Dan sebelumnya saya pernah di data oleh kepala lingkungan tempat tinggal saya tapi itu pun tak kunjung tiba bantuan
– bantuan dari pemerintah. “informan kedua :aku sangat disayangi oleh semua keluargaku, Semua keluargaku
selalu membantu aku saat mendapati kesusahan. Dengan kondisi tanganku yang hanya tinggal sebelah kiri aku dulu aku selalu kesusahan untuk memakai baju karena belum
terbiasa, ibu dan kakaknya yang membantuku untuk memakaikan baju. Saat aku ingin pergi –
pergi dan membutuhkan kenderaan ayahku juga pasti akan mengantarkanku. Ibu yang paling sering membantuku saat aku membutuhkan pertolongan. Semua keluargaku sangat baik,
tidak pernah mereka menolaj saat ku minta pertolongan. Dulu saat aku mengalami kecelakaan, aku mendapatkan uang asuransi dari pekerjaan tempatku bekerja, juga biaya
rumah sakit juga ditanggung oleh perusahaan itu, tetapi setelah keluar dari rumah sakit, aku tidak pernah lagi mendapatkan bantuan dari rumah sakit. Aku juga pernah mendapatkan
bantian dari pemerintah daerah dengan mendapatkan tangan palsu.
5.6.4. Dukungan Emosional
Dukungan emosional yang diberikan keluarga kepada penyandang disabilitas akan sangat membantu dalam pembentukan rasa percaya dirinya. Penyandang disabilitas
memerlukan orang yang sangat dipercaya untuk membagi keluh kesahnya. Peran anggota keluarga seperti ayah, ibu, kakak, adik sangat dibutuhkan dalam hal membentuk kepercayaan
diri dan perkembangan penyandang disabilitas. Mereka membutuhkan rasa aman, nyaman, disayangi dan merasa bahwa mereka masih dihargai. Dukungan emosional menjadikan
penyandang disabilitas tidak lagi mendapatkan rasa aman, nyaman, disayangi dan dihargai dalam keluarga sendiri. Maka mereka akan berpkir bahwa kehidupan mereka hanya akan
menyusahkan anggota lainnya dan bahkan mereka akan mencari kenyamanan di luar dan mencari kenyamanan kepada orang lain dan dapat berakibat buruk pada proses pengembalian
Universitas Sumatera Utara
kepercayaan dirinya, mereka bertingkah semaunya sendiri. Bagi penyandang disabilitas hal yang sangat dibutuhkannya membuat mereka merasa bahwa mereka akan selalu didengar
oleh keluarganya. Dukungan emosional ini adalah dukungan yang sangat utama guna mendukung keberfungsian sosialnya.
Adapun beberapa kutipan wawancara yang peneliti lakukan dengan beberapa informan, yaitu :
“informan ketiga :Saya sangat dekat dengan ksksk saya, kepada dia lah saya sering bercerita
– cerita mengenai masalah ataupun banyak hall. Saat saya dimarahi ibu saya selalu cerita dengan kakak saya. Kadang dia memberikan nasihat atau bahkan saya malah
kena marah juga. Saya merasa nyaman berbicara dengannya. Tak ada yang bisa saya sembunyikan dari kakak saya itu. Saat saya menutupi masalah yang saya hadapi tanpa saya
beritahu dia pasti sudah tau kalau saya sedang mengalami masala. informan keempat : Abang saya selalu menjadi sasaran jika saya mengalami
masalah. Semua keluh kesah saya selalu saya tumpahkan kepadanya. Abang saya juga dengan setia mendengarkan masalah yang sedang saya hadapi. Saya sangat nyaman
berbicara dengannya, jujur saya orang yang pendiam dan tertutup dengan orang lain, tetapi abang saya selalu mengerti keadaan saya. Dulu saya jarang menceritakan masalah saya
kepada siapapun tetapi abang saya selalu dengan tangan terbuka untuk mau mendengarkan keluh kesah saya.
5.6.5. Keberfungsian Sosial