disabiltas itu sendiri dan lingkungan bermain maupun lingkungan tempat tinggal penyandang disabilitas tersebut.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dala penelitian ini sebagai berikut :
a. Studi Kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data atau informasi yang menyangkut
masalah yan diteliti dengan memperlajari dan menelaah buku, majalah, surat kabar, serta tulisan yang ada kaitannya terhadap masalah yang diteliti.
b. Studi lapangan yaitu pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan penelitian
langsung turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta – fakta yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti. Dengan demikian, instrumen penelitian disini adalah alat
– alat yang digunakan delam rangka studi lapangan, yang dalam penelitian sosial ini adalah wawacara yaitu
mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara tatap muka dengan responden yang bertujuan untuk melengkapi data yang diperoleh, atau Tanya jawab
yang dilakukan pengumpulan data dengan responden sehingga responden memberikian data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian ini Siagian,
2011:206 - 207. Data menurut asal sumbernya dapat dibagi menjadi dua: data primer yaitu data yang
diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti responden, dan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari lembaga atau institusi tertentu. Disini penulis memperoleh
data primer dari responden yaitu keluarga dari klien penyandang disabilitas yang ada di PSBD ”Bahagia” Sumatera Utara.
3.5 Teknik Analisis Data
Universitas Sumatera Utara
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan mengkaji data yang
dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber data yang terkumpul, mempelajari data, menelaah, menyusun dalam suatu satuann, yang
kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan data serta mendefenisikannya dengan analisis sesuai dengan kemampuan daya peneliti untuk
membuat kesimpulan penelitian Moeleong, 2002 Data
– data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalis secara kualitatif, dimana hasil wawancara akan ditampilkan sebagai hasil penelitian.kemudian
pengolahan data dilakukan dengan manual dan dianalisis.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITAN
4.1 LATAR BELAKANG
Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara didirikan pada tahun 1994 melalui bantuan anggaran LOANOECF 19941995 yang secara bertahap pembangunan
dilaksanakan sampai dengan tahun 1998 yang bersumber dari dana APBN Departemen Sosial RI.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Sosial Nomor 25HUK1998 tanggal 15 April 1998 secara resmi dikukuhkan menjadi salah satu Unit Pelaksanaan Teknis di lingkungan
Kanwil Departemen Sosial Sumatera Utara dengan program rujukan regional pelayanan dan rehabilitasi sosial khusus bagu penyandang cacat tubuh dari Propinsi Daerah
Istimewa Aceh, Sumatera Utara dan Riau. Setelah pelayanan selama kurang lebih 2 tahun, ternyata pelayanan tidak dapat
berjalan secara optimal sesuai dengan kebijakan pemerintah berdasarkan Undang –
Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah. Dengan kebijakan ini, status lembagaUPT ini dialihkan ke Pemba Propinsi Sumatera Utara yang meliputi personil,
sarana dan prasarana serta pembiayaan. Dengan proses perjalanan sejak deserahkan ke Pemda Sumatera Utara di tahun 2000
sampai dengan 2007 dalam pelaksanaan fungsi pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang cacat tubuh tidak dapat berfungsi secara optimal yang antara lain disebabkan
oleh: alokasi anggaran yang kurang memadai pada Pemda Sumatera Utara, sehingga yang
Universitas Sumatera Utara
kurang memadai pada Pemda Sumatera Utara. Sehingga diupayakan pengambalian UPT PSBD “Bahagia” ke Departemen Sosial RI.
Melalui proses yang panjang dari sejak tahun 2003 sampai dengan 2007 atas persetujuan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara,
Menteri Sosial melalui Keputusan Nomor 163HUK2007 tanggal 5 Desember 2007 menetapkan
tentang organisasi dan tata kerja Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara dan sejak tahun 2008 kelembagaan Balai Bina Daksa Lau Bakeri beralih
status kelembagaan menjadi UPT Kementerian Sosial di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Rehablitasi Sosial.
Setelah resmi berada di lingkungan Kementerin Sosia RI, atas pertimbangan dan kebijakan Menteri Sosial RI Kepmensos Nomor : 09HUK2008 Panti Sosial Bina
Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Kutalimbaru, kabupaten Deli Serdang dipindahkan ke Jalan Williem Iskandar No. 377 Medan Menempati gedung eks PSPP Insyaf Medan.
Sehubungan dengan status kelembagaan ini, UPT PSBD “Bahagia” Sumatera Utara kembali fungsi perujukan pelayanan dan rehabilitasi sosial untuk wilayah Sumatera
Bagian Utara meliputi wilayah Propinsi yaitu : Aceh, Sumatera Utara. Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau.
4.2 VISI, MISI dan TUJUAN 4.3.1. Visi