegiatan siklus II.
d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II
Hasil observasi siklus II yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa penerapan metode Numbered Heads Together NHT dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata diklat bekerjasama dengan kolega dan pelanggan. Siswa sudah jelas dan paham mengenai bagaimana penerapan
metode Numbered Heads Together NHT karena siswa mulai terbiasa dengan metode pembelajaran yang digunakan. Hal ini tentu saja
menyebabkan pelaksanaan
kegiatan belajar
mengajar dengan
menggunakan metode Numbered Heads together menjadi lebih efektif. Rata-rata nilai ulangan harian siswa kelas X AP 1 pada siklus II
commit to user
69 mengalami peningkatan. Sebanyak 91,17 siswa dinyatakan tuntas,
karena pencapaian hasil belajar mereka siswa diatas standar batas tuntas nilai, yaitu 73. Dari hasil refleksi tersebut dapat diketahui bahwa
penerapan metode Numbered Heads Together NHT pada siklus II dinilai telah berhasil dan dianggap sudah memuaskan sehingga tidak perlu
dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya. Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus
II, peneliti melakukan analisis sebagai berikut: 1
Guru sudah lebih bisa menguasai kelas, perhatian siswa sudah merata pada seluruh kelas.
2 Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar
mengalami peningkatan. Siswa tidak lagi melakukan hal-hal yang tidak perlu dan jauh lebih bersemangat saat diskusi kelompok dan
presentasi berlangsung. Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan dan
analisis yang telah dilakukan adalah : 1
Guru harus bisa menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi dan lebih aktif
selama proses pembelajaran. 2
Guru lebih inovatif dalam menggunakan metode pembelajaran pada saat mengajar sehingga siswa lebih bersemangat dalam mengikuti
pelajaran dan tidak cepat bosan Setiap siklus yang diterapkan pada proses pembelajaran dengan
model Numbered Heads TogetherNHT mampu meningkatkan motivasi belajar, partisipasi serta hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari
tabel berikut ini:
commit to user
70 Tabel 4. Penerapan Metode Numbered Heads TogetherNHT
No Aspek yang diteliti
Persentase Capaian Peningkatan
Model Numbered Heads Together NHT
Siklus I Siklus II
1 Pengajaran
80 80
- 2
Penomoran 60
80 20
3 Pengajuan Masalah
70 90
20 4
Berfikir Bersama 60
80 20
5 Pemberian jawaban
80 80
- 6
Penghargaan 100
100 -
7 Evaluasi dan Penutupan
66,66 80
13,34 Rata-rata
75,24 82,14
6,9
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Tabel 5. Motivasi Belajar Siswa
