Hukum Ohm Hukum Ohm dan Hambatan

175 Listrik Dinamis 3. Hubungkan kabel negatif sumber tegangan dengan salah satu ujung kawat anggap ujung ini sebagai titik nol kawat. Kemudian, hubungkan kabel positif amperemeter ujung kawat lain yang berjarak 25 cm 4. Catatlah kuat arus yang terbaca pada amperemeter, kemudian tuliskan hasilnya pada tabel berikut. No. Panjang Tegangan Kuat Arus A Hambatan Kawat cm Sumber V 1. 25 . . . . . . . . . 2. 50 . . . . . . . . . 3. 75 . . . . . . . . . 4. 100 . . . . . . . . . 5. 125 . . . . . . . . . 5. Perhatikan data yang telah Anda tuliskan dalam tabel. Kesimpulan apakah yang Anda peroleh? Bagaimanakah hubungan antara panjang dengan hambatan R? 6. Ulangi langkah 2, 3, dan 4 untuk kawat tembaga dengan diameter 0,5 mm dan panjang 50 cm. 7. Hitunglah nilai hambatannya. Bandingkan dengan nilai hambatan untuk kawat nikrom dengan panjang 50 cm. 8. Mengapa nilai hambatannya sama atau mengapa nilai hambatannya berbeda? 9. Ulangi langkah 2, dan 3 untuk kawat tembaga lain dengan nilai diameter 1,0 mm dan 1,5 mm, serta panjangnya 50 cm. 10. Catatlah hasilnya pada tabel berikut. 11. Bagaimanakah hubungan antara luas penampang kawat tembaga dengan hambatan R? 13.21 Amperemeter digital Penjepit 1 Sumber potensial kawat Penjepit 2 Langkah-Langkah Percobaan 1. Dengan menggunakan penggaris, ukurlah panjang kawat dari salah satu ujungnya sepanjang 10 cm. Kemudian, beri tanda dengan spidol. Lakukan hal yang sama untuk setiap 25 cm berikutnya hingga 100 cm. 2. Susun semua peralatan seperti gambar berikut. No. Diameter mm Luas Penampang mm 2 Tegangan V Kuat Arus A Hambatan 1 2 3 0,5 1,0 1,5 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 176 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X B 4B40=60= B 7010B0=94=8A0:78 7010B0=94=8AC;0C;0 :458A84=AC7C7010B0= ?4B01070= AC7C H ;47:04=07010B0=A410=38=634=60=7010B0=94=8A ?4=60C7AC7CB47030?7010B0=9C6030?0B38BC;8A t 2 K - 8;08010B0= 4=8A?030 H ;C8=8C 4A8 0A 40: ;0B8=0 41060 C=6AB4= 8: 01= 40=8C 8;8:= 020 .42 L K L K L K L K L K L K L K L K K L K KL K K K Sumber: Physics, 2000 8;08 7010B0= 94=8A 14140?0 1070= 38148:0= ?030 - 010B0= 94=8A AC0BC ?4=670=B0 1460=BC=6 ?030 AC7C ?4=670=B0 B4A41CB42000B40B8A7C1C=60=0=B007010B0=94=8A30=AC7C 38?4;47308 t 430A0:0=,46433, =3030?0B4?4;47:4A8?C; 0=107E0A40:8=?0=90=6:0E0B7010B0==F0A40:8=14A04A8?C; 0=8=830?0B38BC;8A:0=30;014=BC:148:CB 4;08= 8BC A40:8= 14A0 ;C0A ?4=0?0=6 :0E0B A40:8= :428; 7010B0=:0E0BB4A41CB30?0B38BC;8A:0=30;014=BC:148:CB 8:0 :43C0 :4A8?C;0= B4A41CB 38601C=6:0= 0:0= 38?4;47 ?4A000=148:CB K 4;08=1460=BC=6?030 30=9C601460=BC=6?03094=8A70 10B0= 4=8A?4=670=B0B4A41CB38E0:8;8;47AC0BC14A00=7010B0= 94=8A 7010B0=94=8A30?0B38BC;8A:0=A410608148:CB