No Aspek yang diteliti
Motivasi belajar siswa Persentase Capaian
Peningkatan
Siklus I Siklus II
1 Keuletan
71,10 82,94
11,84 2
Kemandirian 53,38
65,88 12,5
3 Mempertahankan pendapat
80 87,64
7,64 4
Memecahkan masalah 68,82
85,29 16,47
5 Ketekunan
71,17 79,41
8,24 6
Antusias 69,41
81,17 11,76
7 Tidak cepat puas
76,47 84,70
8,23
Rata-rata 71,14
80,84 9,7
Sumber: data primer yang diolah, 2011
commit to user
71 Tabel 6. Partisipasi Belajar Siswa
No Aspek yang diteliti
Partisipasi belajar siswa Persentase Capaian
Peningkatan
Siklus I Siklus II
1 Interaksi dalam apersepsi
70,58 88,23
17,65 2
Kerjasama Kelompok dalam Diskusi 82,35
91,17 8.82
3 Mengemukakan Pendapat.
31,35 44,11
21,59 4
Mengajukan pertanyaan mengenai materi pemahaman
26,47 47,05
20,58 5
Mengerjakan soaltugas 91,17
100 8,83
Rata-rata 60,58
74,11 13,53
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Tabel 7. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
No Kriteria
Jumlah Siswa Persentase
Sebelum Penerapan
Siklus I Siklus II
Sebelum Penerapan
Siklus I Siklus
II
1 Tuntas
18 25
31 69,32
77,91 84,06 2
Tidak Tuntas 16
9 3
47,05 26,47
8,82 Sumber: data primer yang diolah, 2011
Tabel 8. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
No Aspek yang dinilai
Persentase Peningkatan
Siklus I Siklus II
Penerapan metode Numbered Heads Together NHT
75,24 82,14
6,9
1 Motivasi belajar siswa
71,14 80,84
9,7
2 Partisipasi siswa
60,58 74,14
13,53
3 Ketuntasan hasil belajar
73,53 91,17
17,64
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel data yang disajikan pada siklus I dan siklus II di atas
diperoleh hasil belajar yang mengalami peningkatan. Model Numbered Heads
commit to user
72 Together NHT
berdampak positif terhadap kegiatan pembelajaran pada Mata Diklat Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan. Sebelum melaksanakan siklus
I, peneliti melakukan survei awal untuk mengetahui kondisi yang ada di SMK Kristen 1 Surakarta. Dari hasil survei ini, peneliti menemukan bahwa hasil belajar
Mata Diklat Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan pada siswa kelas X AP 1 masih kurang optimal. Oleh karena itu, peneliti mengadakan diskusi dengan guru
kelas dan mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu dengan menerapkan model Numbered Heads Together NHT Pembelajaran kelompok
dan kegiatan tanya jawab dalam presentasi diharapkan dapat membangun interaksi edukatif antara siswa dengan guru serta meningkatkan pemahaman
melalui diskusi dalam memecahkan masalah. Peneliti dibantu guru kelas kemudian menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP guna melaksanakan kegiatan siklus I. Materi pada pelaksanaan tindakan siklus I ini adalah Bekerjasama Dalam Satu Tim yang di
khususkan pada karakter budaya tim, hubungan internal-horizontal, hubungan inernal-vertikal dan komponen interpersonal realtionship. Guru memberikan
materi, kemudian siswa diminta mengerjakan soal dengan kelompok belajar mengenai materi yang telah diajarkan. Setiap kelompok terdiri dari 3-5 siswa agar
siswa dapat belajar bekerjasama dengan siswa yang lain. Setelah selesai, siswa diminta untuk dapat mempresentasikan hasil pekerjaannya, sehingga pengetahuan
yang diperoleh siswa tidak hanya dari guru, melainkan juga dari menyaksikan secara langsung proses yang dicontohkan oleh teman sekelas.
Dari hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar pada siklus I masih terdapat kekurangan dan kelemahan, yaitu siswa masih kurang aktif dalam
mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari respon siswa pada saat apersepsi dan beberapa siswa dalam mengemukakan pendapatnya serta dalam
mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran berlangsung serta dapat dilihat juga dalam kegiatan kerja kelompok, ada beberapa siswa yang belum
berpartisipasi. Selain itu, kesempatan presentasi untuk tanya jawab juga masih diabaikan para siswa yang tidak maju. Karena itu, peneliti mencari solusi dan
menyusun rencana pembelajaran siklus II untuk mengatasi kekurangan dan
commit to user
73 kelemahan dalam pembelajaran Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan pada
siklus I. Materi pembelajaran pada siklus II masih sama hanya saja dikhususkan
pada karakter budaya tim, hubungan internal-horizontal,hubungan inernal-vertikal dan komponen interpersonal realtionship. Dalam pelaksanaan siklus II ini siswa
terlihat lebih antusias dengan metode Numbered Heads Together NHT yang telah diterapkan sebelumnya, selain siswa menjadi aktif, siswa juga merasa tidak
segan bertanya dan berdiskusi dengan teman satu kelompoknya untuk mencari masalah dan menemukan jawabannya.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar Mata Diklat Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan pada siklus II, diperoleh hasil
adanya belajar siswa menunjukkan peningkatan. Dari segi motivasi belajar siswa menunjukkan peningkatan dari 70,93 pada siklus I menjadi 80,84 pada siklus
II, sedangkan partisipasi siswa menunjukkan peningkatan dari 60,58 pada siklus I menjadi 74,14 pada siklus II
. Begitu pula pada pencapaian hasil belajar siswa
juga mengalami peningkatan, ini ditunjukkan dari banyaknya siswa yang sudah mencapai batas ketuntasan minimal yaitu sebesar 73,52 atau sebanyak 25 siswa
pada siklus I dan 91,17 atau sebanyak 31 siswa pada siklus II. Siswa yang sebelumnya kurang aktif saat pembelajaran, sekarang menjadi
lebih antusias dan lebih merespon apersepsi yang diberikan oleh guru. Siswa yang sebelumnya tidak bisa bekerjasama dalam kelompok, pada siklus II ini sudah
dapat bekerjasama dengan siswa lain dalam kelompok dengan baik. Kegiatan presentasi dengan tanya jawab oleh guru juga lebih efektif. Meskipun begitu,
masih diperlukan juga motivasi dan pendekatan dari guru untuk mendukung berhasilnya proses belajar mengajar bekerjasama dengan koelga dan pelanggan.
Masalah yang dihadapi pada pembelajaran bekerjasama dengan kolega dan pelanggan sudah dapat teratasi dengan cara penerapan model Numbered Heads
Together NHT yang secara langsung dapat meningkatkan motivasi belajar siswa,
pemahaman siswa, partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, serta meningkatkan hasil belajar siswa.
commit to user
pe be
de s
di B
s
da da
pe Pene
penelitian t bekerjasama
dengan men siklusnya, y
diterapkan Bekerjasama
Penin siswa tersebu
Pene dalam dua si
1 perencan dan 4 anali
Prose pemikiran y
Pr es
en ta
se
nerapan meto tindakan ke
a dengan ko enerapkan dua
, yaitu metode pada prose
ma dengan Ko ningkatan hasi
sebut juga dapa
nelitian Tinda siklus. Setiap
anaan tindakan alisis dan refle
oses pembela yang menyat
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Pr es
en ta
se
D.
etode Numbe kelas yang b
kolega dan p ua siklus pem
de Numbered ses pembela
olega dan Pel asil belajar B
pat dilihat pad
GRAFIK H
Gambar 3. G dakan Kelas
ap siklus dilak kan, 2 pelaks
fleksi tindakan lajaran di s
yatakan bahw
Siklus I
Pembahasa
bered Head bertujuan un
pelanggan si mbelajaran de
d Heads Tog lajaran mam
elanggan sisw Bekerjasama
ada grafik beri
K HASIL PEN
. Grafik Hasil P s Classroom A
aksanakan dal ksanaan tinda
an. sekolah seb
wa pengetahu
san
ds Together untuk mening
siswa. Pene dengan metod
ogether NHT mpu mening
iswa. ma dengan K
erikut ini :
NELITIAN
sil Penelitian Action Rese
alam empat ta dakan, 3 obse
sebaiknya ber huan itu ditem
Siklus II
er NHT m
ingkatkan ha nelitian yang
ode yang sama T.
Setiap si ngkatkan has
Kolega dan
earch ini dil
tahap, yaitu : bservasi dan in
ersumber pa temukan, dibe
Penerap Motivas
Partisip Hasil Bel
74
merupakan hasil belajar
g dilakukan ma pada tiap
siklus yang asil belajar
n Pelanggan
dilaksanakan :
interpretasi, pada pokok
ibentuk, dan
erapan Metode tivasi
tisipasi il Belajar
commit to user
75 dikembangkan oleh siswa. Seorang guru selain berperan sebagai pengajar juga
harus berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan kemampuan siswa disamping peran aktif siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri. Dengan
adanya penerapan Numbered Heads Together yang merupakan model pembelajaran inovatif, peran guru sebagai pendidik harus bisa membangkitkan
motivasi belajar dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa akan mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelumnya
yang masih menerapkan metode konvensional ceramah. Nurhadi mengemukakan bahwa metode Numbered Heads Together
merupakan salah satu teknik dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif, yaitu metode struktural yang memiliki tujuan umum untuk meningkatkan penguasaan
materi. Metode ini dikembangkan untuk memberikan suatu cara dalam membantu membangun kelas sebagai komunitas belajar yang menghargai semua kemampuan
siswa Oleh karena itu, siswa diharapkan dapat mengembangkan cara berfikir dan keterampilan yang lebih tinggi. Penerapan model Numbered Heads Together
menghadapkan siswa pada suatu permasalahan sehingga mereka termotivasi untuk mencari jawaban dengan cara berulang-ulang memecahkan masalah yang
dihadapinya yang pada akhirnya dapat menyelesaikan masalah tersebut sehingga dapat meningkatkan tingkat keaktifan dan berpartisipatif dalam proses
pembelajaran karena siswa merasa tertantang untuk menyelesaikan setiap tugas yang diberikan oleh guru dan membuat siswa menjadi lebih yakin dapat meraih
hasil belajar bekerjasama dengan kolega dan pelanggan yang lebih tinggi daripada pencapaian sebelumnya. Hal ini terbukti pada pencapaian hasil belajar siswa yang
mengalami peningkatan sebesar 17,65 hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 73,52 atau sebanyak 25 siswa yang tuntas sedangkan pada siklus II mengalami
peningkatan menjadi 91,17 atau sebanyak 31 siswa yang dinyatakan tuntas. Berdasarkan tindakan tersebut, guru dan peneliti berhasil melaksanakan
pembelajaran yang menyenangkan sehingga hasil belajar bekerjasama dengan kolega dan pelanggan dapat meningkat. Selain itu, dapat meningkatkan kinerja
guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif dan menarik. Keberhasilan pembelajaran pada mata diklat bekerjasama dengan kolega dan pelanggan dengan
commit to user
76 menggunakan model Numbered Heads Together dapat dilihat dari indikator-
indikator sebagai berikut : 1.
Siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran baik dalam diskusi atau kerja kelompok, presentasi, tanya jawab.
2. Motivasi berprestasi siswa meningkat. Siswa merasa senang mengerjakan soal
yang menantang dan sesuai dengan kemampuannya, keyakinan bahwa prestasi belajar yang diperoleh karena usaha keras bukan karena keberuntungan cukup
tinggi, keinginan siswa untuk meraih prestasi belajar bekerjasama dengan kolega dan pelanggan yang lebih baik cukup tinggi, siswa merasa senang
bekerja, berusaha dan menemukan penyelesaian soal yang diberikan oleh guru, siswa senang belajar bersama teman yang dapat menyelesaikan
permasalahan dan soal yang diberikan bersama-sama, siswa berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru meskipun tugas itu sulit,
keyakinan bahwa mereka dapat mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu cukup tinggi, mereka rajin belajar agar dapat mencapai cita-cita, siswa
merasa senang dengan umpan balik dan penghargaan yang diberikan oleh guru. Hal tersebut sudah sesuai dengan ciri-ciri siswa yang mempunyai
motivasi berprestasi tinggi yang dikemukakan oleh W.S. Winkel dan Winardi. 3.
Partisipasi siswa mengikuti pembelajaran bekerjasama dengan kolega dan pelanggan meningkat. Keterlibatan siswa dalam pemecahan masalah cukup
tinggi, siswa tidak enggan bertanya pada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, siswa berusaha mencari berbagai
informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah meskipun masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam hal ini, siswa melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan petunjuk guru dan menggunakan kesempatan menerapkan tugas dan persoalan yang dihadapinya. Hal tersebut sudah sesuai
dengan ciri-ciri siswa yang aktif, yang dikemukakan oleh Nana Sudjana.
commit to user
77 4.
Penerapan metode Numbered Heads Together dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa. Hasil belajar tersebut
dinyatakan tuntas karena secara umum pencapaian hasil belajar siswa berada di atas standar batas tuntas yaitu 73 dan mengalami peningkatan dari siklus I
sampai siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum siswa telah memahami materi yang disajikan dengan baik pada proses belajar mengajar
yang menggunakan model Numbered Heads TogetherNHT.
commit to user
78
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Dari setiap tindakan yang telah dilakukan dalam penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini yaitu penerapan pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar Mata Diklat Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan siswa kelas X AP 1 SMK
Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 20112012. Hal tersebut terrefleksi dari beberapa indikator berikut ini:
1. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 17,65. Peningkatan
tersebut di ketahui hasil evaluasi yang dikerjakan siswa pada siklus pertama diketahui bahwa sebanyak 25 siswa atau sebesar 73,52 sudah memenuhi
KKM dan sebanyak 31 siswa atau sebesar 91,17 pada siklus yang kedua. 2.
Motivasi berprestasi siswa meningkat sebesar 9,7. Hal ini ditunjukkan dengan persentase motivasi belajar siswa pada siklus pertama sebesar 71,14
dan kemudian pada siklus kedua meningkat menjadi 80,84. 3.
Partisipasi siswa meningkat sebesar 13,56. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan persentase partisipasi belajar siswa pada siklus pertama sebesar
60,58 dan kemudian pada siklus kedua meningkat menjadi 74,14. Penerapan metode pembelajaran tipe Numbered Heads Together secara
rinci telah dapat meningkatkan motivasi belajar, partisipasi aktif siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Siswa diajak untuk turut serta dalam semua
proses pembelajaran. Dengan variasi pembelajaran yang terdiri dari penomoran, pengajuan masalah, berfikir bersama dan pemberian jawaban membuat siswa
merasakan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan materi yang disajikan dalam bentuk masalah yang harus dipecahkan menjadi lebih mudah dipahami
siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa.